Pasangan Calon Mengerucut, Diperkirakan 6 sampai 7 Pasang
Payakumbuh, Padek—Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota dalam Pilwako 2012, diperkirakan tetap berjumlah sekitar 6 atau 7 pasang. Perkiraan itu terjadi melihat bursa pencalonan yang masih berjalan dinamis.
”Kayaknya, memang bisa mencapai 6 sampai 7 pasang,” ujar Wendra Yunaldi, pemerhati politik di Payakumbuh, kemarin sore. ”Ya, Pilwako sepertinya memang masih berpeluang dua putaran,” imbuh Ismardi BA, pemerhati politik lainnya.
Dari daftar perkiraan calon yang beredar di kalangan wartawan, PKS dan PDI dipastikan bakal berkoalisi, mengusung anggota DPD RI Riza Pahlevi Dt Rajo Ka Ampek Suku dan bekas Kabiro Perencanaan Unand Suwandel Muchtar.
PKS dengan modal 4.190 suara (8,23 persen) dalam Pemilu 2009 plus 3 kursi di DPRD (12 persen), ditambah PDI-P dengan modal 1.749 suara (3,44 persen) plus 1 kursi di DPRD (4 persen), bisa mengusung calon alternatif bagi rakyat.
Terkait hal ini, Riza Falepi kepada Padang Ekspres belum berkomentar. ”Yang pasti, saya tetap serius untuk ikut dalam Pilwako Payakumbuh sesuai keputusan PKS. Mungkin kita akan muncul di-last time (menit terakhir),” kata putra Koto Nan Gadang itu, pekan lalu.
Sementara, PPP yang baru saja bercerai dengan PDI-P, disebut akan berkoalisi dengan PBR, mengusung pasangan Almaisyar-Dedrizal. PPP punya modal 4.440 suara (8,72 persen) dalam Pemilu 2009 dan 3 kursi di DPRD. Sedangkan PBR bermodal 1.749 suara sah (3,44 persen) dan 1 kursi di DPRD.
Hanya saja, SK kepengurusan PBR sedang dalam polemik. Ketua PBR Yon Alnis masuk dalam daftar kepengurusan Partai Demokrat, walau sudah mundur dan tak bersedia, tapi proses mundurnya belum dibahas partai berlambang mercy. Sehingga dikhawatirkan, akan menjadi masalah kemudian hari.
Terkait hal ini, Divisi Teknis KPU Maknius AM menilai, SK Yon di PBR legal, pengunduran diri di Demokrat juga haknya. Sedangkan anggota Panwaslu Heidi Mursal melihat, persoalan Yon tergantung mekanisme atau AD/ART Partai Demokrat dan PBR. ”Apakah di Demokrat bisa mundur saja, tanpa SK pemberhentian?” kata Heidi, kemarin.
Sementara itu, Partai Bulan Bintang (PBB) yang sepakat mengusung anggota DPRD Supardi untuk cawako atau cawawako, dikabarkan berkoalisi dengan sejumlah parpol non parlemen. Seperti, Gerindra, Hanura, PKPB, Barnas, Partai Patriot, PNBK, PKPI, dan PKB.
PBB dan koalisi parpol non parlemen ini, disebut akan mengusung Supardi-Jusri Zainul Zainuddin. Bila koalisi ini rontok di jalan, tim Jusri Zainul juga membangun komunikasi politik dengan PBR. Diantara cawawako alternatif yang akan diusung adalah Irfendi Arbi dan Ferizal Ridwan.
Disisi lain, Partai Golkar masih membahas calon yang akan diumumkan, Sabtu (31/3) besok. Perkiraaan, Golkar bisa berkoalisi Demokrat, mengusung Syamsul Bahri-Fitrial Bahri. Sedangkan kalau melenggang sendiri ke KPU, Golkar dikabarkan mengusung Abdul Malik Manan-Maharnis Zul.
Selain itu, Golkar juga disebut akan mengusung Fitrial Bahri-YB Dt Parmato Alam, Iramady Iramady Irdja-Maharnis Zul atau Reza Pahlevi-Maharnis Zul. Mana yang akan ditetapkan, menurut Ketua DPD Partai Golkar Sumbar Hendra Irwan, masih dipertimbangkan.
Adapun PAN, selain sudah menetapkan tiga calon mewakil partai, yakni Masrul Malik, Chandra Setipon dan Supardi, juga dikabarkan sudah mulai merancang dua pasang calon. Yakni, pasangan Masrul Malik-Basri Latief, dan Nusyirwan Nazar Sago-Chandra Setipon.
Lantas, bagaimana dengan Partai Demokrat? Informasi diperoleh Padang Ekspres, selain merancang koalisi dengan Golkar, partai berlambang mercy juga menyiapkan calon sendiri. Pasangan calon yang disiapkan cukup banyak alternatifnya.
Seperti, Syamsul Bahri-Indra Zahur Dt Rajo Simarajo, Syamsul Bahri-Irwandi Dt Batujuah, Syamsul Bahri-Fitrial Bahri, Syamsul Bahri-Ennaidi Dt Angguang, Syamsul Bahri-Wilman Singkuan, atau Syamsul Bahri-Hasrul Yunas. (frv)
Share this Article on : Share
__________________________________________________________________________