71 Kelompok Tani Dapat Hand Tractor


Limapuluhkota, Padek—Sebanyak 71 kelompok tani di Kabupaten Limapuluh Kota mendapatkan masing-masingnya satu unit hand tractor atau traktor tangan merk Yanmar TF 656 SYS-di. Bantuan dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sumbar tersebut diserahkan anggota komisi II DPRD Sumbar Ilson Cong, di Nagari Taeh Baruah, Kecamatan Payakumbuh, Limapuluh Kota, Jumat (25/5) kemarin.

Sebelumnya, 24 unit dari 71 hand tractor tersebut sudah lebih dulu diserahkan aggota komisi I DPRD Sumbar, Syamsul Bahri Yahya, di Kecamatan Bukitbarisan pekan lalu. Total bantuan untuk seluruh Sumbar berjumlah 211 unit.

Menurut Ilson Cong, sebenarnya bantuan ini sudah wajar di terima petani. DPRD sudah tugasnya mengupayakan bantuan tersebut. Sehingga dari 836 jumlah kelompok tani yang ada di Sumbar atau sekitar 240 ribu petani secara bertahap bisa terbantu dengan adanya bantuan peralatan itu.

Bantuan yang dianggarkan sebesar Rp 5 miliar lebih  melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat tersebut, akan mampu membantu petani untuk tetap me­ningkatkan taraf hidup dari segi kesehatan, pendidikan dan sosial. ”Jika petani sudah sejahtera, tentunya masalah kesehatan masayarakat dan pendidikan akan teratasi dengan sendirinya,” ujar Ilson.

Menurut anggota DPRD Sumbar Daerah Pemilihan (Dapil) V tersebut, bantuan ini merupakan hak masyarakat. Permintaan masyarakat diajukan melalui wakilnya di DPRD Sumatera Barat. Masing-masing kelompok tani mengajukan proposal terlebih dahulu untuk mendapatkan bantuan tersebut.
Bantuan traktor tangan untuk mengolah lahan pertanian petani melalui kelompok tani tersebar disejumlah daerah. (fd)

20.35 | Posted in , | Read More »

Lima Calon Ingin Nomor Satu, Dua Calon tak Soalkan Nomor


Semua calon wali kota dan wakil wali kota Payakumbuh, baik dari partai politik, gabungan partai politik maupun dari jalur perseorangan atau independen, sama-sama berebut ingin mendapatkan nomor urut satu, dalam pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon yang digelar KPU di GOR M Yamin Kubugadang Payakumbuh, Sabtu (26/5) ini.

KITA inginkan, nomor urut satu, sesuai slogan kita F-1 atau Falepi-Wandel. Tapi kalau dapat nomor lain juga tidak masalah. Yang penting, basamo kito bangun Payokumbuah," ujar Suwandel Muchtar, calon wakil wali kota pendamping Riza Falepi kepada Padang Ekspres, usai meng­hadiri acara pelepasan Riza Falepi oleh anak nagari Koto Nan Gadang, Jumat (25/5) siang.

Sama halnya dengan Riza Falepi-Suwandel Muchtar, pasangan calon wali kota dari jalur independen, Mul­yadi Afmar-Edward DF juga me­nginginkan nomor urut satu. ”Kita tentu ingin dapat nomor urut satu. Tapi kalau dapat nomor yang lain, terserah saja. Tidak masalah,” ujar Mulyadi Afmar, Jumat malam.

Hal serupa disampaikan pasangan Nusyirwan Nazar Sago-Chandra Seti­pon yang diusung Partai Amanat Na­sional. ”Kita ingin dapat nomor urut urut satu dan ingin nomor satu pula dalam Pilwako. Tapi kalau nanti ternyata dapat nomor urut selain nomor satu, tetap akan kita terima. Berapun no­mor­nya, PAN tetap merakyat," ujar Chandra Setipon, Jumat ma­lam.

Keinginan memperoleh nomor urut satu, disampaikan pasangan Syamsul Bahri-Weri Yunaldi. ”Di Jakarta, Pak Fauzi Bowo yang  incumbent, dapat nomor urut satu. Kita dengan Pak Syamsul, ingin pula dapat nomor urut satu. Tapi dapat nomor berapapun, slogan kita tetap satu, Payakumbuh membangun, lan­jutkan,” ujar Weri Yunaldi, Rabu lalu.

Adapun pasangan Zainul Jusri Zainuddin-Supardi atau JADI, se­bagaimana disampaikan Supardi ke­pada wartawan juga ingin nomor urut satu. Tapi menurut Zainul, be­rapun nomor urutnya, pasangan JADI Ingin dapat nomor jadi. ”Kita ingin nomor jadi,” ujar Zainul melalui tim media Aspon Dedi.

Sementara, pasangan Haji Desra-Fitma Indrayani yang diusung rakyat melalui jalur independen, punya pan­dangan berbeda pula soal nomor urut. Menurut Desra, nomor urut bukan menjadi hakikat diadakan Pil­wako. ”Yang menjadi hakikat Pilwako adalah mewujudkan kese­jah­teraan dan harapan ma­sya­rakat. Berapapun nomor urut­nya, itulah yang terbaik dibe­ri­kan Allah kepada kita.
Jangan sampai calon memikul nomor urut dan beban politik, tapi pikullah harapan dan kese­jah­teraan masyarakat,” kata Haji Desra.
Lain halnya dengan Dedrizal, calon wakil wali kota pendamping Almaisyar. Dedrizal secara pribadi, ingin mem­peroleh nomor urut tiga. ”Saya lahir tanggal tiga, bulan tiga, jadi ingin nomor urut tiga. Tapi berapapun nomor urutnya, kita siap berbuat baik untuk Payakumbuh yang lebih baik,” kata Dedrizal yang anggota DPRD Sumbar.

Sedangkan Almaisyar saat dihu­bungi tadi malam, mengaku, setuju dengan nomor urut 3 yang diinginkan Dedrizal. ”Tetapi, berapapun nomor urut yang kita dapat hari ini, kita yakin itulah yang terbaik buat kita dalam proses Pilwako Payakumbuh. Yang jelas, nomor urut bukan tujuan uta­ma,” kata Almaisyar.

Ketua KPU Payakumbuh Hendra Yani menyebut, pengambilan nomor urut pasangan calon wali kota dan wakil wali kota, akan dilakukan Sabtu ini di GOR M Yamin. ”Pengambilan nomor urut kita lakukan secara ter­buka. Tak seorang pun calon yang bisa memesan nomor. Berapa angka yang mereka, itulah nomor urut mereka nanti,” ujar Hendri.

Pembaca yang ingin tahu berapa nomor urut masing-masing pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Payakumbuh, dapat melihat secara lengkap pada Padang Ekspres edisi Minggu (27/5) besok. ”Hasil pengun­dian nomor urut calon, akan kita tulis. Siapun calonnya, berapapun no­mor­nya, korannya tetapPadang Ekspres,” ujar Pimred Padang Ekspres Mon­tosori. (*)

20.34 | Posted in , | Read More »

Fitma dan Riza Dilepas Secara Adat. Koto Nan Gadang-Aitabik Baralek Gadang


Payakumbuh, Padek—Dua calon pemimpin Payakumbuh, yakni Fitma Indrayani dan Riza Falepi, dilepas ratusan pemangku adat dari dua nagari berbeda, Jumat (25/5) siang. Fitma dilepas dari Balai Adat Nagari Aiatabik di Balai­ja­riang, Payakumbuh Timur. Sedangkan Riza dilepas dari Rumah Gadang Kampai, Pa­sukuan Limo Nan Tujuah, Nagari Koto Nan Gadang, Payakumbuh Utara.

Acara pelepasan Fitma oleh anak Nagari Aiatabik dan acara pelepasan Riza oleh anak Nagari Koto Nan Gadang, dikemas dalam bentuk syu­kuran. Anak Nagari Aiatabik, bersyukur atas ditetapkannya Fitma sebagai calon Wawako pendamping Haji Desra. Se­dang­kan anak Nagari Koto Nan Gadang, bersyukur atas ditetapkannya Riza sebagai Cawako berpasangan dengan Suwandel Muchtar.

Dalam acara di Aiatabik, Fitma Indrayani sebagai Bun­do Kanduang Rajo Luak Limo­puluah yang memiliki tali ke­ke­rabatan dengan Rajo Alam Pagaruyuang, berterima kasih kepada anak Nagari Aiatabik yang telah memberi dukungan kepada dirinya dan Haji Desra, sehingga mereka bisa dite­tap­kan sebagai calon wali kota dan calon wakil wali kota Paya­kumbuh 2012-2014.

”Kalau indak ado mamak-mamak, etek-etek, uwo-uwo, oncu-oncu, odang-odang, amai-amai, kakak-kakak, uwan-uwan, adiak-adiak, urang kampuang sa-Aiatobik dan dunsanak dari sado na­gori di Payokumbuah, olun tontu kami ka tacalon lai. Batarimokasih banyak kami tontang itu. Untuak kamuko, kami yo mintak ditunjuak ajai. Mohon doa restu kato rang kini,” kata Fitma.

Bagai gayung bersambut, tokoh masyarakat Aiatabik H Thaharuddin yang didaulat memberi sambutan, me­nye­but, sosok Fitma sebagai Bun­do Kanduang Aiatabik yang fenomenal. ”Belum per­nah di Minangkabau, Bundo Kan­duang tampil sebagai calon wakil wali kota. Kini, Bundo Kanduang Aiatabik dan pe­waris Rajo Luak Limopuluah tampil, tidak salah bila di­dukung,” ujar Thaharuddin.

Disisi lain, Haji Desra yang hadir bersama istrinya Eva Desra, mengaku terharu de­ngan dilepasnya Fitma oleh anak-nagari Aiatabik. ”Saya berhutang-moral kepada anak Nagari Aiatabik. Utang ter­sebut, akan saya bayar dengan kerja nyata. Pada masa men­datang, anak nagari Aiatabik yang kurang mendapat tempat dalam pembangunan, harus diberi perhatian lebih,” ujar­nya.

Bukan cuma itu, Desra di hadapan pewaris Rajo Luak Limopuluah SA Dt Majo Indo Nan Mamangun, dan Limbago Tertinggi Nagari Aiatabik Da­tuak Rajo Rambayan, me­nga­ku, tidak hanya siap tampil se­bagai calon wali kota, tapi juga sudah siap mundur. ”Kalau dalam tiga tahun, Paya­kum­buh milik kita semua, tak mengalami perubahan, saya siap mundur. Saya siap bikin komitmen moral dengan se­mua stakholders,” ujarnya.

Sementara itu, dalam acara syukuran atas pencalonan Riza Falepi Dt Rajo Ka Ampek Suku sebagai Cawako, ratusan ni­niak-mamak Nagari Koto Nan Gadang dari Pasukuan Limo Nan Tujuah, Pasukuan Ampek Niniak, Pasukuan Sambilan Ampek Parampek dan Pasu­kuan Bodi Chaniago yang ter­gabung dalam Kerapatan Adat Nagari (KAN) Koto Nan Ga­dang, dengan bulat me­nya­takan, mendukung pencalonan Riza Falepi-Suwandel Much­tar.

Kok bulek alah sagolong, kok picak alah salayang. Kok toguah alah bapamocik. Ni­niak-mamak Nagari Koto Nan Gadang basato jo anak-kamanak, mandukung Riza Falepi Dt Rajo Ka Ompek Suku untuk manjadi wali kota di Payokumbuah,” ujar MA Dt Bijo Nan Hitam, niniak ma­mak Pasukuan Limo Nan Tu­juah, selaku si pangka alek.

Ketua KAN Koto Nan Ga­dang EI Dt Rajo Mantiko Alam nampak hadir bersama se­jumlah pemuka adat, seperti H Dt Damuanso, Datuak Gin­do Malano, Datuak Patiah Nan hitam, Datuak Gindo Marajo, Datuak Karayiang, Datuak Majo Sati, dan JB Dt Simulie Nan Pandak. Sebelum acara dititup, JB Dt Simulie Nan Pandak bersama niniak-ma­mak, mendoakan Riza Falepi-Suwandel Muchtar.

”Antarkanlah Riza Falepi Dt Rajo Ka Ampek Suku yang sudah kami musyarawahkan ini, sebagai wali kota Paya­kum­buh, Ya Allah. Antar­kan­lah ia sebagai Wali kota yang amanah, sidiq, tabligh dan fathanah. Wali kota yang tidak korupsi. Tidak mengambil uang negara. Wali kota yang mampu mewujudkan negeri baldatun toyyibatun warobbun ghofur,” ucap JB Dt Simulie Nan Pandak, diamini ratusan niniak-mamak.


Riza Falepi Dt Rajo Ka Ampek Suku didampingi Su­wandel Muchtar, mengaku terharu dengan dukungan yang diberikan niniak-mamak dari seluruh suku di Nagari Koto Nan Gadang. ”Kita juga memohon doa restu kepada pemangku adat dari 7 nagari lainnya di Payakumbuh. Tanpa dukungan dari pemangku adat, kita ini belum apa-apa,” ujar pengusung tagline ‘Ba­samo Awak Bangun Payo­kumbuah’ itu. (pl-1)

20.33 | Posted in , | Read More »

Haji Singa Lanjutkan Program Josrizal


Payakumbuh, Padek—Calon wakil wali kota Payakumbuh dari Partai Demokrat H Weri Yunaldi atau Haji Singa Choedri, siap melanjutkan program pem­ba­ngu­nan dan program prorak­yat yang sudah dibuat Wali Kota Payakumbuh Josrizal Zain, dalam sepuluh tahun terakhir.

”Program pro-rakyat yang diluncurkan Pak Josrizal, semasa berpasangan dengan Pak Benny Muchtar maupun saat berpa­sangan dengan Pak Syamsul Bah­ri, akan kita lanjutkan,” ujar Haji Singa saat berkunjung ke kantor perwakilan Padang Ekspres Pa­ya­kumbuh, Selasa (22/5) malam.

Pengusaha yang masih terca­tat sebagai bendahara Partai Golkar Payakumbuh itu menilai, Josrizal Zain sukses dalam mem­bangun Payakumbuh dalam se­pu­­l­uh tahun terakhir. Kesuk­ses­kan Josrizal itulah yang akan dilanjutkannya, bersama Wawako Syamsul Bahri.

”Kondisi Payakumbuh yang semakin membaik seperti seka­rang, saya rasa, amat perlu diper­ta­hankan. Keberlanjutan dari kon­disi yang sudah ada juga perlu dijaga,” ujar pria yang juga Ketua Gapensi Payakumbuh tersebut.

Haji Singa yang datang bersa­ma sesepuh Partai Golkar Paya­kum­buh H Asmadi Thaher me­nyampaikan komitmenya, untuk menghormati kebebasan pers. ”Kita komit menghormati kemer­dekaan pers, menuju pers yang bermartabat dan bertang­gung­ja­wab,” ujarnya.


Di penghujung percakapan, Haji Singa memohon doa-restu kepada segenap masyarakat Paya­kum­buh, dalam pencalonan diri­nya sebagai wakil wali kota pen­damping Syamsul Bahri. ”Saya mohon-doa restu dari semua pihak,” ujar putra H Choedri, pensiun guru dan tokoh Koperasi Payakumbuh tersebut. (frv)

20.17 | Posted in , | Read More »

Tiga Pasang Calon Absen, Penetapan DPT Banjir Pertanyaan



Payakumbuh, Padek—Tiga pa­sang calon wali kota dan wakil wali kota absen atau tidak meng­h­a­diri rapat pleno terbuka Komi­si Pemilihan Umum Paya­kum­buh, tentang penetapan Daftar Pe­milih Tetap atau DPT di Hotel Mangkuto, Selasa (22/5) siang.

Tiga pasang calon yang ab­sen itu, pasangan Zainul Jusri Zai­nuddin-Supardi, Riza Falepi-Su­­wandel Muchtar dan Nus­yir­w­an Nazar-Chandra Setipon. Ke­n­dati absen, ketiga pasang ca­lon ini tetap mengutus tim re­la­wan mereka untuk meng­hadiri pe­netapan DPT oleh KPU.

Sementara, dua pasang ca­lon tampil berbarengan. Mere­ka, pasangan Almaisyar-De­drizal dan pasangan Mulyadi Af­mard-Edward DF. Sementara, p­a­­sangan Syamsul Bahri-Weri Yu­naldi diwakili oleh Weri Yu­naldi dan pasangan Haji Desra-Fit­ma Indrani diwakili oleh Fit­ma Indrayani.

Sepanjang rapat penetapan DPT berlangsung,  para calon du­duk di barisan paling atau ber­ha­dap-hadapan dengan 4 ko­mi­sio­ner KPU, yakni Hendra Yani, Yu­z­almon, Maknius dan Hetta Membayu. Sementara, 3 ang­gota Panwaslu, yaitu Yusril Ya­zid, El­faiz dan Heidi Mursal, me­man­tai di bagian depan sebe­lah kiri.

Adapun 5 Ketua Panitia Pe­mi­­lihan Kecamatan atau PPP, yak­­­ni Jhonrizal (Ketua PPK Pa­ya­­kumbuh Utara), Andrino (Ke­tua PPK Payakumbuh Ti­mur), YR Dt Parmato Dirajo (Ke­tua PPK Payakumbuh Ba­rat), Per­ma­­­ta Budi (Ketua PPK Paya­kum­buh Selatan) dan M Israk (Ke­tua PPK Lamposi Tigo Na­gari) bera­da di bagian depan sebelah ka­nan.

Mengawali rapat, lima ketua PPK diminta Ketua KPU  me­nyam­paikan hasil rapat pleno pe­ne­tapan DPT tingkat keca­ma­tan. Setelah PPK mem­beber­kan DPT ke­camatan, para calon mau­­pun re­lawan calon, diberi ke­sem­patan un­tuk bertanya. Saat itulah, se­jumlah pertanyaan mun­cul.

Pasangan Almaisyar-De­dri­zal melalui Dedrizal, mem­per­ta­nyakan tumpang-tindih TPS pa­da kelurahan. ”Ada kelurahan yang penduduknya sedikit, tapi pu­­nya dua Tempat Pemungutan Sua­ra (TPS, seperti Balaikaliki. Se­mentara ada kelurahan besar de­ngan penduduk banyak, tapi TPS-nya cuma satu,” ucap De­drizal.

Pasangan Mulyadi Afmard-Ed­ward DF melalui Mulyadi Af­mar, mempertanyakan, penye­bab berkurangnya jumlah pemi­lih dari Daftar Penduduk Poten­sial Pemilih Pemilu (DP4) ke Daf­tar Pemilih Sementara (DPS) dan Daftar Pemilih Sementara ke Daftar Pemilih Tetap.

Seperti diberitakan Padang Eks­pres dan juga menjadi hasil ra­pat pleno KPU kemarin siang, jum­lah pemilih di Payakumbuh me­­mang mengalami pengu­ra­ngan. Dalam DP4 yang dise­rah­kan Disdukcapil kepada KPU Ja­nuari lalu, pemilih tercatat 87.917 jiwa. Sementara dalam DPS yang ditetapkan KPU April lalu, pemilih tinggal 83.947 jiwa.

Adapun dalam DPT yang ditetapkan kemarin siang, jum­lah pemilih menjadi 83.837 jiwa. Ter­­kait hal ini, Kordinator Divisi So­­sialiasi KPU Yuzalmon selaku pe­­nanggungjawab kegiatan pe­nyu­sunan DPT, menyebut, pe­ngu­rangan jumlah pemilih te­r­ja­­di menyusul pemutakhiran yang dilakukan petugas pemu­tak­hiran data pemilih selama ham­pir 5 bulan.

”Dalam DP4 yang kita teri­ma, masih ada warga yang sudah me­ninggal dunia dan pindah ala­mat, tapi tercatat sebagai pe­mi­lih. Inilah yang menyebabkan ter­jadinya pengurangan terse­but. Tapi kalau dibandingkan de­n­gan data pemilih dalam Pil­gub Sum­bar 2010 lalu, sebe­narnya pe­­milih di Payakumbuh ber­tam­bah,” ujar Yuzalmon.

Magister Ilmu Politik jebolan Uni­versitas Indonesia itu me­nga­ta­kan, pada Pilgub Sumbar 2010, jum­lah Pemilih di Paya­kum­buh 79.926 jiwa. ”Ka­lau se­ka­ra­ng men­jadi 83.837 jiwa, ber­arti pe­nambahan mencapai 4.000 jiwa. Kita perkirakan, pe­nam­ba­han ini terjadi karena ting­g­inya jumlah warga dari ka­wasan ben­cana yang eksodus ke Pa­yakum­buh dan bertam­bah­nya pemilih pe­mula,” kata Yuzal­mon.

Sementara, terkait jumlah  TPS yang tidak sama dengan se­tiap kelurahan, Yuzalmon me­nyebut, KPU menetapkan jum­lah TPS berdasarkan kebu­­tu­han dan per­timbangan agar warga war­ga bisa berpartisipasi aktif. ”Di Ke­lurahan Balaikaliki itu, kita buat dua TPS, agar warga yang sakit atau menjaga keluar­ga­nya yang sakit di RSUD Adnan WD saat Pilwako digelar, tetap bisa berpa­r­tisipasi memilih, tan­pa harus pu­lang ke rumah me­reka,” ujarnya.

Sedangkan pasangan Syam­sul Bahri-Weri Yunaldi diwakili Weri Yunaldi dan pasangan Des­ra-Fitma diwakili Fitma, me­nya­ta­kan, dapat menerima DPT yang ditetapkan KPU bersama PPK dan jajaran, setelah me­la­kukan serangkaian proses. Uca­pan serupa disam­paikan tim re­la­wan pasangan Riza Falepi-Su­wan­del Muchtar dan tim re­la­wan pasangan Chandra Se­ti­pon-Nusyirwan Nazar. (frv)

20.38 | Posted in , | Read More »

Keltan Keluhkan Distribusi Pupuk


Limapuluh Kota, Padek—Jatah pupuk bersubsidi jenis urea untuk kelompok tani (keltan) di Kecamatan Luak masih belum mencukupi kebu­tuhan lahan pertanian. Meski sudah mengajukan Rencana De­fenitif Kebutuhan Kelom­pok (RDKK), jatah pupuk ma­sih kurang. Sementara pu­puk bersubsidi yang dijual bebas disinyalir tetap ada. 

“Kami sudah mengajukan beberapa hari lalu RDKK un­tuk mendapatkan pupuk ber­sub­sidi kebutuhan kelom­pok. Me­mang seringkali ter­lam­­bat da­tangnya. Selain itu juga ke­butuhan kami kadang ter­tutupi dengan jatah yang se­dikit tersebut,”ungkap Pa­drita, 32, dan Erlinda Wati, 45, ang­gota  salah satu kelompok tani di Kecamatan Luak.    

Menurut para petani terse­but jumlah kebutuhan yang bisa dikabulkan hanya 24 sak pu­puk atau 1200 kilogram pu­puk. Jumlah itu pun harus di­bagi kepada 6 kelompok yang ada. Sementara jumlah ang­gota  satu kelompok 15-20 orang. Sehingga pupuk sangat ti­dak mencukupi kebutuhan. 

”Masing-masing kelompok hanya berhak mendapatkan 4 ka­rung saja, itulah yang harus di­bagi ke anggota oleh masing-ma­sing kelompok,” ucap Er­linda ketika ditemuai Pa­dang Ekspres, Minggu (20/5) di Kecamatan Luak. 

Sementara keterangan yang disampaikan Erlinda, pu­puk yang diduga pupuk urea ber­subsidi masih ada yang be­re­dar bebas. “Kita berharap pe­me­rintah lebih tegas dalam atu­rannya. Pedagang yang mem­pergunakan pupuk ber­sub­sidi untuk meraup ba­nyak ke­untungan agar segera diter­tibkan oleh petugas ke­amanan. Se­hingga pupuk bersubsidi be­nar-benar membantu petani bu­kan pedagang atau distributor nakal,” harapnya. 

Dari informasi yang dihim­pun Padang Ekspres, memang ma­sih ada pupuk bersubsidi yang dijual kepada petani de­ngan harga yang tinggi tan­pa melalui RDKK. Satu karung berisi 50 kilogram pupuk urea bersubsidi dijual hingga Rp145 ribu. 

Penyalahgunaan pupuk bersubsidi yang didapatkan oleh petani dengan harga yang ting­gi dan tidak melalui pro­se­dur yang sah tentunya meru­pa­kan perbuatan melang­gar hu­kum. Sehingga perlu diter­tib­kan sehingga masyarakat ti­dak dirugikan dengan per­bua­tan tersebut.  

Ketua Forum Peduli Luak Limopuluah, Yudilfan Habib me­nilai pengawasan terhadap pu­puk bersubsidi belum mak­simal. Sehingga masih ada se­jumlah pupuk yang tetap be­redar bebas, bahkan juga ma­sih ada modus penggantian ka­rung pupuk bersubsidi dila­ku­kan untuk melakukan tin­da­kan-tindakan yang meru­gikan petani. 

”Pengawasannya yang be­lum berjalan dengan baik, bah­kan terkesan masih ada yang belum terjangkau oleh apa­rat pe­negak hukum. Kita ber­harap pe­ngawasan diting­katkan dan si­a­pa yang melanggar aturan mes­kipun oknum aparat pene­gak hukum juga harus ditindak jika melanggar aturan,” harap Yudilfan Habib.(*)

20.36 | Posted in | Read More »

Jumlah Pemilih Pilwako Berkurang


Payakumbuh, Padek—Jum­lah warga Payakumbuh ya­ng wajib mengikuti Pilwako 2012, terus berkurang. Bila dalam Data Penduduk Po­ten­sial Pemilih Pemilu atau DP4 yang dise­rahkan Disdukcapil kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Januari 2012 la­lu, warga wajib pilih men­ca­pai 87.917 jiwa. Maka dalam Daf­tar Pemilih Sementara atau DPS yang dite­tapkan KPU April lalu, wajib pilih tinggal 83.947 jiwa.

Sementara, dalam Daftar Pemilih Tetap atau DPT yang disahkan dalam rapat pleno terbuka Panitia Pemilihan Ke­ca­matan (PPK), sepanjang Minggu (20/5) dan Senin (21/5) siang, jumlah pemilih ting­gal 83.837 jiwa. Angka se­ba­nyak itu dip­re­diksi masih bisa berkurang, sebab DPT tingkat Kota Paya­kumbuh baru disah­kan KPU melalui pleno ter­buka, Selasa (22/5) ini.

”Ya, besok (hari ini, red), KPU memang akan menggelar pleno terbuka, penetapan Daf­tar Pemilih Tetap tingkat Pa­ya­kumbuh. Kalau hari tadi dan ke­marin, pleno terbuka ten­tang penetapan DPT baru dila­kukan Panitia Pemilihan Ke­ca­matan,” ujar Kordinator Divisi Sosialiasi KPU Yuzalmon ke­pada Padang Ekspres, Se­lasa siang.

DPT di
Kecamatan A lot

Pantauan Padang Ekspres, rapat pleno terbuka penetapan DPT yang digelar PPK pada 5 kantor camat berbeda, ber­la­ng­sung alot dan dinamis. Di Keca­matan Payakumbuh Uta­ra, ra­pat dipimpin Ketua PPK Jhon­rizal, didampingi anggota Af­niwati, Daira Suraswati, Panca Budi Satria dan Witria Anis.

Dalam rapat yang dihadiri Camat Payakumuh Utara Nov­ri­wandi, Kordinator Divisi Sosia­lisasi KPU Yuzalmon, ang­gota Panwaslu Heidi Mur­sal, Pan­wascam, tim pe­me­na­ng­an bakal calon dan angota Panitia Pe­mungutan Suara (PPS) tersebut, PPK Pa­ya­kumbuh Utara, me­ne­tapkan jum­lah pemilih sebanyak 20.­449 jiwa. Terdiri dari 10.201 lelaki dan 10.248 wanita.

Sementara, dalam pleno terbuka PPK Payakumbuh Ti­mur, ketua PPK Andrino ber­sama anggota Karespi, Ir­fan Chanof, Neti Prayoka dan Ra­mon Saputra, menetapkan, daf­tar pemilih tetap di Pa­ya­kumbuh Timur sebanyak 16.­835 jiwa. Terdiri dari 8.155 pemilih lelaki dan 8.680 pe­milih wanita. Pe­netapan pe­mi­lih ini juga dihadiri Camat Pa­yakumbuh Yunida Fatwa.

Sedangkan, dalam rapat ple­no terbuka PPK Paya­kum­buh Selatan, ketua PPK Per­mata Budi, didampingi ang­gota Syah­rial N, Olfia Dhar­ma, I Dt Per­mato Dirajo, dan Rini Nelva Yona, menetapkan, jum­lah pe­mi­lih tetap di Keca­matan Pa­yakumbuh Selatan, se­ba­nyak 6.840 jiwa. Dengan rin­cian, 3.478 pemilih wanita dan 3.362 pemilih lelaki.

Penetapan ini disaksikan Camat Payakumbuh Selatan Elfriza Zaharman dan se­jum­lah lurah di Paya­kumbuh Se­latan. ”Dengan penetapan ini, Paya­kumbuh Selatan siap me­wu­judkan Pilwako ba­dun­sa­nak,” ujar Elfriza Za­harman yang calon camat terbaik Sumbar 2012 kepada wartawan.

Adapun di Kecamatan Pa­ya­kum­buh Baray, PPK yang dipim­pin YR Dt Parmato Di­rajo, dengan anggota Ahmad Nurhasan, Florina Meidia, Erinaldi, dan Rus­di, me­ne­tapkan DPT, se­banyak 33.118 jiwa, terdiri dari 16.782 pe­milih wanita dan 16.­336 pe­milih lelaki. Penetapan disak­­sikan, Camat Payakumbuh Barat Edvidel Arda.

Sementara itu, PPK Lam­posi Tigo Nagari, menetapkan DPT sejak Minggu (20/1). Me­nurut Camat Lamposi Tigo Nagari Mardius, PPK yang ter­diri dari M Israk, Beni Wan­dri, Zul­hin­dra, Zulwitra dan Noni Syawelli, menetapkan pemilih di Lamposi Tigo Na­gari, sebanyak 6.595 jiwa. Terdiri dari 3.278 pe­milih wanita dan 3.313 pe­milih le­laki. (frv)

20.33 | Posted in | Read More »

KPU: Tak Ada TPS Khusus

KPU Payakumbuh
Metrotvnews.com, Payakumbuh: Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Payakumbuh, Sumatra Barat, Hendrayani, menyatakan tak ada tempat pemungutan suara (TPS) khusus seperti di rumah sakit atau lembaga pemasyarakatan (LP).

"Sebelum Peraturan KPU No 12 Tahun 2010 keluar, memang ada yang dinamakan TPS khusus yang biasanya ditempatkan di tempat-tempat khusus seperti rumah sakit atau LP, tapi untuk pilkada tahun 2012 ini tidak lagi membenarkan adanya TPS khusus tersebut," kata Hendrayani, Selasa (22/5).

"RS Adnand WD berada di wilayah Kelurahan Balai Kaliki Kecamatan Payakumbuh Utara. Di dekat RS tersebut kita dirikan sebuah TPS yang dapat digunakan pemilih yang berada di RS untuk memberikan hak pilih," sebutnya.

TPS itu, kata dia, tidak didirikan khusus untuk pemilih di RS, tetapi TPS untuk masyarakat Balai Kaliki. Hanya saja, pemilih yang ada di RS Adnand WD dan tidak bisa pulang ke kelurahannya dapat memilih di TPS tersebut dengan syarat terdaftar dalam DPT dan memiliki surat pindah pilih dari TPS tempatnya terdaftar sebelumnya.

Sementara untuk LP Klas II B Payakumbuh, kata dia, memang ada aturan LP yang melarang binaannya untuk keluar LP guna memberikan hak pilih. Karena itu, di dalam LP tersebut disediakan satu TPS, namun bukan TPS khusus.

"TPS itu berbasis DPT di kelurahan tempat LP itu berada," kata dia.

Bagi warga Payakumbuh yang mejalani hukumannya di LP klas II B Payakumbuh bisa memilih asal terdaftar di DPT. "Meskipun menjadi warga binaan LP, tetapi mereka masih memiliki hak pilih dan tetap harus kita akomodasi," katanya.

Pada pilkada tahun ini, jumlah TPS sebanyak 202 unit yang terdiri atas 76 TPS di Kecamatan Payakumbuh Barat, 54 TPS di Kecamatan Payakumbuh Utara, 41 TPS di Kecamatan Payakumbuh Timur, 16 Kecamatan di Payakumbuh Selatan dan 15 TPS di Kecamatan Latina.(Ant/ICH)

20.20 | Posted in , , | Read More »

Nenek Moyang Ku Seorang Saudagar

Rifki Payobadar, Dikediaman Buya Hamka











Oleh : RIfki Payobadar
Siang hari ini (23 Mei 2012) menumpangi bus Patas AC no.84 jurusan Depok - Pulo Gadung. Satu jam perjalanan menuju Rawamangun, selama itu pula mata ini melirik berbagai kejadian di Ibu Kota yang sudah beberapa  bulan ini saya tinggalkan.
Setiap orang sibuk dengan kegiatan masing-masing. Pemulung tanpa malu dan gengsi mengumpulkan sampah, pengamen bersuara "merdu" bernyanyi tanpa gengsi demi selembar uang kertas, pedagang asongan dengan percaya diri menjajakan dagangannya, bisnisman dengan sibuk marah-marah di depan umum pada orang yang sedang berbicara dengannya di telpon dan masih banyak lagi.
Berani menyimpulkan setiap orang di jakarta ini berani mengerjakan sesuatu yang dia yakini bisa mendatangkan uang dengan percaya diri dan tanpa malu. Banyak alasan untuk tidak malu di Jakarta. Kenapa harus malu? Toh tidak ada yang kenal saya. Kenapa harus malu? Kalo malu saya ga bakalan bisa makan besok. Kenapa harus malu? Toh tidak merugikan siapapun.
Rubah Paradigma
Satu kata yang terfikirkan tapi banyak hal yang bisa di ambil hikmahnya. Yaitu malu. Jika menelusuri sejenak di KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) malu itu artinya adalah : merasa sangat tidak enak hati (hina, rendah, dsb) karena berbuat sesuatu yg kurang baik (kurang benar, berbeda dng kebiasaan, mempunyai cacat atau kekurangan, dsb).
Rubah paradigma! Gerakan mari menjadi pengusaha yang digaungkan dimana-mana saat ini menjadi titik terang bagi generasi muda yang memiliki banyak potensi dan lebih berwawasan dari pada generasi sebelumnya. Termasuk generasi muda Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota.
Lulus sarjana kemudian tidak memilih menjadi pegawai kantoran atau pegawai bank, malah memilih berwirausaha bukanlah perbuatan yang kurang baik atau sesuatu yang memalukan. Sebenarnya hal tersebut malah perbuatan yang memiliki tantangan yang lebih berat dan malah bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang-orang yang tidak sanggup menghadapi tantangan tersebut.
Apalagi pada saat ini ketika segala informasi nasional dan internasional berada di ujung jari anda. Dengan akses internet yang ada dimana-mana menjadi sumber informasi untuk mengembangkan potensi bisnis yang di geluti di daerah. Alasan keterbatasan informasi sudah tidak menjadi alasan memulai usaha di daerah.
Hilangkan Malu, Bunuh Gengsi dan Buang Sifat Malas
Kemudian apa hubungannya dengan peristiwa yang saya amati di Jakarta dengan merubah paradigma kita? Satu hal yang membuat banyak orang di perantauan (tidak hanya orang minang) bisa mendapatkan sesuatu yang diinginkan, adalah tidak menganggap status bukan karyawan atau pegawai kantoran itu suatu hal yang memalukan. Karena memang bukan susuatu yang memalukan. Yang memalukan itu adalah yang tidak berbuata apa-apa untuk menjemput rezeki Nya.
Adalagi cerita lain, istilah "jatuah tapai" seringkali di utarakan pada para sarjana Luak Limo Puluah yang pulang dari rantau dan memilih untuk memulai bisnis di kampung halaman. Ada juga yang menyampaikan, "apolah gunonyo kuliah tinggi-tinggi di UI (Univ.Indonesia), kalo pulang kampuang malah manggaleh? ". Beberapa  pertanyaan di atas malah lebih sering diutarakan oleh orang-orang sekitar.
Fenomena enterpreuner di Indonesia mulai mendatangi Luak Limo Puluah. Dua tahun belakangan dengan adanya para sarjana yang mulai pulang satu persatu kemudian memilih untuk memulai berbisnis ketimbang kerja di perusahaan mentereng di Ibu Kota. Hal itu makin kentara terasa dengan terbentuknya sebuah forum yang bernama SAGO (Saudagar Muda Gonjong Limo) pada minggu malam (20/05/2012) kemarin. Forum ini terbentuk setelah adanya kesamaan visi diantara pemuda-pemuda Luak Limo Puluah yang hadir dalam pertemuan tersebut, yaitu untuk menumbuhkan budaya berwirausaha untuk lingkungan sekitarnya.
Sudah banyak yang membuktikan jika sarjana yang dibicarkan itu pulang kampung bukan jadi pengangguran, malah jadi jutawan. Ada yang mengukir cerita sukses dalam dunia agrobisnis ada yang mendapatkan kesuksessan finansial pada dunia peternakan ada juga yang mulai mengibarkan bendera pada bisnis kuliner dan jasa IT. Cerita indah itu berhasil meruntuhkan teori kalau hidup makmur jika jadi PNS atau pegawai kantoran saja.


Terlahir Sebagai Saudagar Muda
"Karatau madang di hulu, babuah babungo balun. Marantau bujang dahulu, dirumah paguno balun!" banyak hal yang bisa kita tafsirkan dari kalimat ini. Kadang bisa menjadi negatif, namun bisa juga di arahkan menjadi kalimat motifasi bermakna positif. Dirantau selah awak dulu, raso-raso alun paguno wak dek urang di kampuang dek alun berhasil. Hal negatif ini yang dominan dalam masyarakat kita saat ini, sehingga ragu untuk pulang ke kampung halaman. Padahal bisa dibalikan seperti berikut : "ko' nio manjadi urang yang ndak baguno di kampuang, jan lah pulang-pulang lai. Taruih selah di rantau tuh!" Pedas, tapi sangat manjur sebagai pelecut motivasi untuk "pulang" berbuat sesuatu untuk kampung halaman.
Jiwa saudagar dalam diri masyarakat minang yang selama ini sudah menjadi trandmark di perantuan perlu di kembalikan lagi. Jika kita harus jujur dalam menilai diri kita, bisa jadi mayoritas masyarakat kita sekarang banyak yang berprofesi sebagai pegawai negeri atau pegawai kantoran ketimbang menjadi pengusaha atau saudagar. Menjadi tugas yang masih muda-muda dan masih tegap untuk mengembalikan kejayaan saudagar minang khususnya Luak Limo Puluah di kancah nasional bahkan internasional. Dan bagi mamak dan orang tua untuk bisa mensupport anak kemenakannya yang ingin berwirausaha dan membangun nagarinya.

sumber: www.kalikisantan.wordpress.com

18.44 | Posted in , | Read More »

Senandung Azan dari Kubah Hijau di Bibir Danau

"Senandung Azan dari Kubah Hijau di Bibir Danau"
(pesona biru hijau Maninjau, dibidik dari tikungan indah kelok 44/Minggu 13.05.2012)



20.21 | Posted in | Read More »

Lanjutkan! Payakumbuh Membangun

Meskipun nomor dan waktu kampanye belum dimulai, nuansana pemilihan kepala daerah di Kota Madya Payakumbuh sudah sangat terasa. Lima puluh delapan (58) hari lagi menuju pemilihan walikota baru Payakumbuh, baliho raksasa bakal calon sudah mulai menghiasi pusat kota.

Senin (14/5/2012) siang, tampak baliho besar foto dari bakal calon walikota dari pasangan inkanben dipasang di tengah pusat Kota Payakumbuh.


Slogan, "Lanjutkan!!! Payakumbuh Membangun" sangat jelas tampak pada baliho tersebut. Pesan melanjutkan kepemimpinan kota Payakumbuh dari Walikota sekarang kepada Wakil Walikota saat ini menjadi pesan utama yang tampak pada baliho tersebut. Foto Walikota Payakumbuh selama dua (2) periode tersebut tampak membayang pada baliho yang di pasang di pusat kota.

20.14 | Posted in , , | Read More »

Pemimpin Dari Payakumbuh Yang Dekat Dengan Masyarakat dan PNS


Pria kelahiran 17 Juni 1970 di kota Payakumbuh ini merupakan sosok pemimpin yang dekat dengan masyarakat dan tidak terkecuali juga ramah pada Pegawai Negeri Sipil. Setiap kesempatan bagi lulusan master di  ITB pada tahun 2002 ini dimaksimalkan untuk menyapa masyarakat yang di temuinya ketika bersilaturahim ke tanah kelahirannya dan juga pada waktu reses DPD RI.
Pemuda yang sudah menasional ini menjadi angin segar bagi masyarakat payakumbuh dan juga bagi Pegawai Negeri Sipil Payakumbuh Kota.

Pemimpin yang ramah dan memiliki pendekatan personal hati ke hati ini menjadi pemimpin dambaan yang dapat membangun kota Payakumbuh yang bersahabat, sesuai dengan salah satu misinya yaitu;  membangun kepercayaan yang baik terhadap pemerintah dalam suasana kota yang religius dan bersahabat, bersih dan tertata.

sumber: pkspayakumbuh.com

19.44 | Posted in , | Read More »

Silaturahim Riza Falepi Dengan Haji Anas; “Sakali lalu selah ka TPS lotiah wak duo kali ka TPS nyo”


Payakumbuh, 12/05/2012 pertemuan antara Riza Falepi dengan pengusaha sukses dan veteran politisi Haji Anas berlangsung hangat dan penuh canda tawa, namun tetap serius mengulik-ngulik permasalahan dan harapan masyarakat payakumbuh kepada pemimpin baru Kota Batiah ini.
Dengan sifat kebapaannya, Haji Anas sangat berharap pada generasi muda nan energik seperti Riza Falepi untuk dapat meningkatakan ekonomi kota Payakumbuh lebih baik lagi kedepannya. Dengan bermodalkan pengalaman sebagai Politisi Nasional yang sudah memiliki jaringan Internasional berharap perekonomian dan usaha-usaha yang sudah berkembang di Payakumbuh meningkat ke skala industri.
Kalau kini nan ado tu, kami-kami nan manggaleh ko barunyo ha alun bisa dikecekan ba bisnis lai. Ko ka di tingkekan menjadi skala Industri, yo kami butuh urang nan pintar dan paham mode Riza Falepi ko ha! Lah nampak ma nan ka naiak tu! Kutipan dari percakapan Haji Anas dengan Datuak Rajo Ka Ampek Suku, Riza Falepi.

Terakhir harapan dari haji Anas pada Pilkada Kota Payakumbuh ini. Ko bisa sakali putaran sajolah Riza Falepi ko, lotiah wak duo kali ka TPS tu nyo. Yang nan kamonang lah jaleh juo kudo nan sodang balari koncang (Riza Falepi) koha! 
sumber: www.pkspayakumbuh.com

19.39 | Posted in , | Read More »