Jual-Beli Dukungan Dikecam, FMPP Tantang KPU
Payakumbuh, Padek—Praktik politik uang dalam pemilihan kepala daerah, seperti jual-beli suara buat calon perseorangan ataupun jual-beli dukungan buat partai politik, terus dikecam banyak pihak. Sejumlah perantau dan warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Payakumbuh atau FMPP juga mengecam hal tersebut.
”Pelaksanaan Pilkada di Indonesia, sudah jauh melenceng. Biaya yang dikeluarkan dari APBD besar, namun hasilnya tak memuaskan. Pilkada lebih banyak melahirkan sosok tebal, tapi tipis kemampuan dan kejujuran,” ujar Ketua Umum FMPP Yohanes Abdullah dalam sejumlah diskusi sepanjang Sabtu (3/3) dan Minggu (4/3).
Diskusi itu, antara lain digelar FMPP di kawasan Sungaipinago Payakumbuh Barat, di kampus Faperta UMSB, kantor KPU, Padang Ekspres Payakumbuh, radio Total FM, Safasindo, dan Pass TV. Sepanjang dialog digelar, sejumlah pengurus FMPP dari rantau ataupun kampung hadir.
Di antaranya, Muhammad Lutfi, Titin Hastinar, Erizal Azhar, Teddy Piliang, Sevindrajuta, Yudilfan Habib, Ron Tevi, Sutanku Mudo Malako, Astra Santayana, Taufik, Budi Mulya dan sejumlah nama lain. ”Ini baru permulaan, nanti akan kita bikin acara lebih besar,” kata Titin Hastinar, bendahara FMPP.
Dalam diskusi FMPP di Sungaipinago, sejumlah politisi, kandidat kepala daerah dan tokoh masyarakat hadir. Di antaranya, H Asmadi Taher, Supardi, Dedrizal, Resnulius, Nurberita Ben Yuza, Edlen Syarkawi, Hardedi, Yossi Danti, Zainul Jusri Zainuddin, Risman Mansyur, Andiko Apris, Edward DF, dan sejumlah tokoh lain.
Saat itu, Ketua FMPPP Yohanes Abdullah mengatakan, masyarakat membutuhkan seorang yang berkarakter dan memiliki visi kemakmuran untuk memimpin Payakumbuh ke depan. Sosok itu siap mengenyampingkan kepentingan pribadi dan kelompok, berani ambil risiko, serta mau bekerja nyata untuk memajukan dan menyejahterakan kehidupan masyarakat.
Sedangkan dalam dialog di sejumlah kantor media-massa, Sekjen FMPP Muhammad Luthfi mengatakan, Payakumbuh memerlukan sosok kepala daerah yang visioner. Sehingga tahu harus melangkah ke mana, mampu membaca peluang dan potensi daerah, mampu merealisasikan gagasannya, mampu mengakomodasi dan berkompromi.
”Paling penting lagi, kepala daerah Payakumbuh mampu mengukur tingkat keberhasilan dari strategi yang telah dilaksanakan. Kepemimpinan kepala daerah juga diharapkan menjadi perekat bagi kolaborasi pemerintah, DPRD, tokoh adat, dan segenap elemen untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi investasi,” imbuh Titin.
Sementara, salah satu Ketua FMPP Teddy Piliang mengajak masyarakat dan partai politik, melihat rekam jejak calon kepada daerah. ”Sosok itu mesti seorang yang mencintai kampungnya dan mengedepankan kepentingan masyarakat, bukan menghamba kepentingan golongan atau pribadi,” ujar Teddy.
Tantang KPU
Dalam diskusi di kantor KPU Payakumbuh, FMPP menantang KPU menggelar debat kandidat. Terkait tantangan itu, Ketua KPU Hendra Yani didampingi Koordinator Divisi Logistik Rika dan Kordinator Divisi Sosialiasi Yuzalmon mengatakan, KPU sudah merancang debat kandidat.
”Itu bagian dari tahapan yang akan kita gelar. Soal pelaksanaan, tanpa mengecilkan arti FMPP dan lembaga lain, KPU mencoba mewujudkan kemandirian. Kalaupun melibatkan media-massa seperti sejumlah pilkada di tanah air, KPU tetap mengatur siklus debat,” ujar Hendra.
Mewakili KPU, Hendra mengapresiasi kehadiran FMPP dalam Pilwako Payakumbuh 2012. "Dalam pemilihan sebelumnya, saya belum temukan ada LSM yang mau berdiskusi, sebelum menyatakan ikut mengawal proses pilkada. Ini sebuah kebangaan sekaligus tantangan bagi kami,” kata Hendra.
Disisi lain, politisi senior Payakumbuh Asmadi Taher mengapresiasi langkah FMPP dalam mewujudkan pemilih cerdas. ”Ya, ini layak kita apresiasi. Harapan kita, FMPP jangan terlibat praktik dukung mendukung calon tertentu atau sisipan kandidat tertentu,” imbuh mantan Sekkab Limapuluh Kota N Ben Yuza. (frv)
Share this Article on : Share
__________________________________________________________________________