|

Pengusaha Ekspedisi Ditipu Sopir Sendiri

Payakumbuh-Today.com, Padang - Sopir yang dipercaya untuk membawa truk ekspedisi, diduga telah menggelapkan muatan gula sebanyak 20 ton. Kini, sang sopir menghilang tak tentu rimbanya. Tinggal si pengusaha yang harus mempertanggungjawabkan kerugian pemilik barang senilai Rp234,5 juta.

Peristiwa naas tersebut diungkapkan langsung Aldyans Rio Pratra (30), panggilan Rio, pengusaha ekspedisi yang menjadi korban dari tindak kriminal sopirnya sendiri, Minggu (16/9). Selain berkiprah di bidang ekspedisi, Rio juga diketahui menjadi bagian dari Keluarga Besar Al Tara Team, tim yang dikenal sebagai perpanjangan tangan dari aktivitas sosial anggota DPR RI Azwir Dainy Tara di Sumbar.

Diungkapkan Rio, pada hari Kamis (6/9) truk ekspedisi Hino dengan Nomor Polisi BA 9999 AV berangkat dari Jambi dengan muatan 20 ton gula pasir merek LPI Lampung. Gula milik Sri Mukti tersebut dikemas dalam 400 buah karung dengan berat setiap karungnya 50 kg. Rencananya gula tersebut akan dikirim ke pembelinya, dalam hal ini ke Toko Sumber Bangunan di Kota Payakumbuh, Sumbar.

Seharusnya, gula tersebut sudah sampai di Kota Payakumbuh paling lambat pada hari Jumat (7/9) sore. Namun hingga malam, truk tersebut tak juga muncul di Kota Payakumbuh. Esok harinya, Sabtu (8/9), pihak Sri Mukti menghubungi Rio, menanyakan kenapa gula tersebut tak kunjung sampai ke Payakumbuh.

Karena hingga hari Minggu, keberadaan truk beserta muatannya masih misteri, hari itu Rio lalu mencoba mencari informasi ke sejumlah pengemudi truk lainnya yang juga melewati rute yang sama. Dari sejumlah sopir lainnya akhirnya diperoleh informasi bahwa mereka melihat truk tersebut tengah parkir di seberang jalan depan rumah makan Sawah Ujung, di daerah Talang, Kabupaten Solok.

Mendapat informasi tersebut, hari Minggu itu Rio langsung berangkat ke Solok untuk membuktikan informasi yang diterimanya. Sesampainya di rumah makan tersebut, Minggu sore sekitar pukul 16.00 WIB, ia memang melihat truk ekspedisinya tengah parkir di pinggir jalan. Hanya saja, muatan truk tersebut telah kosong dan sopirnya juga telah raib entah kemana.

Namun, dari pihak rumah makan diperoleh informasi bahwa truk tersebut sampai di lokasi pada hari Sabtu (8/9) sekitar pukul 02.00 WIB dinihari. Hanya saja, setelah truk diparkir, sopirnya langsung turun dari truk dan naik ke sebuah Colt T 120 SS warna putih.

Karena lokasi ditemukannya truk masih di lingkungan Polres Solok, malam itu juga Rio melaporkan peristiwa naas yang dialaminya ke Polres Solok di Arosuka.

Pihak Polres Solok, melalui Kanit SPKT B, Aiptu H Indra Putra lalu menerbitkan Surat Tanda Terima Laporan dengan Nomor : STTL/215/IX/2012 Spkt Polres Solok tertanggal 09 September 2012 dengan terlapor tidak lain adalah sopirnya sendiri yakni Defrizal.

Dari pengakuan Rio, sejak berangkat dari Jambi, hingga saat ini Defrizal tidak bisa lagi dihubungi. Pengakuan yang sama juga keluar dari mulut istri yang bersangkutan, saat Rio mencoba mencari tahu keberadaan Defrizal ke rumahnya di kawasan Binuang Kampung Dalam Kecamatan Pauh, Padang.

Namun, Rio juga mengaku mendapat informasi bahwa muatan gula yang dibawa truk ekspedisinya itu, Jumat (7/9) malam, ternyata telah disalin ke tiga buah colt diesel di pinggir jalan di kawasan Cupak. Hanya saja, hal tersebut tidak menimbulkan kecurigaan dari masyarakat, karena kondisi seperti itu konon lazim ditemui di kawasan tersebut.

Lebih jauh, setelah dipindahkan ke tiga buah colt diesel, gula sebanyak 20 ton tersebut dibawa ke Kota Padang. Dan pada hari Sabtu (8/9) pagi, sekitar pukul 10.00 WIB hingga 11.00 WIB, gula tersebut sampai di sebuah gudang di kawasan By Pass Padang yang disebut Rio berinisial MJ. Sesampainya di lokasi MJ, gula yang dibawa tiga colt diesel tersebut dipindahkan lagi ke lima unit mobil colt diesel jenis box.

“Semua informasi yang kami ketahui tersebut sudah kami berikan ke petugas di Polres Solok. Kami sangat berharap kiranya musibah yang menimpa kami ini bisa diproses secepatnya sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” ujar Rio menyampaikan harapan.

Kapolres Solok AKBP Bambang Ponco Sutiarso yang coba dikontak Haluan untuk konfirmasi, belum berhasil dihubungi. Panggilan telepon ke telepon seluler, meski terdengar tersambung, tapi tak kunjung dijawab. Demikian juga pesan lewat layanan pesan singkat atau SMS yang dikirim Haluan untuk konfirmasi, hingga berita ini diturunkan juga tak mendapat tanggapan. 



Share this Article on : Share

__________________________________________________________________________

0 komentar for "Pengusaha Ekspedisi Ditipu Sopir Sendiri"

Leave a reply