Reza Falepi Dt Rajo Ka Ampek Suku, Anggota DPD RI. Wali Kota Pilihan PKS, Merapat ke Partai Golkar
Setelah ditetapkan Partai Keadilan Sejahtera sebagai bakal calon wali kota Payakumbuh 2012-2017, anggota DPD RI Riza Falepi Dt Rajo Ka Ampek Suku merapat ke Partai Golkar. Putra Nagari Koto Nan Gadang yang dikenal rendah hati itu, merapat dengan cara mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon wali kota dari Partai Golkar, Senin (13/2).
Ketika dicecar pertanyaan oleh sejumlah wartawan, kenapa memilih mendaftar di Partai Golkar? Sarjana teknik dan master teknik jebolan Institut Teknologi Bandung itu menjawab dengan kalimat bersahaja. Reza mengatakan, dia memang kader tulen PKS. Bahkan masuk dalam unsur pimpinan di DPP PKS.
“Kalau Fauzi Bowo mau ikut dalam Pilkada DKI Jakarta atau Ahmad Heryawan mau maju dalam Pilkada Jawa Barat dari PKS, saya termasuk salah satu unsur pimpinan PKS yang mereka temui. Namun di Payakumbuh, kondisinya beda dengan Jakarta atau Jawa Barat,” ujar Reza Falepi.
Di Payakumbuh, sambung Reza, selain PKS tidak punya kursi penuh untuk mencalonkan kepala daerah, situasi politik juga berbeda. “Mengurus kota ini, tidak bisa wali kota saja, tapi ada DPRD. Di DPRD, Golkar adalah salah satu gerbang besar. Makanya, setelah didaftarkan pemuka masyarakat dari Koto Nan Gadang, saya ikut menyerahkan formulir ke Golkar,” ujarnya.
Ketika ditanya lagi, apakah Reza tidak rugi ikut dalam pilkada Payakumbuh, mengingat dirinya sudah menjadi anggota DPD di Senayan? Reza menjawab, “awalnya saya juga berpikir begitu. Namun setelah pemuka masyarakat dan warga dari berbagai nagari mengatakan, Pak Reza, majulah jadi wali kota. Saya coba untuk mempertimbangkan dan melakukan kajian.”
Setelah dipertimbangkan, sebut Reza, dia memutuskan untuk ikut dalam Pilkada Payakumbuh. “Mudah-mudahan, lebih baik baik dari pemimpin sekarang. Saya ingin berbuat sesuatu untuk Payakumbuh. Termasuk memberikan percepatan. Semoga saja, kota ini bisa menjadi model pembangunan,” kata Reza.
Reza juga melihat, turun ke level bawah, bisa terjadi dimana-mana saja. “Sahabat saya, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail, dulunya menteri. Waktu saya jadi tim supervisi beliau, saya tanya, kenapa abang mau jadi wali kota? Ternyata beliau bilang, memimpin daerah bisa langsung menerapkan percepatan pembangunan,” tutur Reza.
Akhirnya, Reza ingat pula dengan pesan mendiang Steve Jobs, pendiri iPhone Aple yang terkenal sejagad raya itu. “Steve Jobs bilang, kalau anda menyenangi sesuatu, Insya Allah berhasil. Mimpi saya, tidak muluk-muluk. Saya ingin meletakkan dasar yang baik buat Payakumbuh,” ujar Reza.
Terakhir, pengusung tagline “Setia Bersama Rakyat, Bekerja untuk Payakumbuh” ini juga mengungkapkan, bahwa keikutsertaan dirinya dalam pilkada, karena tergugah dengan ungkapan pemerintah autopilot. “Di Jakarta, ada yang bilang autupilot. Ada tak ada pemerintah, tetap jalan. Saya pikir-pikir betul kalimat itu,” ucapnya.
Soal dengan siap Reza akan berpasangan, senator yang rajin turun lapangan ini belum mau menyebut. Namun, saat peringatan 22 tahun Yayasan Pendidikan Islam Raudhatul Jannah, Reza nampak berbincang serius dengan anggota DPRD dari Partai Golkar Maharnis Zul. Ketika ditanya Padang Ekspres, Reza- Maharnis hanya tersenyum.
Selain dengan Maharnis, Reza juga disebut-sebut tertarik dengan YB Dt Parmato Alam. Walau belum ada keterangan, tapi YB Dt Permato Alam nampak hadir saat reza menyerahkan formulir. Ia didampingi, pengurus Golkar Mirwan, HW Dt Rajo Mangkuto, Edward DF dan sejumlah panitia pendaftaran.
Reza sendiri mendaftar dengan diantar puluhan niniak mamak dan tokoh masyarakat Nagari Koto Nan Gadang yang dimotori Arif Malano dan Jumhur. Selain para pemangku adat, ikut menemani Reza Musrif PKS untuk Payakumbuh/Limapuluh Kota Zul Aidi, bekas staf ahli wali kota Batam Anton Permana dan sejumlah kader militan PKS. (***)
Share this Article on : Share
__________________________________________________________________________