Suami Pergi ke Sawah, Istri Dibantai
Limapuluh Kota, Padek—Belum hilang dalam ingatan masyarakat, kasus pembunuhan bermotif perampokan terhadap Daniwar alias Upiak Bijak di RT 3/RW 2, Kelurahan Sungaidurian, Kecamatan Lamposi Tigo Nagari, Kota Payakumbuh, pertengahan Februari lalu, kasus pembunuhan kembali membuat gempar masyarakat Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota.
Kali ini, kasus pembunuhan terjadi di Jorong Bukikkambuik, Nagari Baruahgunuang, Kecamatan Bukitbarisan, Kabupaten Limapuluh Kota. Seorang ibu rumah tangga bernama Yuslinar, 50, ditemukan tewas bersimbah darah di halaman rumahnya, Sabtu (7/7) siang. Perempuan beranak satu itu ditemukan tewas pertamakali oleh suaminya Syafril, 56, yang baru pulang dari sawah.
”Saat ditemukan, Yuslinar dalam kondisi bersimbah darah. Ada luka robek seperti terkena hantaman benda tumpul pada bagian kepala, tepatnya di belakang kelopak telinga sebelah kiri,” kata Kapolres Limapuluh Kota AKBP Partomo Iriananto melalui Kapolsek Suliki Iptu Ricky Pranata Vivaldi kepada wartawan, Minggu (8/7).
Begitu melihat istrinya bersimbah, Syafril langsung berteriak meminta tolong. Teriakan Syafril, seakan mencabik keheningan warga di Jorong Bukikkambuik, Nagari Baruahgunuang. Warga yang berada jauh dari Kota Payakumubuh, apalagi dari Ibukota Kabupaten Limapuluh Kota di Sarilamak, Harau itu pun, berbondong menuju rumah pasangan suami-istri Syafril dan Yuslinar.
Tidak lama berselang, polisi yang dihubungi perangkat Nagari Baruahgunuang datang ke tempat kejadian. Polisi sempat meminta keterangan awal kepada Syafril. Menurut Syafril, sebelum mendapati Yuslinar dalam kondisi tewas, dia sedang berada di sawah. Sedangkan Yuslinar tinggal sendirian di rumah.
Ketika Syafril pulang dari sawah untuk makan siang, dia kaget bukan kepalang, saat melihat Yuslinar tertelungkup di atas tanah. Di kepala Yuslinar, darah segar mengalir dengan deras. Sekujur tubuh Syafril menjadi ngilu. Dia tidak menyangka, akan kehilangan sang istri begitu cepat. ”Entah siapa yang tega berbuat seperti ini kepada istri saya,” ujarnya.
Tidak hanya Syafril, sejumlah warga di Bukikkambuik juga tidak percaya, Yuslinar yang baik hati, akan meninggal dengan kondisi tragis. Apalagi, sebelum kejadian, Yuslinar masih sempat pergi ke sawah. Ketika, pekerjaannya digantikan oleh sang suami, baru Yuslinar pulang ke rumah mereka. ”Indak manyangko kami doh,” ujar warga.
Singkat cerita, setelah tim dari Polsek Suliki di-bakc-up tim Identifikasi, Satreskrim, Polres Limapuluh Kota turun ke lokasi kejadian, jenazah Yuslinar akhirnya dibawa ke RSUD Suliki untuk divisum. Anggota DPRD Limapuluh Kota dari Fraksi Partai Demokrat Wendi Chandra Dt Maradjo yang mendengar peristiwa ini, menyampaikan keprihatinan mendalam.
”Kita ikut berbelangsugkawa, atas meninggalnya Ibu Yuslinar. Kita berharap, keluarga yang ditinggal sabar. Kita yakin, kepolisian akan melakukan penyelidikan dengan cepat. Kita harap, masyarakat dapat menghormati proses hukum,” kata anggota DPRD Limapuluh Kota dari Partai Demokrat Wendi Chandra, saat memberi informasi kepada Padang Ekspres.
Sampai Minggu siang, Polsek Suliki masih melakukan penyelidikan atas meninggalnya Yuslinar. ”Dugaan sementara, korban memang menjadi korban pembunuhan. Siapa pelakunya, anggota kita masih berada di Tempat Kejadian Peristiwa. Kita sudah amankan, sejumlah barang-bukti, termasuk sebuah batu besar yang diduga digunakan pelaku untuk memukul korban,” ujar Kapolsek Suliki Iptu Ricky Vivaldi. (*)
Share this Article on : Share
__________________________________________________________________________