Bocah Miskin Bocor Jantung. Bapak cuma Penjual Pensi
Payakumbuh, Padek—Malang benar nasib pasangan suami-istri Rano Efendi, 28, dan Yulia Fatma, 26, warga RT 02/RW 02, Kelurahan Bulakan Balai Kandi, Nagari Koto Nan Ompek, Kecamatan Payakumbuh Barat. Sudahlah hidup berkubang kemiskinan. Satu dari tiga orang putra-putri mereka, yakni Rai Febriano Akbar, tiba-tiba didiagonosa dokter mengidap kebocoran jantung.
Rai Febriano Akbar merupakan anak bungsu dari tiga anak Rano Efendi dengan Yulia Fatma. Rai lahir 12 Februari 2012. Kini, usianya sekitar 4,5 bulan. Pada Juni lalu, Rai tiba-tiba rewel. Dia terus-terusan menangis. Bubur yang diberikan ibunya, sama-sekali tidak dimakan. ”Kami, kaget melihat kondisi tersebut. Apalagi, setiap kali Rai menangis, wajah, bibir dan ujung jarinya terlihat membiru,” cerita Rano Efendi dan Yulia Fatma saat datang ke Kantor PerwakilanPadang Ekspres, Posmetro Padang dan Rakyat Sumbar di Jalan Soekarno-Hatta, Nomor 154 Payakumbuh, Jumat (29/6) malam.
Singkat cerita, Rano dan Yulia yang memiliki kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat, membawa anak mereka berobat Puskesmas Bulakan Balai Kandi. Karena Puskesmas tersebut tidak mempunyai dokter ahli penyakit dalam, Rai dirujuk ke RSUD Adnaan WD Payakumbuh.
Di rumah sakit umum tersebut, Rai mendapat perawatan selama beberapa hari. Tapi karena kondisi tubuhnya yang semakin melemah, tim dokter RSUD Adnan merujuk bocah malam tersebut ke RSU dr M Djamil Padang. Di Padang, Rai hanya bisa dirawat selama 5 hari, setelah itu ibu-bapaknya membawa pulang.
”Bukannya apa-apa, kami membawa pulang Rai, karena kami sudah tidak punya lagi biaya makan selama di Padang,” ujar Rano yang sehari-hari hanya bekerja sebagai penjual pensi. Selain tidak punya biaya makan, Rano dan istrinya membawa Rai pulang, karena sang bocah itu juga dirujuk dokter ke RS Harapan Kita, Jakarta.
”Kami disuruh membawa Rei berobatan ke Jakarta. Untuk biaya pengobatan, kata dokter dan perawat di rumah sakit, bisa dengan kartu Jamkesmas yang kami punya. Hanya saja, kami tidak punya uang untuk berangkat ke Jakarta. Untuk makan sehari-hari saja, kami susah,” ucap Reno dan Yulia, berlinang air mata.
Sambil berjualan pensi, Rano pun terus mencari bantuan ke sana ke marin, agar dapat berangkat ke Jakarta, guna mengobati anaknya. "Waktu kami menemui pengacara Nedi Rinaldi, kami disarankan datang ke kantor Padang Ekspres. Katanya, pembaca Padang Ekspres sering membantu anak-anak miskin yang menderita sakit atau putus sekolah. Kami juga mohon bantuan dari pembaca," ujar Rano.
Nah, adakah di antara para pembaca yang mau berbagi dengan keluarga tidak berpunya ini? Bila terniat untuk membantu, dapat langsung menghubungi Rano ke nomor 085263330040. Bantuan dari para pembaca, sungguh sangat diharapkan. Setidaknya, bantuan itu bisa menjadi bukti, bahwa orang miskin tidak dilarang sakit di negeri ini. (frv)
Share this Article on : Share
__________________________________________________________________________