Ratusan Konsumen Bajaj Kecewa
Payakmbuh-Today.com, Payakumbuh—Ratusan konsumen sepeda motor Bajaj dari 6 daerah di Sumatera Barat, yakni Kota Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota, Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam, Kabupaten Tanahdatar dan Kota Padangpanjang, kecewa dengan ditutupnya dealer Bajaj Payakumbuh, dibawah naungan CV Emperor Motor.
Dealer Bajaj Payakumbuh yang merupakan dealer Bajaj terbesar, menutup operasional sejak libur Lebaran lalu. Keputusan ini diambil direksi CV Emperor Motor karena terus-terusan rugi dan tidak mendapat support dari PT Bajaj Auto Indonesia sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM).
Kekecewaan ratusan konsumen sepeda motor buatan Bajaj diluapkan dengan mendatangi showroomEmperor Motor atau Bajaj Payakumbuh di Jln Soekarno-Hatta, Koto Nan Ompek, Payakumbuh. Konsumen sepeda motor buatan India itu datang silih-berganti, sejak Rabu (5/9) hingga Minggu (9/9).
”Awalnya, saya hanya mendengar selentingan kabar, kalau direksi CV Emperor Motor, menghentikan operasional sejak libur Lebaran lalu. Saya baru dapat kepastian, setelah ada berita Padang Ekspres Kamis (5/9) lalu. Makanya saya ke sini,” kata Ardi, pengguna Bajaj dari Kabupaten Limapuluh Kota, Minggu siang.
Ardi mengaku, awal sangat kecewa dengan sikap CV Emperor Motor yang sepihak menutup operasional. Tetapi setelah mengetahui CV Emperor Motor atau Bajaj Payakumbuh menutup operasional karena rugi dan tidak mendapat support dari ATPM pihaknya menjadi maklum.
Hal serupa disampaikan Doni Fauzan, 36, anggota komunitas sepeda motor Bajaj di Bukittinggi. ”Kami anggota komunitas penguna sepeda motor Pulsa-R buatan Bajaj, Bajaj kecewa dengan tutupnya beberapa dealer dan bengkel resmi Bajaj di Sumbar yang berada di bawah naungan Bajaj Payakumbuh,” kata Fauzan.
Bersama sejumlah anggota komunitas pengguna Pulsa-R yang diproduksi PT Bajaj Auto Indonesia (BAI), Fauzan langsung menggelar pertemuan. ”Kami berfikir, ini motor pasti akan rusak, sementara dealernya tidak ada. Untuk itu, kami bikin satu suara, kami akan berangkat ke kantor BAI, meminta kepastian, nasib pengguna Bajaj di Sumbar,” ujarnya.
Fauzan menyebut, selama ini komunitasnya gencar mempromosikan Bajaj di berbagai daerah di Sumbar. ”Kami sering touring ke berbagai daerah, memperkenalkan Bajaj terutama Pulsa-R. Tapi kalau begini perlaku yang diterima, kami sangat kecewa. Kami minta ATPM mengakomodir kebutuhan dealer. Kapan perlu, menjadikan Bajaj Payakumbuh sebagai main dealer di Sumbar,“ kata Fauzan.
Lain pula komentar Afrizal, ketua komunitas penggunan Bajaj Payakumbuh. Menurutnya. komunitas pengguna Bajaj Payakumbuh yang tergabung dalam Mr Big, sangat-sangat kecewa dengan tutup dealer Bajaj Payakumbuh. ”Kalau motor kami rusak, kami mau bawa kemana? Kami akan cari sparepart ke mana?” ucapnya.
Afrizal meminta, Emperor Motor selaku dealer Bajaj di Payakumbuh, maupun PT Bajaj Persada Nusantara (PT BPN) sebagai main delar bajaj di Sumbar-Riau bertanggung jawab. Tapi karena dealer dan main dealer ini sudah tutup, dia meminta Bajaj Auto Indonesia, untuk langsung turun tangan. ”Jangan aniaya kami,” pintanya.
Nada kecewa juga mengalir dari mulut Ibra Rehas, 28, sales Samid Auto Finance yang tinggal di Koto Nan Gadang Payakumbuh. ”Saya tidak hanya pengguna sepeda motor yang diproduksi Bajaj, tapi juga ikut memasarkan Bajaj di Payakumbuh dan Limapuluh Kota,” ujarnya.
Selama memasarkan Bajaj, sebuat Ibra, dia selalu meyakinkan masyarakat, bahwa Bajaj dapat diandalkan. Selain sudah punya dealer dan bengkel resmi di Payakumbuh, sparepart-nya juga gampang di dapat. ”Tapi, apa yang sudah terlanjur saya sampaikan, sering tidak menjadi kenyataan,” keluh Ibra.
Sparepart sepeda motor Bajaj ternyata sulit didapatkan di Payakumbuh. Ini diakui dealer Bajaj Payakumbuh, Stevan Oka. Menurut ahli hynosist ini, selama membuka dealer Bajaj di Payakumbuh, pihaknya tidak tidak memperoleh kepastian tersedianya sparepart dari ATPM.
”Kami harus menunggu lama, bahkan sering dikomplain seribuan konsumen. Sampai-sampai, harus kanibal sparepart dari unit motor yang ada. Hal ini telah lama disampaikan, akan tetapi Bajaj tetap tidak bisa memenuhi permintaan sparepart dari konsumen,” ujar Stevan Oka.
Share this Article on : Share
__________________________________________________________________________