Payakumbuh Semrawut Butuh Lahan Parkir dan Kenyamanan


Payakumbuh-Today.com, Payakumbuh - Kesemrawutan di pusat Pasar Kota Payakumbuh sudah hampir  mencapai titik puncaknya. Tampak terlihat lahan parkir yang sudah disediakan pihak PemKot tidak lagi bisa menampung kebutuhan parkir Masyarkat Payakumbuh, hingga memakan badan jalan dan menyisakan satu jalur saja.

Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor khususnya roda dua, Pemerinthan Kota dengan Dinas terkait jauh-jauh haru semestinya sudah dapat memperkirakan melonjaknya kebutuhan lahan parkir di kota payakumbuh.

Selain keharusan untuk menertipkan lahan parkir, PemKot dengan Dinas terkait juga diharapkan masyarakat bisa menertibkan tarif parkir yang dengan seenaknya dimainkan oleh oknum-oknum Pemkot yang berkerjasama dengan "penguasa" wilayah/ Preman.

Warga pengguna lahan parkir mulai resah ketika oknum memainkan tarif parkir sampai dengan harga Rp.15.000,- untuk kendaraan roda empat dan Rp.10.000,- untuk kendaraan roda dua pada saat suasana malam iedul fitri  satu minggu belakang (24/8). Warga tidak bisa menolak karna kebutuhan lahan parkir.

Masyarakat pengguna lahan parkir Payakumbuh berharap kepada Pemerintahan Kota Payakumbuh bisa menyelesaikan permasalahan lahan parkir dan ketertiban dan kenyamanan di Pasar, karna perputaran ekonomi rakyat payakumbuh tertumpu pada pasar dan failitas pendukungnya.

12.10 | Posted in , | Read More »

7 Rumah di Limapuluh Kota Terbakar, Seorang Tewas

Payakumbuh-Today.com, Limapuluh Kota - Pasar Taratak Kubang, Kecamatan Guguk, Kabupaten Limapuluh Kota nyaris jadi abu ketika sebuah rumah yang posisinya persis berada di belakang pasar tersebut dilahap si jago merah, Rabu (22/8) malam pukul 22.35 WIB. Kebakaran tersebut menyebabkan pemilik rumah, Asmarni alias Upik (63) tewas setelah ikut hangus terbakar bersama bangunan rumahnya.

Untung api segera dapat dikuasai petugas pemadam kebakaran (damkar), sehingga tidak sempat menjalar ke los pasar Taratak Kubang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota menurunkan tiga mobil damkar ke untuk memadamkan api. Satu unit mobil damkar BPBD Kota Payakumbuh juga turut memberikan bantuan, sehingga api bisa lebih cepat terkuasai. Sumber api diduga berasal dari tungku yang lupa dipadamkan Upik.

Informasi yang dihimpun dari Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Limapuluh Kota, Edi SH dan Kabid Kedaruratan dan Logistik, Firmansyah, pemilik rumah yang menjadi korban adalah seorang janda. Ketika peristiwa terjadi korban tidur seorang diri. Berkemungkinan korban tertidur lelap sehingga tidak mengetahui api sudah membakar rumahnya. Rumah semi permanen itu belum tersambung jaringan listrik PLN.

“Api diketahui terlebih dahulu oleh masyarakat Jorong Siamang Bunyi dan mereka melaporkan ke walinagari Kubang. Sedangkan warga Taratak mengetahui kebakaran ketika api sudah besar dan langsung memberikan pertolongan bersamaan datangnya mobil damkar dari Limapuluh Kota dan Payakumbuh, sehingga api bisa dilokalisir,” ujarnya.

Berdasarkan keterangan penduduk setempat, kata Edi dan Firman, putra putri Asmarni lima orang semuanya berada di rantau. Dia menjaga rumah seorang diri. Korban kemungkinan tertidur pulas ketika peristiwa itu terjadi, sehingga tidak sempat lagi menyelamatkan diri keluar rumah.

Dalam peristiwa yang cukup tragis itu diperkirakan pemilik rumah menderita kerugian mencapai Rp50 juta, karena tidak ada barang-barang seisi rumah yang bisa diselamatkan. Korban dimakamkan kemarin. Sebelumnya jenazah sempat dibawa ke RSUD Suliki untuk dioptosi. Tapi asal api yang sebenarnya masih dalam penyelidikan pihak berwenang, yakni Polsek Guguk.

Sementara itu, kejadian yang sama juga menerpa warga di Nagari Sitanang, Kecamatan Lareh Sago Halaban. Satu rumah permanen milik Lamsia (47) suku Melayu jadi abu dilalap sijago merah. Peristiwa itu terjadi, Kamis (23/8) dini hari sekitar pukul 04.15 WIB. Pamiliknya, mampu keluar bangunan untuk menyelamatkan diri, tiga mobil damkar berhasil menguasai api dan kerugian dalam peristiwa itu ditaksir sekitar Rp50 juta.

Sementara itu, mulai Lebaran hingga H+4 di Kota Padang terjadi enam peristiwa kebakaran yang tersebar di berbagai wilayah. Untungnya dari enam kasus kebakaran tersebut tidak ada korban jiwa.

Kepala Dinas Kebakaran (Damkar) Kota Padang Budhi Erwanto mengatakan, kebakaran yang terhebat selama Lebaran adalah yang terjadi pada swalayan di kawasan Taruko dan Panti Asuhan anak Mentawai. Umumnya kebakaran disebabkan karena terjadinya arus pendek. “Banyak disebabkan arus pendek atau konsleting listrik,” kata Budhi, (23/8)

Rumah yang terbakar umumnya sedang ditinggal pergi oleh pemiliknya dan penyebabutamanya karena terjadinya hubungan singkat arus listrik alias korsleting.

“Pada peristiwa kebakaran ini tidak ada korban jiwa, namun diperkirakan kerugian dari enam kasus tersebut sekitar Rp1,5miliar,” jelasnya.

Selain dua kasus kebakaran yang besar itu, sebelumnya juga terjadi kebakaran yang diduga karena kompor meledak, satu unit rumah di Jalan Linggarjati Rt 02 Rw 02 Parupuk Tabing, Padang, terbakar. Peristiwa itu terjadi Rabu (22/8) sekitar pukul 07.00 WIB.

Kebakaran di Linggarjati, rumah permanen milik Darman (50). Tidak banyak peralatan rumah yang bisa diselamatkan. Korban menderita kerugian sekitar Rp75 juta.

Sedangkan Lebaran tahun 2011 kebakaran yang terjadi di Padang sebanyak 18 kasus. Kemudian dari kejadian ini juga tidak ada korban jiwa. Sedangkan kerugian sekitar Rp2,5 juta.

Ditambahkan Budhi, bagi masyarakat Kota Padang yang ingin meninggalkan rumahnya atau ketika bepergian agar selalu mematikan kompor dan listrik untuk menimalisir terjadinya kebakaran. “Diminta agar warga selalu berhati-hati dan waspada hingga Lebaran ini atau seterusnya,” ungkapnya.

11.46 | Posted in , | Read More »

Irwan Prayitno: Angka Kemiskinan di Sumbar Turun, Pengangguran Berhasil Ditekan

Payakumbuh-Today.com, Padang - Pelaksanaan Idul Fitri 1433 H tahun 2012, berlangsung cukup ramai. Ini terlihat dari halaman Kantor Gubernur yang penuh sesak dengan jamaah, tidak seperti tahun sebelumnya yang hanya sebagian. Hal ini mungkin berkaitan dengan pelaksanaan sholat Idul Fitri yang dilakukan serentak oleh pemerintah maupun organisasi kemasyarakatan.

Pelaksanaan sholat Idul Fitri 1433 H di Padang dipusatkan di halaman Kantor Gubernur yang dihadiri oleh Gubernur Irwan Prayitno, Wagub Muslim Kasim, Ketua DPRD Yultehnil, Forkopinda, Walikota Fauzi Bahar, Sekda Ali Asmar, Kanwil Kementrian Agama, Asisten, Staf Ahli serta beberapa Kepala SKPD di lingkungan Pemprov dan Pemko Padang pada Minggu pagi (19/8).

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menyampaikan, kita perlu saling memaafkan di momen Idul Fitri sebagai ungkapan rasa syukur kembali ke fitrah sebagai mana yang telah dijanjikan Allah SWT, bagi umatNya yang beriman dan bertaqwa. Selain itu Idul Fitri Kali ini seiring dengan peringatan HUT RI ke 67, Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia untuk seluruh masyarakat Sumatera Barat, semoga rasa kebangsaan kita terus tumbuh untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.

Sebagai mana kita telah mengamalkan ibadah puasa, mari kita aplikasikan hasil ibadah selama Ramadhan, dengan semangat kerja keras dan bersungguh-sungguh memajukan pembangunan di daerah ini. Saat ini kita telah berhasil menurunkan angka kemiskinan di Sumatera Barat dari 9 persen pada tahun 2010 menjadi 8 persen pada tahun ini. Keberhasilan ini tentu berkat peran serta dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan.

Dalam penyelenggaraan pembangunan periode 2010 – 2015 ini, kita terus memacu partumbuhan kegiatan di sektor pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan serta usaha-usaha kecil menengah bersama pemkab/ko dan masyarakat. Program-program ini menjadi bahagian penting dalam RPJM kita mewujudkan Sumatera Barat yang Madani, Adil, Sejahtera dan Bermartabat.

Seiring itu kita juga berhasil menekan angka pengangguran dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat, terutama penambahan jam kerja petani, nelayan dan masyarakat miskin lainnya, yang diharapkan akan mampu meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan di Sumatera Barat, harapnya.
Irwan Prayitno juga menghimbau masyarakat Sumatera Barat untuk peduli sesama, terutama membantu saudara-saudara kita di Myanmar, Iran, Palestina, Syiria yang sedang mengalami musibah gempa dan konflik di negara mereka. Sebagai sesama umat Islam, ini merupakan juga pengalaman nilai-nilai Ramadhan dan solidaritas.

Kita amat yakin masyarakat Sumatera Barat merupakan orang-orang yang peduli terhadap sesama, sesuai dengan nilai-nilai budaya dan kultur masyarakat yang selalu ingin berbagi, ujarnya. Dalam sambutannya, Gubernur juga menyampaikan bahwa pada 16 Agustus dua tahun lalu adalah permulaan Irwan Prayitno dan Muslim Kasim menjalankan amanah kepemimpinan di Sumatera Barat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur.

Walikota Padang Fauzi Bahar, dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan himbauan kepada masyarakat kota Padang untuk mau memberikan sumbangan nilai sesebungkus nasi untuk saudara–saudara kita dari Myanmar yang saat ini banyak yang mengungsi di Indonesia.

Di hati dan pikiran kita masih teringat peristiwa gempa 30 September 2009, betapa kita berebut untuk mendapat makanan, dan menunggu bekal karena kondisi saat itu amat susah. Rasa pahit dan susah itu telah berhasil kita lewati berkat bantuan dan perhatian masyarakat dunia, baik dalam negeri maupun luar negeri. Oleh kerena itu kita telah membentuk tim penghimpun dana dan bantuan masyarakat untuk disalurkan kepada saudara kita dari Myanmar, Palestina dan Iran. Mudah-mudah ini memberikan kita hidayah dan kebaikan dari Allah SWT, ungkapnya.

Khatib dalam penyelenggaraan Idul Fitri tahun ini adalah Prof. DR. Phil Yanuar Kiram, Rektor Universitas Negeri Padang, dengan judul, “Pembebasan Roh dari Budak Hawa Nafsu”.

11.44 | Posted in , | Read More »

Arus Balik di Sumbar Mulai Macet

Payakumbuh-Today.com, Bukittinggi - Kemacetan arus balik mulai terjadi di sejumlah titik di Sumatra Barat (Sumbar) menuju Riau, Kamis (23/8).

Seperti terjadi di jalan dari arah Bukittinggi menuju Payakumbuh, Sumbar. Jalan ini memang jalan yang harus dilalui pemudik, khususnya pemudik yang menuju Riau, begitu pun sebaliknya. Kemacetan yang didominasi kendaraan roda mepat ini terjadi selama berjam-jam.

Sementara itu, pemudik juga harus mewaspadai kemacetan yang terjadi di Flyover Kelok 9, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar. Karena jembatan ini tengah dalam tahap pembangunan.

Kendaraan yang melintas juga harus mengurangi kecepatannya. Selain itu, faktor hujan yang turun membuat jalanan menjadi licin. Bahkan daerah sekitar Kelok 9 ini merupakan rawan tanah longsor.

Petugas rencananya akan kembali menutup Flyover Kelok 9 setelah arus balik selesai. Karena flyover ini akan kembali menjalani tahap pembangunan.

11.41 | Posted in , | Read More »

Tak Dibelikan Baju Lebaran, Siswi SMK Gantung Diri

Payakumbuh-TOday.com, Limapuluhkota - Diduga karena keinginan tak dituruti orang tua untuk dibelikan sehelai jilbab dan sepasang sandal untuk Lebaran, membuat Irmawati (20) nekat gantung diri dua hari sebelum Lebaran.

Korban yang masih berstatus pelajar di salah satu SMK swasta di Kota Payakumbuh, gantung diri di kamarnya menggunakan sehelai selendang, warna biru yang diikat ke langit-langit rumahnya di Jorong Koto Panjang, Nagari Pandam Gadang, Kecamatan Gunuang Omeh, Limapuluh Kota.

Korban ditemukan tergantung dengan lidah menjulur keluar dan tak bernyawa oleh ibu dan kakak laki-lakinya sekitar pukul 10.00 WIB. Ibu dan kakak korban langsung histeris dan minta tolong ke warga sekitar. Mendengar suara minta tolong , puluhan warga langsung menuju rumah korban. Ternyata, salah seorang penghuni rumah tersebut telah jadi mayat. Beberapa warga langsung melapor kejadian tersebut ke Polsek Suliki.

Sebelumnya, korban memaksa orang tuanya untuk dibelikan jilbab dan sandal, karena orang tua hanya sebagai petani dan tidak punya uang, akhirnya permintaan anaknya tidak bisa dikabulkan orang tuanya. Semenjak itu, prilaku korban yang biasanya ceria berubah menjadi pendiam.” Sehari sebelum kejadian, Wati pernah meminta untuk dibelikan jilbab dan sandal, karena kami tak punya uang akhirnya permintaan anak kesayangan kami tak bisa wujudkan. Wati biasanya anak yang penurut,” kata orang tua korban.

Ibunya mengatakan, semalam sebelum kejadian, Wati hanya mengurungkan diri di dalam kamarnya, dan tak pernah berkata apa apapun kepada keluarga. Sampai pagi hari, Wati tak kunjung keluar dari kamarnya. Sekitar pukul 10.00 WIB barulah ia bersama anak laki-lakinya membangunkan Wati karena hari hampir siang.”Kami tak ada firasat apapun kalau Wati mengakhiri hidupnya seperti ini,” kata ibu korban dengan linangan air mata.

Teman-teman korban mengatakan, Wati anak yang ceria dan juga pernah bercerita kalau ia tak punya pakaian baru untuk lebaran tahun ini.

Kapolres Limapuluh Kota, AKBP Partomo Irianto didampingi Kanitreskrim Polsek Suliki Sukrisno mengatakan, korban ingin seperti teman lainnya mempunyai pakaian untuk menyambut Lebaran. Karena orang tua tak mampu menuruti permintaan anaknya, akhirnya korban nekat gantung diri.

“Dari hasil penyelidikan dan visum, korban tewas akibat gantung diri. Sampai sekarang, penyebab gantung diri gadis yang bernama Wati karena ingin mempunyai pakaian untuk menyambut Lebaran.

Tetapi, kita terus melakukan penyelidikan apakah ada motif lain yang membuat korban nekat melakukan gantung diri,” kata Sukrisno.

11.35 | Posted in , , | Read More »

Lebaran 2012, 2 Juta Perantau Minang 'Pulang Basamo'

Payakumbuh-Today.com, Padang: Lebih dari dua juta perantau asal Minangkabau dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri 'pulang basamo' pada Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriah kali ini.

Kepala Biro Pembangunan dan Kerja Sama Rantau Pemerintah Provinsi Sumatra Barat Suhermanto Raza, Senin (20/8), mengatakan jumlah perantau Minang yang mudik dalam lebaran kali ini lebih besar dari tahun lalu. 

Menurut Suhermanto, berdasarkan data Pemprov terdapat sedikitnya 15 juta perantau Minang yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia dan berbagai negara. "Jumlahnya hampir tiga kali lipat jumlah penduduk Sumbar yang hanya 5,4 juta jiwa," ujarnya.

Selama ini, lanjutnya, para perantau sudah banyak berkontribusi bagi
Sumbar. Pemerintah daerah pun mengapresiasi kontribusi besar perantau selama ini kepada kampung halaman.

"Kontribusinya luar biasa. Hasilnya sudah terlihat. Dari sisi pembangunan fisik saja, sebagian besar bangunan dan infrastruktur publik non pemerintah di Sumbar dibangun dengan dana perantau. Fakta lain terlihat pascagempa 2009, banyak sekali bantuan yang masuk ke ranah," katanya.

Ia mengharapkan kontribusi tersebut tidak surut. "Gubernur sudah
menyampaikan pada Bupati, Wali Kota dan Wali Nagari agar bermusyawarah dengan perantau. Nanti bisa dimusyawarahkan di nagari masing-masing bagaimana bentuk dan pengembangan kerja sama, sesuai dengan situasi dan kebutuhan," kata Suhermanto.

Di tingkat provinsi, pola kerja sama pemerintah provinsi dengan rantau
diatur Peraturan Gubernur No 39 tahun 2009. "Di tingkat kabupaten/kota, tiga kabupaten yang dinilai cukup baik menjalin hubungan dengan perantau adalah Agam, Tanah Datar dan Padang Pariaman," ujarnya.

Pemprov Sumbar, menurut Suhermanto, mengharapkan kontribusi perantau tidak harus berbentuk pembangunan fisik. "Namun juga untuk membantu meningkatkan sumber daya masyarakat yang tinggal di ranah (Minang), mengembangkan potensi ekonomi, pendidikan dan kesehatan."

Ketua Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar Sayuti Datuk Rajo Pangulu mengatakan, pulangnya para perantau Minang setiap lebaran merupakan pelaksanaan petuah adat. "Karatau madang di hulu, babuah babungo balun. Marantau buyuang dahulu, di kampuang paguno balun," katanya mengungkapkan istilah adat tersebut.

Pepatah adat tersebut, menurut Sayuti, merupakan saran agar orang Minang merantau untuk mencari ilmu, pendidikan, ekonomi dan karir dan bila telah berhasil diharapkan pulang untuk membangun kampung halaman.

"Sambil bersilaturahim dengan sanak keluarga dan membantu kampung halaman, pelajari dan lestarikanlah adat Minangkabau kita," ujarnya.

18.40 | Posted in , | Read More »

Pasangan Kepala Daerah Pembuat Sejarah

Pasangan Walikota Payakumbuh H. Josrizal Zain dan Wakil Walikota H. Syamsul Bahri, membuat sejarah baru bagi Kota Payakumbuh. Pasangan kepala daerah yang akan mengakhiri masa baktinya, 23 September 2012, menorehkan empat penghargaan dan piala dalam rangkaian kegiatan memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, 2012. Payakumbuh kota pertama di Indonesia yang mampu memboyong empat gelar sekaligus. Sebuah rekor prestasi yang sulit dipecahkan bagi kota/kabupaten lainnya di Tanah Air ini.

Keempat gelar yang diraih itu, Piala Adipura, lambang supremasi tertinggi bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan. Ini merupakan, Piala Adipura keenam yang diraih Payakumbuh, dengan status kota sedang, setelah tahun 2011, lepas dari tangan.

Gelar selanjutnya, Piala Kalpataru buat Capt. H. Josrizal Zain, SE, MM, Walikota Payakumbuh, klasifikasi Pembina Lingkungan Hidup. Dua gelar lagi, Piala Adiwiyata, buat sekolah berwawasan lingkungan yang direbut SMAN 2 Payakumbuh dan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) yang akurat, sistematis dan realistis yang dibuat Kantor LH Payakumbuh. Kalpataru, Adiwiyata dan Laporan SLHD Tebaik, baru tahun ini diukir pasangan kepala daerah yang dipercaya memimpin Partai Demokrat Sumbar dan Kota Payakumbuh ini.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan Piala Adipura buat Pemko Payakumbuh dan Kalpataru kepada Walikota H. Josrizal Zain, yang keduanya diterima Walikota Josrizal Zain, dalam acara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, di Istana Negara Jakarta, Selasa (5/6). Sedangkan, Piala Adiwiyata buat SMAN 2 Payakumbuh, diterima kepseknya Drs. Junaidi, dan penghargaan Laporan SLHD buat Payakumbuh, diterima Asisten II Drs. Yummardius, dari tangan Menteri LH, Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA, dalam acara di Hotel Sahid Jaya Jakarta, Selasa malam harinya.

“Ini torehan prestasi yang bersejarah bagi Payakumbuh. Kado istimewa dari Presiden SBY yang diterima pasangan Walikota Payakumbuh Josrizal Zain dan Wakil Walikota H. Syamsul Bahri, di penghujung masa baktinya. Prestasi yang harus dipertahankan dan ditingkatkan,” ucap Ketua DPRD Payakumbuh Wilman Singkuan, S.Sos dan Ketua LKAAM Payakumbuh Indra Zahur Dt. Rajo Simarajo, SE.

Menurut Walikota Josrizal Zain dan Wakil Walikota Syamsul Bahri, prestasi yang diperoleh itu, bukan miliknya. Tapi, milik warga kota dan seluruh elemen masyarakat Payakumbuh. Karena itu, seluruh prestasi yang diukir, akan dipersembahkan kepada masyarakat Payakumbuh, dalam wujud syukuran, katanya.

Walikota Josrizal, mengakui, sukses Payakumbuh merebut empat gelar terhormat itu, tak lepas dari peran serta masyarakat yang sangat tinggi. Ia menyadari, program yang dirancang tidak akan berjalan maksimal, jika tidak mendapat dukungan dari seluruh warga. Partisipasi masyarakat yang tinggi itu, dirasakan pemko dengan berbagai prestasi terbaik ditingkat provinsi dan nasional.

Walikota merinci, sejumlah prestasi lainnya yang pernah diraih Payakumbuh, di tingkat nasional, mulai dari Satya Lencana Pembangunan Koperasi, Indek Pembangunan Manusia (IPM), Kota Sehat Klasifikasi Tertinggi Swasti Saba Wistara (tingkat pembinaan), Citra Bhakti Abdi Negara, Inovasi Managemen Perkotaan (IMP), Indonesia Milenium Development Goals Award, Indonesian Green Regional Award, Kinerja PU Terbaik, Kelompok Wanita Tani Nasional, Satya lencana Kebaktian Sosial, Karang Taruna Terbaik Nasional, Satya Lencana Akutila, Pelopor Serikat Anti Pengangguran dan sejumlah prestasi lainnya.

“Prestasi yang memperpanjang catatan sejarah bagi Payakumbuh itu, mudah-mudahan terus berlanjut oleh pimpinan kepala daerah mendatang,” simpulnya.

18.50 | Posted in | Read More »

Seluruh Ketua KAN Sepakat Usung Joserizal Zain ke Tingkat Nasional

Seluruh Ketua Kerapan Adat Nagari (KAN) dari 8 Nagari di Kota Payakumbuh secara spontanitas menyatakan kesepakatannya untuk mengantarkan H. Josrizal Zain, Walikota Payakumbuh dua periode, menjadi pimpinan nasional. Para tokoh adat tersebut menginginkan, begitu menyelesaikan masa jabatannya sebagai kepala daerah di Kota Batiah, Josrizal masih tetap menjalankan amanah rakyat Luak Limopuluah, lewat jalur legislatif di DPR RI.

“Bapak Jos jangan pernah meragukan kami (ketua KAN, Red), bahwa seluruh pengurus KAN akan merangkul anak nagari untuk mengantarkan bapak menjadi pimpinan ditingkat nasional. Kami akan berjuang untuk dengan ikhlas dan sepenuh hati,” tegas Ketua KAN Koto nan Gadang E.I. Dt. Rajo Mantiko Alam, SE yang diamini seluruh ketua KAN lainnya, usai acara berbuka bersama di rumah dinas kediaman walikota di Jalan Rky. Rasuna Said Payakumbuh, Sabtu (27/8).

Sabtu itu, selain berbuka bersama dengan seluruh ketua KAN, Walikota Josrizal, Wawako H. Syamsul Bahri, Sekdako H. Irwandi, SH, Pimpinan Bank Nagari, pengurus PHBI beserta camat lima kecamatan, mengundang 400-an anak yatim beserta keluarganya, berbuka bersama, sekaligus menjalani sunah Rasullulah, menyerahkan paket lebaran buat anak yatim dan KK miskin.

Pernyataan dukungan itu, lahir dari seluruh mulut ketua KAN, untuk kepentingan kemajuan daerah Luak nan Bungsu beserta kesejahteraan anak nagari Payakumbuh dan Kabupaten Limopuluah Kota. Tanpa ada perwakilan putera daerah di pusat, sulit bagi daerah ini untuk lebih cepat berkembang.

Ketua KAN Limbukan F. Dt. Sinaro Dirajo, mengemukan, Josrizal yang kini dipercaya sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Propinsi Sumatera Barat, punya coki tigo nokang, katanya. Selain berpeluang duduk di Senayan Jakarta (DPR RI, Red), juga punya kans menjadi orang nomor satu Sumatera Barat serta di lembaga legislatif provinsi. “Salah satu diantara kursi tersebut, harus kita perjuangkan merebutnya,” tambah Dt. Sinaro Dirajo.

Sementara, Ketua KAN Payobasung, W. Dt. Paduko Basa Marajo, S.Sos, Ketua KAN Koto nan Ampek H. A. Dt. Paduko Marajo, Ketua KAN Aur Kuning YB. Dt. Parmato Alam, Ketua KAN Air Tabit P.M. Dt. Bandaro nan Balidah, dan Ketua KAN Lampasi Sy. Dt. Damuanso, mengemukakan, meski jalan menuju Senayan masih panjang, pihaknya bersama ninik mamak nagari, akan pro aktif mensosialisasikan ketokohan Josrizal kepada seluruh anak kemenakan.

Sementara itu, secara terpisah, tokoh muda Luak nan Limopuluah, Yuldi Habib, sangat mendukung dan akan ikut bersama ninik mamak dan elemen masyarakat, mengantarkan Josrizal sebagai wakil rakyat Sumatera Barat di jajaran elit nasional. “Tidak salah. Josrizal Zain adalah aset Luak nan Bungsu yang harus diusung menjadi wakil rakyat Sumbar di percaturan nasional. Menempatkan putera daerah di pentas nasional, berarti telah membuka jalan bagi kemajuan kampung halaman Luak Limopuluah ini,” tegasnya.

Mengomentari dukungan pimpinan kerapatan adat nagari dan tokoh pemuda Luak nan Limopuluiah itu, Walikota Payakumbuh Josrizal Zain, mengaku, makin tertantang untuk berbuat lebih optimal dalam menjalankan amanah ini. Pengakuan walikota, membangun Sumatera Barat dan Luak Limopuluah, harus dilakukan bersama-sama. Warna baju boleh berbeda, tapi dalam mencapai tujuan, warga Sumatera Barat harus menyatu, bahu membahu, untuk mendapatkan keinginan, kesejahteraan masyarakat, katanya.

18.26 | Posted in | Read More »

Inovasi Josrizal Zain

Program agropolitan dan bank sampah, menjadi mimpi Payakumbuh di tahun 2011. “Bukan sekedar impian atau slogan kosong. Tapi, kebijakan Walikota Payakumbuh H. Josrizal Zain ini, mesti kami wujudkan. Seluruh pimpinan SKPD diminta terjun langsung menyukseskan program strategis ini,” ucap Sekdako H. Irwandi, SH, di Balaikota di Bukik Sibaluik Payakumbuh, Jum’at (4/2).


Agropolitan dan bank sampah, inovasi yang diapungkan Walikota Josrizal Zain di awal tahun ini. Dua program tersebut, diyakini, mampu meningkatkan pemberdayaan dan pertumbuhan ekonomi di tengah masyarakat. Konsep agropolitan, membangun kota di kawasan pertanian, sudah dimulai dengan membentuk LKMA (lembaga keuangan mikro agrobisnis) dan sub. terminal agrobisnis (STA) di setiap kecamatan.


Sementara, bank sampah, upaya menjadikan tumpukan sampah di semua TPSS (tempat pembuangan sampah sementara) di kelurahan serta semua sekolah/perkantoran dan pasar tradisional, disulap menjadi sumber pendapatan. Sampah di TPSS, bukanlah barang rongsokan atau buangan, melainkan tumpukan yang bisa diolah menjadi rupiah. Bank sampah, merupakan pengembangan program sanitasi yang sudah membudaya di kota ini.


Sekdako Irwandi mengemukakan, Walikota Josrizal Zain bersama Wawako Syamsul Bahri, kaya dengan ide-ide dalam menjalankan amanah rakyat ini. Program pemberdayaan masyarakat yang menjadi kebijakan Presiden Susilo Bambang Yudoyono secara nasional, dikembangkan walikota dengan kebijakan lokal dengan managemen partisipatif. “Makanya, setiap kebijakan lokal yang dilakukan, hasilnya berbuah manis, tidak mengecewakan,” ucap sekdako.
>


Sekdako mencontohkan, sejumlah prestasi bergengsi yang diukir Payakumbuh sepanjang 2010. Pelayanan publik yang diberikan aparatur kepada warga, berbuah dengan Piala Citra Bhakti Abdi Negara dari Presiden SBY. Kemudian sebagai walikota kaya inovasi, Payakumbuh juga mendapat penghargaan Inovasi Managemen Perkotaan (IMP). Kota bersih dengan Piala Adipura. Peduli dengan karang taruna, Walikota Josrizal juga dinobatkan sebagai Pembina Karang Taruna Terbaik Indonesia.


Dampak kegiatan pemberdayaan yang dilakukan pemko, lewat kebijakan lokal, melalui program sanitasi, ekonomi kerakyatan, peternakan sapi seduaan, intensifikasi pertanian, mencetak tenaga kerja yang siap pakai, dan membudayakan pola hidup bersih dan sehat, mengalami perubahan yang cukup signifikan, terhadap jumlah KK miskin di Payakumbuh.


Angka 5.217 KK miskin yang tercatat pada tahun 2005, berkurang menjadi 3.671 KK pada tahun 2008. Tahun 2009, KK miskin berjumlah 3.142. Bahkan diakhir tahun 2010 ini angka miskin yang ditargetkan akan mencapai 2.638 KK telah menjadi 1.828 KK. Hanya sekitar 6,63% dari jumlah penduduk Payakumbuh. Jika dihitung dari tahun 2005, angka kemiskinan di kota Payakumbuh telah berkurang sebesar 65%.


Soal ekonomi kerakyatan yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Payakumbuh, mencapai 6,7%, satu diantaranya, dari sektor pedagang garendong yang jumlahnya sudah mencapai 1.000 orang. Pedagang bahan-bahan keperluan dapur dan aneka makanan lainnya, yang dibawa dengan sepeda motor itu, memberikan kontribusi cukup besar terhadap pedagang di Pasar Ibuah. Hanya, dalam rentang waktu dua sampai tiga jam, dari pukul 05.30 s/d 08.30, terjadi transaksi Rp2 M.


Menurut Sekdako, keberadaan pedagang garendong itulah yang mengkatrol nilai Payakumbuh lebih tinggi, sehingga beroleh penghargaan IMP 2010. Sebuah penghargaan dari Presiden SBY melalui Mendagri, atas kepala daerah yang punya terobosan-terobosan baru dalam menjalankan roda pemerintahan ini.


Menyangkut program agropolitan yang akan mulai dilakukan sepanjang tahun anggaran berjalan ini, menciptakan, kota pertanian yang tumbuh dan berkembang karena berjalannya sistem dan usaha agribisnis serta mampu melayani, mendorong, menarik, menghela kegiatan pembangunan pertanian


Sementara, bank sampah, memberikan nilai tambah terhadap sampah yang diproduksi di rumah tangga. Program ini, telah dilakukan di Kelurahan Padang Kaduduak, Kecamatan Payakumbuh Utara, dengan memberikan 200 unit komposter kepada 200 KK. “Estimasi kita, setiap penduduk nantinya akan memproduksi pupuk organik cair, minimal 40 sampai 50 Kg per bulan. Kalau ini sukses, peningkatan pendapatan masyarakat jauh akan melonjak,” sebut sekdako.

18.20 | Posted in | Read More »

Dwp Payakumbuh Santuni Keluarga Pns Golongan I

Payakumbuh-Today.com, Payakumbuh - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Payakumbuh, peduli dengan keluarga PNS Golongan I yang ada di jajaran Pemko Payakumbuh. Dalam rangka menghadapi lebaran ini, DWP menyerahkan paket lebaran kepada keluarga PNS golongan I itu. Penyerahannya berlangsung dalam sebuah acara di Kantor Sekretariat DWP Jalan Pahlawan Payakumbuh, Senin (13/8).

Keterangan Ketua DWP Payakumbuh Ny. Hj. Khadijah Irwandi, SH, total PNS golongan I di jajaran Pemko sekitar 70-an KK. Sementara, paket tersedia berjumlah 100 paket. Untuk itu, DWP akan menyerahkan sisa paket tersebut kepada PNS golongan II yang kondisinya benar-benar memprihatinkan serta buat pegawai tidak tetap yang bekerja di Sekretariat LKAAM/Bundo Kanduang dan Sekretariat DWP/TP-PKK Payakumbuh.

Peket yang diserahkan itu, berisikan bahan-bahan pembuat kue lebaran, berupa tepung terigu, gula pasir, kacang tanah, minyak goreng dan sirup. Meski tidak terlalu besar, tapi cukup membantu meringankan beban keluarga PNS golongan I, sehingga mereka tetap bergairah merayakan lebaran.

Usai menyerahkan paket lebaran, Ketua DWP Payakumbuh Ny. Khadijah, mengatakan, PNS golongan I termasuk di antara warga kota yang kehidupannya nyaris sama dengan KK miskin di tengah masyarakat. Karena itu, mereka pantas menerima santunan, berupa paket lebaran ini. Sehingga, PNS golongan I itu, tetap bergairah menghadapi lebaran ini.

Peduli DWP terhadap keluarga PNS golongan I itu, sebut Ny. Khadijah, juga akan memprogramkan beasiswa bagi pelajar berprestasi. Putera-puteri PNS golongan I yang indek prestasinya lumayan bagus, akan diupayakan mendapatkan beasiswa. Penggalangan dananya, akan dibicarakan dengan Sekdako Payakumbuh serta Korpri Payakumbuh. “Pokoknya DWP akan selalu pedulidengan keluarga PNS golongan I. Karena, PNS bersangkutan merupakan garda terdepan dalam menyukseskan kegiatan pemerintahan di kota ini,” simpul Ny. Khadijah.

sumber: http://www.payakumbuhkota.go.id

16.21 | Posted in | Read More »

Potensi Bisnis Petani Sayur Payakumbuh Sangat Tinggi

Payakumbuh-Today.com, Payakumbuh - Dari data per Agustus yang ada di lapangan produksi sayur dari kota Payakumbuh mencapai 6,43 Ton/bln, jika dikonfersikan ke dalam Rupiah berkisar Rp.2.430.000.000,- atau rata-rata Rp.81.000.000,- /hari. Melihat potensi pasar Riau yang ada, petani sayur Payakumbuh masih harus menggenjot produksi sayur untuk memenuhi pasar Riau.

Potensi sayur yang dike­lola oleh 10 STA (sub terminal agro­bisnis) pada lima keca­matan se-Kota Payakumbuh itu, diapresiasi Kementerian Pertanian RI. Pihak kemen­terian mengirim Kasi Pema­saran Bilateral Kementan untuk Negara Afrika dan Timur Tengah, Ermia Syo­fiyessi, SP, M.Agr, ke Paya­kumbuh, akhir Juli lalu. Kun­jungan ini, juga meng­evaluasi sejumlah bantuan yang diberikan Kementan terhadap STA di Paya­kumbuh, yang diberikan sejak tahun 2004.

Untuk meningkatkan kuantitas sayur, petani meminta untuk didampingi secara maksimal oleh pemerintahan Payakumbuh. Jangan hanya berfokus pada pengadaan kendaraan mobilitas dari areal pertanian ke STA, serta kendaraan pendingin dari Payakumbuh menuju Riau. Itu hanya akan memberikan peluang korupsi dan menguntungkan oknum pemerintahan yang berhubungan dengan proyek pengadaan mobil pendingin.

Sayur-sayur yang dikirim itu, meliputi cabe kopay, mentimun, kacang-kacangan, bayam, buncis, pare, terung, oyong dan buah sirsak serta alpukat. (rfk)

16.06 | Posted in , | Read More »

Bazda Payakumbuh salurkan zakat ke 1.800 keluarga miskin

Payakumbuh-Today.com, Payakumbuh - Badan Amil Zakat Daerah Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, menyalurkan zakat masing-masing sebesar Rp400 ribu kepada 1.800 kepala keluarga miskin di daerah itu, Senin.

Ketua BAZDA Payakumbuh Maharnis Zul di Payakumbuh menyebutkan, selain warga miskin, pihaknya juga memberikan zakat kepada anggota kebersihan Dinas Tata Ruang dan Kebersihan Kota Payakumbuh.

Penyerahan zakat itu diawali di aula kantor Kecamatan Payakumbuh Selatan di Sawah Padang yang disaksikan wali kota Payakumbuh diwakili Staf Ahli Wali Kota Bidang Ekonomi Pembangunan Mediar Indra dan Camat Payakumbuh Selatan Elfriza Zaharman kepada 120 KK miskin.

Penyerahan zakat berlanjut ke Kecamatan Payakumbuh Barat untuk 120 KK, Kecamatan Payakumbuh Timur 322 KK, Kecamatan Payakumbuh Utara 381 KK dan terakhir di Kecamatan Lamposi Tigo Nagori untuk 177 KK miskin. 

Dia menyebutkan, BAZDA Payakumbuh juga menyediakan bantuan Lebaran untuk 174 petugas kebersihan dan 126 KK miskin yang tak terdaftar di kecamatan dan mengajukan permohonan ke BAZ. 

"BAZDA sudah berusaha maksimal melakukan pendataan, sehingga tidak satupun keluarga miskin yang tak kebagian bantuan menghadapi Lebaran tahun ini," kata dia.

Dia menambahkan, zakat yang dihimpun dari PNS di Kota Payakumbuh per Juni 2012 berjumlah Rp2.812.403.228. Jumlah tersebut masih bisa ditingkatkan, jika seluruh PNS benar-benar menyerahkan zakat dari penghasilan yang mereka terima.

"Di antara PNS, kemungkinan masih ada yang menyerahkan sebagian zakatnya kepada keluarga terdekat," kata dia.

Menurut dia, zakat yang diterima BAZ, selain disalurkan untuk keluarga kurang mampu setiap menjelang Lebaran, juga diberikan dalam bentuk beasiswa kepada pelajar di kota itu, mulai dari SD sampai ke tingkat SLTA. Selain itu juga disalurkan berupa bantuan modal usaha kepada keluarga miskin.

Dia mengatakan, sepanjang tahun ini BAZDA Payakumbuh sudah menyalurkan Rp2,244 miliar zakat kepada yang berhak menerimanya. 

Rinciannya, Rp720 juta buat paket Lebaran untuk 1.800 keluarga miskin dan petugas kebersihan, kemudian Rp971 juta berupa modal usaha buat 971 keluarga miskin, beasiswa terhadap pelajar dari keluarag miskin Rp542,7 juta dan bantuan pengobatan Rp10,5 juta.

15.49 | Posted in | Read More »

Dengan Semangat Bernagari Menjalin Kerjasama Menuju Nagari Madani


Payakumbuh-Today.com, Padang -Nagari adalah satu sistem pemerintahan terendah, dalam struktur masyarakat Minangkabau. Sifatnya multi dimensi dan multi fungsi. Nagari mempunyai aspek formal dan informal.  Secara formal dia adalah bahagian yang integral dari pemerintahan nasional.  Secara informal dia adalah unit kesatuan adat dan budaya Minangkabau.

Wilayah Nagari adalah suatu aset dalam pemerintahan Nagari. Pemerintahan Nagari harus fokus menyiasati babaliak ka Nagari sebagai suatu sistim berpemerintahan dan melaksanakan kehidupan anak Nagari dalam tatanan adaik basandi syarak, syarak basandi Kitabullah.

Analisis Nagari yang paling utama adalah pemerintahan.  Bagaimana Nagari diatur dan dibangun. Nagari adalah plural, bukan single, perbedaan sistem Nagari tersebut membuat setiap Nagari mempunyai dinamika tersendiri.  Dari sisi adatnya, adaik salingka nagari.

Konsep pemerintahan harus mampu menaungi masyarakatnya.

Pemerintahan Nagari dibingkai undang-undang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Implementasinya di tingkat Kabupaten, ada Perda tentang Pemerintahan Nagari.  Dalam pelaksanaan pemerintahan di tingkat Nagari, hubungan harus berdasarkan adat.  Maka, adat harus benar-benar dikuasai oleh semua aparat pemerintahan Nagari. Adat tidak semata sebagai kekayaan sains (ilmu pengetahuan) ke-Minangkabau-an. Adat harus dapat dilaksanakan dalam kehidupan dan hubungan bermasyarakat.

Termasuk dalam sosialisasi kebijakan pemerintahan, sesuai dengan perkembangan zaman dan pemanfaatan teknologi yang maju, seperti musyawarah dalam perwujudan demokrasi,  penyediaan peluang bagi semua anak Nagari sebagai perwujudan dari hak asasi manusia.

Hakikat berpemerintahan Nagari adalah mematuhi Undang-Undang Negara.

Kemudian, dapat menghidupkan jati diri kehidupan beradat dalam tatanan berNagari. Kebanggaan orang dalam berNagari adalah lahirnya kepeloporan dalam berbagai bidang.

Nagari itu dinamis, senantiasa berubah. Harus diantisipasi dengan musyawarah anak Nagari yang dikuatkan oleh Wali Nagari.  Setiap pemekaran, harus berpedoman kepada pandangan adat dalam Nagari. Nilai kepemimpinan di dalam Nagari, sebagai juga ditemui dalam Keputusan Presiden

Seorang Wali Nagari adalah putra terbaik dan penghulu
Kesetaraan dan keterwakilan

Nilai kesetaraaan dan keterwakilan  dari ninik mamak, alim ulama,cadiak pandai dan tokoh – tokoh adat di dalam Nagari, mesti diperhitungkan dengan cermat.

Urusan Nagari adalah urusan bersama seluruh warga masyarakat Nagari. Bukan hanya urusan yang muda-muda atau urusan yang tua-tua. Bukan pula urusan ninik mamak semata. Kerjasama antara generasi, muda dan tua, cerdik dan pandai, sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi Nagari.

BAMUS (Badan Musyawarah) Nagari, dipilih oleh Anak Nagari,

Semestinya menjadi perwujudan dari tali tigo sapilin, tungku tigo sajarangan. Implementasinya, terlihat dalam pemahaman adat.   Nagari, akan menjadi pelopor di dalam melaksanakan adat Minangkabau yang berfalsafah Adaik basandi Syarak, Syarak basandi Kitabullah.

BAMUS Nagari adalah bentuk perwujudan dari prinsip demokrasi dalam berpemerintahan, semacam badan legislatif tingkat Nagari, untuk melaksanakan pemerintahan Nagari bersama-sama Wali Nagari (Kepala Nagari). Maka, yang akan duduk di dalam BAMUS Nagari, semestinya hanya beragama Islam. Karena, tidak dapat disebut Minangkabau jika tidak beragama dengan Islam.  Keberadaan BAMUS menjadi bagian upaya mengembalikan unsur adat ke hakikatnya. Mengaktualisasikan fungsi dan peran tungku tigo sajarangan, melalui keteladanan, terutama dalam pelaksananan agama dan adat.

Satu bentuk otonomi penuh pada Nagari untuk mengatur rumah tangga Nagari dengan berpedoman pada peraturan yang ada.  Wali Nagari bersama tokoh masyarakat dalam BAMUS akan menyusun program-program pembangunan Nagari

Keberadaan Kerapatan Adat Nagari haruslah jelas.

KAN di tingkat Nagari adalah badan otonom yang ditetapkan oleh anak Nagari, terikat kaum dalam Nagari, dan memegang asal usul serta kewenangan ulayat Nagari. Keanggotaan KAN seluruhnya terdiri dari penghulu di Nagari, bagian dari tungku tigo sajarangan, dimuliakan oleh anak Nagari, disebut nan gadang basa batuah.

Pertanyaan mengemuka, apakah semua anggota KAN terikat dengan LKAAM sebagai satu organisasi kemasyarakatan yang berjenjang dari tingkat provinsi?  Apakah KAN menjadi bagian dari BAMUS Nagari atau berdiri sendiri ?.  Jalan terbaik adalah menjadikan KAN sebagai bagian dari BAMUS Nagari.  Sewajarnya, tampak nyata hubungan antara adat dan pemerintahan di tingkat Nagari.  Saling topang menopang dan serasi.

Melalui BAMUS Nagari, diharapkan dapat menggerakkan kembali peran dan fungsi ninik mamak, yang selama ini tidak optimal berperan membangun Nagari, yang disebabkan :

Kurangnya figure penghulu dan pemangku adat yang sudah banyak merantau.
Kurangnya pengkaderan ninik mamak untuk memimpin Nagari.

Semestinya, BAMUS Nagari menjadi upaya mambangkik batang tarandam di tengah pesatnya kemajuan bidang teknologi.  Masalah asal usul dari keanggotaan BAMUS di Nagari, adalah hal yang perlu dipertimbangkan.  Termasuk menginventarisir asset, dan permasalahan Nagari dengan data base Nagari.

Perubahan dalam kehidupan beradat telah merambah Minangkabau.

Adat ndak dipacik arek, agamo ndak dipagang taguah.  Fakta menunjukkan bahwa adat tidak berdampak banyak terhadap generasi muda itu. Ketika buku susah dicari, tempat bertanya juga tidak ada, banyak ninik mamak yang tidak mengerti adat, dan generasi muda di Nagari mulai kebingungan. Solusinya dari generasi muda adalah adanya kegiatan  kembali ke surau berupa pendidikan untuk pembinaan karakter.  Bila diamati, memang sedang terjadi perubahan ;

Terjadi krisis identitas pada generasi muda Minagkabau akibat terjadi perubahan dalam nilai – nilai adat Minangkabau tersebut. Adat tidak memberi pengaruh yang terlalu banyak terhadap generasi muda Minangkabau. Generasi tua tidak lagi memberikan suri teladan lagi kepada generasi muda sehingga menimbulkan sikap apatis generasi muda terhadap adat Minangkabau sendiri. Solusi yang ditawarkan adalah kembali ke surau dengan cara membuat suatu pendidikan informal.

Surau adalah suatu institusi yang khas dalam masyarakat Minangkabau.

Fungsinya bukan sekedar tempat sholat. Juga sebagai tempat pendidikan dan tempat mendapat pengajaran bagi anak muda. Banyak tokoh-tokoh besar tanah air dan tokoh Nagari di Minangkabau lahir dari surau.  Pengelolaan surau sekarang bisa dihidupkan kembali.  Esensi dan semangatnya lewat menggerakkan kebersamaan anak Nagari.

Upaya dapat dilakukan dalam menyiapkan Nagari berprestasi, dimulai dengan program kembali ke surau, dengan cara ;

memberikan pendidikan dan pelatihan adat basandi syarak-syarak basandi kitabullah terutama kepada generasi muda di Nagari.

memberikan penyegaran pada tokoh-tokoh masyarakat melalui pelatihan dan workshop tentang adat basandi syarak-syarak basandi kitabullah.

mengevaluasi struktur kelembagaan dalam Nagari

Maka, pada beberapa Nagari yang sudah berdaya, dirasakan perlu adanya dewan pendidikan nagari yang dilengkapi dengan sarana-sarana untuk memajukan anak Nagari diataranya, ada perpustakaan Nagari, sebagai bagian dari menghidupkan kembali banagari dan basurau melalui menghidupkan semangat menggalakkan kembali pendidikan dan pengajaran bagi anak muda.

Pendidikan dapat dilaksanakan di berbagai tempat di lingkungan ba-korong ba-kampuang, ba-jorong atau ba-kaum.   Karena itu, kegiatan surau dikelola oleh alim ulama dan cerdik pandai yang disebut suluah bendang di dalam Nagari.  Alim Ulama di Nagari adalah bagian seutuhnya dari tali tigo sapilin, di tingkat Nagari itu.  Adanya Majelis Ulama Nagari sebagai suluah bendang adalah benteng agama di Nagari.

 Pertanyaan mengemuka adalah, apakah alim ulama suluah bendang di Nagari yang menjadi bagian dari Majelis Ulama Nagari itu berinduk ke MUI sebagai satu organisasi yang berjenjang sampai ke tingkat provinsi ataupun pusat? Sebagaimana kita ketahui, MUI adalah wadah musyawarah dari ulama dan cendekiawan muslim yang berhimpun dalam ormas-ormas Islam.

Filosofi Hidup Nagari-nagari di Minangkabau bersumber dari alam.

Alam takambang jadi guru dan diberi ruh oleh Islam.  Konsep ABS-SBK adalah kristalisasi ajaran hukum alam yang bersumber dari Islam.  Yang diperlukan sekarang adalah pemantapan dan pengamalan.  Maka, prinsip-prinsip ABS-SBK harus masuk ke dalam seluruh kehidupan secara komprehensif.  Dengan perpaduan yang baik, kebudayaan Minangkabau akan berlaku universal.

Langkah sekarang adalah, menjabarkan ajaran ABS-SBK, secara sistematis dan terprogram ke dalam berbagai sistem kehidupan.   Dimulai dalam pelaksanaan pemerintahan di tingkat Nagari, seperti, kebersamaan, gotong royong, sahino samalu, kekerabatan, dan penghormatan sesama, atau barek sapikue ringan sajinijing, yang menjadi kekuatan di dalam incorporated social responsibility.

Kekusutan dalam masyarakat Minangkabau, khususnya di tingkat Nagari-nagari dapat diatasi dengan komunikasi dengan generasi muda. Persoalan prilaku harus mendapatkan porsi yang besar, selain persoalan kelembagaan. Prilaku orang Minang terutama generasi muda sangat mengkhawatirkan. Selain lemahnya komunikasi, masalah yang muncul di Nagari adalah rapuhnya solidaritas. Diperlukan sosialisasi nilai-nilai budaya Minangkabau.  Selanjutnya, membentuk kembali struktur masyarakat adat di Nagari-nagari.

Hubungan Kerabat di Minangkabau berlangsung harmonis dan terjaga baik. Hal tersebut terjadi karena perasaan kekeluargaan dan perasaan malu kalau tidak membina hubungan dengan keluarganya dengan baik.  Seseorang akan dihargai oleh sukunya atau keluarganya apabila ia berhasil menyatu dengan kaumnya dan tidak membuat malu kaummya.

Hubungan kekerabatan masyarakat Minangkabau yang kompleks senantiasa dijaga dengan baik oleh ninik mamak dan penghulu di Nagari.  Seseorang akan dianggap ada apabila ia berhasil menjadi sosok yang diperlukan di kaumnya dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kelompoknya.

Nilai-nilai ideal dalam kehidupan yang mesti dihidupkan terus dalam menata kehidupan bernagari, antara lain adalah, 1). rasa memiliki bersama, 2). kesadaran terhadap hak milik, 3). kesadaran terhadap suatu ikatan,  4). kesediaan untuk pengabdian,  5). dampak positif dari satu ikatan perkawinan, seperti mengurangi sifat-sifat buruk turunan serta mempererat mata rantai antar kaum.

Pembangunan Nagari-nagari harus memakai pola keseimbangan dan pemerataan. Peningkatan usaha ekonomi masyarakat Nagari dipacu dengan mengkaji potensi Nagari.  Ada Nagari yang lebih baik ekonomi masyarakatnya (seperti, Rao-Rao, Situmbuak, Sumaniak, Limo Koum, Padang Gontiang, Lintau, Batipuah, Pandai Sikek).  Ada pula Nagari yang miskin (seperti Atar, Rambatan, Tanjuang Ameh, Saruaso, Padang Lua dan Tanjuang Alam). Pengalokasian dana hendaknya berimbang.

Kekekrabatan dapat dijaga oleh ninik mamak dan penghulu yang dihimpun dalam KAN ;a). dibalut dengan satu sistem pandangan banagari,  b). cinta kepada Nagari yang sama dipunyai, c) . kegiatan pembangunan yang dipersamakan.

Nagari itu disebut orang, sebagai republik-republik kecil.

Nagari-nagari di Minangkabau telah memenuhi unsur-unsur suatu negara. Unsur-unsur Nagari adalah suku (masyarakat/rakyat), wilayah, dan penghulu (pemerintahan), serta kedaulatan (adaik salingka nagari).  Walaupun, struktur Nagari yang sebenarnya itu, sudah tidak ditemukan lagi saat ini,  Pemerintahan Nagari, harus berupaya untuk membangun kembali struktur Nagari ini.

Menghidupkan suasana berpemerintahan Nagari yang diikat dalam satu PERDA tentang Pemerintahan Nagari mesti ditindak-lanjuti dengan ;
Membangun kembali masyarakat adat Minangkabau, dengan cara meminta pemerintah Nagari mengeluarkan peraturan bagi tiap suku untuk melengkapi kembali perangkat-perangkatnya.

Selanjutnya , yang dipilih menjadi Wali Nagari adalah yang memiliki kekuasaan sebagai penghulu adat di Nagari tersebut, dengan kualifikasi keilmuan, kejujuran, kesetiaan kepada negara, serta keahlian dalam pemerintahan.

Selanjutnya, melahirkan peraturan Nagari, bahwa ada kewajiban bagi para perantau satu Nagari untuk membantu mengembangkan kampung halamannya melalui sumbangan, bantuan, pemikiran dan lainnya, termasuk dalam penguatan  perangkat pemerintahan Nagari.

Oleh : H. Mas’oed Abidin

15.46 | Posted in | Read More »

Bendera Pusaka Berhasil Diturunkan


PAYAKUMBUH-TODAY.COM, JAKARTA-- Sang Merah Putih telah berhasil diturunkan dari tiang 17 sekitar pukul 17.00 WIB dalam upacara Penurunan Bendera yang berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (17/8/2012).
Bertindak sebagai pembawa Baki dalam penurunan sang Merah Putih adalah Delin Nova Liani asal Payakumbuh, Sumatera Barat.
Fauzi Prawira Karva, asal Kalimantan Timur didapuk sebagai pembentang. Berperan sebagai Pengerek sang merah putih adalah Adi Wahyu Nurhidayat asal Banten. Sedangkan Pembawa Bendera adalah Alfraim Adven asal Kalimantan Tengah.
Bendera pusaka tersebut dikembalikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku inspektur upacara.
Upacara ditutup dengan laporan Komandan Upacara Kolonel Laut (P) Agoeng Mohammad Kancana S (Asops Guspurlabar) kepada Inspektur Upacara, bahwa upacara telah selesai dilaksanakan.

15.32 | Posted in , , | Read More »

Delin Nova gantikan Mega Ayundya sebagai pembawa bendera

Payakumbuh-Today.com, Jakarta - Upacara penurunan Sang Saka Merah Putih dalam peringatan HUT Proklamasi akan dilakukan pada pukul 17.00 WIB di depan Istana Merdeka, Jumat (17/8). Kolonel TNI Laut Agoeng Mohammad Kancana dari Guspurla Koarmabar akan menjadi komandan upacara.

Berdasarkan jadwal yang diterima merdeka.com, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ani Yudhoyono bersama Wakil Presiden Boediono serta Herawati Boediono memasuki tempat upacara pada pukul 17.16 WIB.

Satu setengah jam sebelumnya, para tamu undangan yang datang akan disambut oleh permainan marching band dan kesenian.

Regu yang bertugas menurunkan bendera adalah Tim Putih. Delin Nova Liani dari SMA 2 Payakumbuh, Sumatera Barat akan menjadi pembawa baki bendera pusaka. Sedangkan Emilka Nuradanta dari SMA 81 DKI Jakarta disiapkan sebagai cadangan.

Sebelumnya, saat upacara penaikan bendera petugas pembawa baki dilakukan oleh Mega Ayundya dari tim Merah.

15.24 | Posted in , , | Read More »

Upacara Penurunan Bendera di Istana Khidmat


Anggota Paskibraka, Delin Nova Liani (kiri) memberikan Bendera Merah Putih kepada Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, dalam upacara penurunan bendera Merah Putih memperingati detik-detik proklamasi, di Istana Merdeka, Jumat (17/8/2012). Hari ini bangsa Indonesia merayakan hari kemerdekaannya yang ke-67, yang bertepatan dengan bulan suci Ramadhan.

Payakumbuh-Today.com, Jakarta - Upacara Penurunan Bendera Sang Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (17/8/2012) berlangsung khidmat. Seluruh peserta undangan tampak khidmat mengikuti upacara yang dikomandani oleh Kolonel Laut Agoeng Mohammad Kancana S.

Upacara penurunan bendera dimulai pada pukul 17.00. Upacara ini diikuti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Negara Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono, Ibu Herawati Boediono, ketua lembaga negara, jajaran anggota Kabinet Indonesia Bersatu II, anggota Parlemen, perwakilan TNI dan Polri, perintis kemerdekaan, warakawuri, keluarga pahlawan nasional, para angkatan 1945, perwakilan organisasi kemasyarakatan, partai politik, pelajar, dan pramuka.

Pengibaran bendera Merah Putih dilakukan oleh 66 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka yang berasal dari 33 provinsi, dan dikomandani Kapten PNB Supardo S BUtarbutar.

Petugas pembawa baki pada upacara penurunan bendera adalah Delin Nova Liani, siswa kelahiran Payakumbuh, 20 November 1996 dari SMAN 2 Payakumbuh, Sumatera Barat. Sementara itu, bertindak sebagai pembentang bendera adalah Fauzi Prawira Karva, siswa kelahiran Kemangan, 7 Oktober 1995 dari SMAN 1 Sintang. Adi Wahyu Nurhidayat, siswa kelahiran Tangerang, 14 November 1996 asal SMAN 1 Tangerang bertindak sebagai pengerek Tim Putih, dan Alfraim Adven, siswa kelahiran Palangkaraya, 19 Januari 1997.

15.18 | Posted in , | Read More »

Siswi SMAN 2 Payakumbuh Pembawa Baki Penurunan Bendera


Payakumbuh-Today.com, JAKARTA -Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang akan bertugas sebagai Pembawa Baki dalam penurunan sang Merah Putih adalah Delin Nova Liani asal Payakumbuh, Sumatera Barat.
Siswi SMAN 2 Payukumbuh ini didaulat akan membawa baki, Jumat (17/8/2012) sore.
Sementara itu, pembentang, Fauzi Prawira Karva, asal Kalimantan Timur. Dan paskibraka sebagai Pengerek, Adi Wahyu Nurhidayat asal Banten. Sedangkan Pembawa Bendera - Alfraim Adven asal Kalimantan Tengah.
Bertindak sebagai Komandan upacara, Kolonel Laut (P) Agoeng Mohammad Kancana S (Asops Guspurlabar).

15.16 | Posted in , | Read More »

Tak Upacara, PNS Disanksi


Payakumbuh-today.com, Payakumbuh —Se­kre­taris Kota Payakumbuh Irwandi Datuak Batujuah, me­ngingatkan seluruh pim­pi­nan SOPD di jajaran Pemko Pa­ya­kumbuh, agar dapat me­nga­tur staf masing-masing un­tuk menghadiri upacara pe­ringa­tan Hari Ulang Tahun Repu­blik Indonesia ke-67, Jumat (17/8) besok.

”Peringatan HUT ke-67 RI memang bertepatan dengan H -2 Lebaran. Walau sudah libur, tapi semua SOPD harus me­ngi­­rim staf untuk me­ngikuti upa­cara detik-detik prok­lama­si. Bagi SOPD yang tak mengi­rim staf  akan disanksi,” kata Ir­wandi kepada Padang Eks­pres, usai menghadiri upacara pe­ngukuhan Pasukan Pengi­bar Bendera 2012.

Upacara pengukuhan Pa­su­kan Pengibar Bendera (Pas­ki­bra) 2012 berlangsung di Ba­laikota Bukiksibaluik, Rabu (15/8) sore, dengan di­pim­pin Ke­pala Kejaksaan Negeri (Ka­jari) Payakumbuh Tri Karyono. Upa­cara itu juga dihadiri Ke­pa­la Badan Narkotika Nasio­nal (BNN) Payakumbuh AKBP Riki Yanuarfi dan Asisten I Setdako Yoherman.

Bersama mereka, hadir pu­la Kadisdik Edvianus, Ka­dis­budparpora Rida Anan­da, Ke­pa­la Kesbangpol-PBD Mus­dik Agus, Kadishub Ko­minfo Adrian, Kabag Pemerintahan Er­wan, Camat Payakumbuh Ti­mur Yunida Fatwa, Camat Pa­yakumbuh Barat Edvidel Ar­da, Camat Payakumbuh Uta­­ra Novriwandi, Camat Pa­ya­­kumbuh Selatan Elfriza Za­harman dan Camat Latina Doni Prayudha.

Dalam amanat upacara, Ka­­jari Payakumbuh Tri Kar­yono meminta kepada Pas­ki­bra 2012, agar dapat melak­sa­nakan tugas menaikkan dan me­nurunkan bendera pada saat Upacara HUT ke-67 RI, dengan rasa cinta terhadap Tanah Air. ”Kami yakin, adik-adik Paskibra mampu untuk itu, apalagi sudah dilatih sela­ma berbulan-bulan,” ujarnya.

Menurut Pembina Paski­bra Payakumbuh Rafdimar di dam­pingi pelatih Iptu Amir­wan dari Polri dan Serka Aidal dari TNI, Paskibra Paya­kum­buh 2012 berjumlah 54 orang. De­ngan rincian, 18 orang bera­sal dari SMAN 1, 10 orang dari SMAN 2, 8 orang dari SMAN 3, 2 orang dari SMAN 4, 1 orangd ari MAN 1, 6 orang dari MAN 2, 1 orang dari MAN 3, 1 dari SMK Kosgoro dan 1 dari SMK Mitra.

”Sebenarnya, ada 57 ang­gota Paskibra yang kita rekrut pa­da tahun ini. Setelah men­jalani latihan, 3 orang dian­taranya terpilih sebagai ang­gota Paskibraka di tingkat na­sional dan anggota Paskibra di tingkat Provinsi. Untuk tingkat na­sional berasal dari SMAN 2, sedangkan untuk Paskibra pro­vinsi berasal dari SMAN 1,” kata Rafdimar.

10.09 | Posted in | Read More »

PLN Siap Dukung Listrik Kelok Sembilan


Payakumbuh-today.com, Limapuluh Kota —Mendukung kelancaran arus mu­dik dan balik Lebaran, PLN wi­layah Sumatera Barat siap mem­bantu tenaga listrik di Kelok Sem­bilan. Saat ini PLN sudah men-stanby- kan pembantu su­ply li­s­t­rik berupa genset, gardu berge­rak atau pelayanan lainnya.

Hal itu diungkapkan General Manajer (GM) PLN Wilayah Sumbar, Djudi Winardi saat di temui Padang Ekspres usai, peresmian Mushola An-Nur dan buka bersama di Rayon PLN Payakumbuh, Selasa (14/8).

Tampak juga hadir, manajer Bi­dang Teknik PLN Wilayah Sum­bar Yudhi, Manajer Bidang Ni­a­ga, Rudi Purnomo Loka, Ma­na­jer Bidang SDM, Sugeng Budi­yanto, Manajer Bidang Ke­uangan, Sutrisno Samat, Manajer Area Padang, Noer Suratmoko, Ma­najer Area Solok, Saleh Sis­wan­to dan Manajer Area Bu­kit­tinggi, Alvianton.

Pada kesempatan yang juga se­kaligus memberikan santunan ke­pada 31 orang anak yatim ter­se­but, Djudi Winardi mene­ga­s­kan perlunya koordinasi dengan pe­merintah daerah. Sehingga me­mudahkan PLN memberikan bantuan apa yang dibutuhkan. Ter­­utama untuk melakukan pem­­­ba­­ngunan-pembangunan baru se­perti proyek Kelok Sam­bilan.

”Setiap ada pembangunan kita ada koordinasi dengan peme­rin­tah daerah dan pihak terkait. PLN siap untuk menyuplai listrik se­­mentara ke sana dengan meng­gu­nakan genset, gardu bergerak atau pelayanan kelistrikan lain­nya, sudah kita siapkan,” ucap Dju­di di dampingi Manager Area PLN Payakumbuh, Zulfadli.

Pantauan Padang Ekspres di la­pangan, Rabu kemarin, pene­ra­ngan jalan umum (PJU) semen­tara di sepanjang jembatan dan jalan Kelok Sembilan baru hanya ter­pasang lampu penerangan bia­sa yang dikaitkan pada tiang lampu sederhana dan bola lampu seperti yang biasa digunakan di rumah tangga.

Menurut Djudi, pemasangan lampu seperti itu, keamanannya bisa terjaga selama konstruksinya cukup kuat dan bagus. Namun ke depannya tetap diharapkan akan lebih baik.

Orang nomor satu PLN Wila­yah Sumbar tersebut, menam­bah­­kan, PLN siap untuk me­nyu­plai listrik ke Kelok Sambilan. “Namun kita lebih mengarahkan un­tuk penerangan jalan umum­nya menggunakan penera­ngan man­diri. Artinya bisa dengan menggunakan solar sel dengan men­­g­gunakan lampu LED hemat ener­gi. Jika memang tidak me­mungkinkan dan harus suply dari PLN kita siap,” tegasnnya.

Kepala Dinas Prasarana Jalan dan Tarkim Sumbar, Suprapto ke­tika melihat kondisi kelayakan flyoverKelok Sambilan, Selasa (14/8) membenarkan penera­ngan jalan untuk semen­tara wak­tu memang seadannya. Na­mun ke­­depannya tentu tidak akan di­biar­kan seperti itu lagi. Pene­r­a­ngan jalan untuk sementara su­dah ada untuk mendukung kelan­caran penggunaan jembatan, kedepannya akan lebih baik lagi,” ungkapnya.

10.09 | Posted in | Read More »

Pedagang Kaki Lima Bersedia Pindah, Jelang Operasional Kelok Sambilan


Payakumbuh-today.com, Limapuluh Kota —Peda­gang Kaki Lima yang telah berjualan pin­tu masuk Kelok Sambilan sepan­jang Ramdhan lalu, bersedia pindah. Pa­salnya jalan tersebut akan diper­gu­nakan untuk kelancaran arus lalu lintas saat mudik dan balik Lebaran mu­lai Rabu, (15/8) ini. Mereka diberi tenggat hingga Selasa (14/8), tadi malam.

Salah seorang pedagang yang ber­jualan tepat di pintu masuk Flyover, Andi, 29 menyatakan ber­sedia pindah dari tempat terse­but. Se­bab mereka sudah tahu akan dila­k­u­kan pemakaian Kelok Sambilan dari informasi media massa sejak beberapa waktu lalu. Namun pemin­da­han lapak dagangan mereka tidak ter­lalu jauh dari tempat semula. Se­bab tetap berada di jalur Kelok Sam­bilan yang lama.

”Kami sudah tahu akan di bukan­nya jalan Kelok Sambilan saat men­je­lang Lebaran. Sehingga kami sudah me­nyiapkan tempat pindah ke ping­g­ir jalan di sana,” ungkap Andi sam­bil menujuk pinggir jalan tempat la­pak­nya sudah mulai didirikan.

Dia menambahkan, tidak ada tuntutan apa-apa, hanya saja mereka ber­harap kepada pemkab agar me­ngi­­zinkan untuk tetap berjualan hing­ga usai Lebaran nanti. ”Setelah itu nanti akan pindah dan tidak lagi berjualan di kawasan ini,” terang Andi mewakili pedagang kaki lima lainnya di tempat itu.

Hanya saja, Kepada Dinas Perhu­bu­ngan Komunikasi dan Infor­ma­tika, Sumatera Barat, Mudrika, me­ne­gaskan, tempat pemindahan loka­si berdagang  ke lokasi yang baru di se­kitar Kelok Sambilan akan tetap meng­ganggu kelancaran arus lalu lintas di kawasan itu.

”Kami minta pemindahan peda­gang ke tempat yang lokasinya cukup aman dan luas. Sehingga tidak mengganggu kelancaran trans­porta­si,” tegas Mudrika.

Sementara Bupati Limapuluh Kota, Alis Marajo Datuak Sori Dirajo, m­e­nyebutkan, pedagang akan di­di­zin­­kan untuk sementara dengan ca­tatan membuat pernyataan untuk segera pindah ke tempat yang tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas.

“Kami sudah sediakan untuk pedagang lokasi rest area, sekitar 500 meter dari sini. Kami minta ke­pada pedagang untuk membuat su­rat pernyataan berdagang semen­tara dan harus pindah sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan,” ung­kap Alis.

10.08 | Posted in | Read More »