|

6 Cawako Baca Sendiri, F-WAN (Falepi Wandel) Gantian. Penyampaian Visi-Misi tanpa Dialog


Payakumbuh, Padek—Pe­nyam­paian visi-misi 7 pasang calon wali kota dan wakil wali kota Payakumbuh, dalam ra­pat paripurna istimewa DPRD,  Se­nin  (25/6) siang, ber­langsu­ng tanpa dialog. Walau visi-misi yang disampaikan ke­tujuh pasang calon akan di­ca­tat dalam dokumen daerah dan menjadi rel bagi jalannya pe­merintahan 5 tahun ke de­pan, namun animo masyarakat un­tuk menyaksikan acara ter­se­but masih rendah.

Buktinya, puluhan kursi yang disediakan untuk ma­sya­rakat di lantai satu gedung DPRD, terlihat kosong mel­om­pong sejak awal sampai akhir acara. Lantai satu dan lantai dua gedung DPRD, nampak lebih didominasi oleh para tim sukses dan relawan calon. Ini menandakan, sosialiasi Pil­wa­ko Payakumbuh, masih perlu un­tuk digenjot oleh KPUD sebagai penyelenggara.

Tidak hanya animo ma­sya­rakat yang rendah dalam me­nyak­sikan penyampaian visi-misi calon pemimpin Pa­ya­kum­buh. Kesadaran anggota DPRD untuk mendengar kon­sep para calon juga patut di­per­tanyakan. Sebab, sampai acara penyampaian visi-misi ber­akhir, hanya 20 dari 25 ang­gota dan pimpinan DPRD ya­ng hadir. Sedangkan 5 orang ti­dak terlihat batang hidung­nya.

Rapat penyampaian visi-misi calon wali kota dan calon wakil wali kota di gedung DPRD sendiri, memakan wak­tu selama hampir 3,5 jam.  Ma­sing-masing pasangan calon, mendapat jatah me­nyam­pai­kan visi-misi secara ber­gan­tian, selama 15 menit.

Walau tampil ke depan publik dengan pasangan ma­sing-masing, namun 6 calon wali kota, yakni Desra, Mulyadi Afmar, Almaisyar, Syamsul Bahri, Zainul Jusri dan Nu­syir­wan Nazar, nampak melahap sendiri visi-misi mereka. Se­dang­kan 1 calon wali kota, yak­ni Riza Falepi, memilih mem­baca visi-misi bergantian de­ngan wakilnya Suwandel Mukh­tar.
Pasangan No 1, 2, 3.

Penyampaian visi-misi ca­lon wali kota dan wakil wali kota Payakumbuh, diawali oleh pasangan nomor urut satu, Haji Desra-Fitma Indra­ya­ni. Pasangan ini, memiliki visi, ”Terwujudnya Payakum­buh Menjadi Kota Jasa yang Di­namis, Emansipatif, Se­jah­tera, Ramah dan Adil, Dengan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih dan Melayani, Berbasis Imtaq dan Iptek, Dalam Konteks Negara Kesa­tuan Republik Indonesia.”

”Visi ini kami buat penga­ma­tan selama bertahun-tahun. Artinya, kami menyampaikan visi-misi ini tidak secara dada­kan. Tidak secara instan. Ka­rena, tidak mungkin seseorang bisa memimpin Payakumbuh, kalau datang hanya dadakan,” kata Desra. Komentar Desra ini disambut tepuk tangan pertama kali oleh wali kota Josrizal Zain, disusul ratusan hadirin.

”Benar yang disampaikan Desra, visi-misi itu tidak mu­ng­kin dadakanlah. Memimpin Payakumbuh juga tidak bisa instan,” kata Josrizal Zain didampingi Sekdako Irwnadi Dt Batujuah kepada sejumlah wartawan, selepas acara pe­nyam­paian visi-misi di gedung DPRD.

Selepas Desra tampil, gili­ran pasangan Mulyadi Afmar-Edward DF yang tampil. Pasa­ngan ini, memiliki visi "Me­wu­jud­kan Kota Payakumbuh yang Agamais, Maju, Ber­wa­wa­san Ipteks (Ilmu Penge­ta­huan, Teknologi dan Seni) dan Nyaman". Visi itu diserahkan Mulyadi-Afmar kepada pim­pinan DPRD dan hadirin, da­lam bentuk tabloid 4 halaman.

Sementara, pasangan no­mor urut tiga, Almaisyar-Ded­rizal memiliki visi, "Ter­wu­jud­nya Masyarakat Payakumbuh Sejahtera yang Memiliki Daya Saing, Agamais, Beradat, Dan Berbudaya Dengan Peme­rinta­han Yang Profesional. Namun, visi ini tidak bisa disampaikan Almaisyar dengan tuntas, ka­re­na keterbatasan waktu.

”Waktu sudah habis,” kata ketua DPRD Wilman Singkuan memotong pidato Almaisyar. Mendengar hal itu,  Almaisyar hanya dapat menyampaikan, bahwa visi-misi yang disam­pai­kannya dengan didampingi Ded­rizal, semata-mata dida­sa­ri semangat berniat baik, ber­fikir yang baik, berbuat yang ter­baik, untuk Payakumbuh yang lebih baik.

Pasangan 4,5,6,7.

Usai Almaisyar-Dedrizal tampil, giliran pasangan no­mor urut empat Syamsul Bah­ri-Weri Yunaldi, yang me­nyam­paikan visi-misi. Visi Syamsul dan Weri, tidak jauh berbeda dengan visi Syamsul dalam mendampingi Josrizal Zain dari tahun 2007 sampai 2012. Kesamaan visi ini me­nu­rut Syamsul, karena ia me­mang bertekad melanjutkan cita-cita Josrizal.

”Kalau dengan Pak Jos­ri­zal, kami punya visi, Ter­wu­jud­nya Payakumbuh Sebagai Kota Sehat dan Mandiri yang di­du­kung Sumber Daya Manusia yang Berkualitas, Beriman dan Ber­taqwa. Maka kini, kami me­ngusung visi, Terwujudnya Pa­ya­kumbuh Sebagai Kota Man­diri, Sehat dan Sejahtera yang Menyatu dalam Iman dan Taq­wa,” kata Syamsul.

Selama menyampaikan vi­si-misi, Syamsul Bahri yang me­n­gusung tagline "Terbukti Men­cintai Rakyat" dan "Lan­jut­kan, Payakumbuh Mem­ba­n­gun", menyajikan sejumlah pem­bangunan yang sudah dilakukannya untuk warga Kota Payakumbuh bersama Josrizal Zain. Mulai dari program kota sehat, revitalisasi pasar, pengembalian Unand ke Payakumbuh, pembangunan RPH Modern dan RTH Regional, serta sejumlah program lain.

Josrizal Zain nampak ma­ng­gut-manggut dan ter­se­nyum puas, saat Syamsul me­nyam­paikan visi-misi. Setelah itu, baru giliran pasangan nomor urut lima, Riza Falepi-Suwandel Mukhtar yang tam­pil. Mereka memiliki visi, ‘Ter­wujudnya Payakumbuh men­jadi Kota yang Maju, Sejahtera, Re­ligius, Pro-Rakyat, Bebasis Ilmu Pengetahuan dan Pen­di­dikan yang Berlandaskan Adat Basyandi Syarak, Syarak Ba­syan­di Kitabullah.

Sementara, pasangan calon nomor urut enam, Zainul Jus­ri-Supardi, memiliki visi, ”Ter­wujudnya Payakumbuh Kota Mandiri dan Sejahtera, Ber­martabat, Berbasis pada Sum­ber Daya Manusia yang Ber­iman dan Bertaqwa. ”Visi-misi ini, akan kami jalankan dengan motto, jujur, amanah, adil dan istiqamah,” kata Zai­nul Jusri yang merupakan putra KH Zainudin Hamidi, ulama-pe­juang di Paya­kum­buh.Adapun pasangan calon nomor urut tujuh, yakni pa­sangan Nu­syir­wan Nazar-Chandra Setipon, memiliki visi, ”Terwujudnya Paya­kum­buh Sebagai Pusat Pendidikan, Pemerintahan, Perdagangan dan Industri, Berbasis UMKM  serta Kota Pariwisata Dengan Sumber Daya Manusia yang Cerdas, Mandiri, Berakhlak dan Ber­bu­daya”.

Dalam menyampaikan vi­si-misi, Nusyirwan Nazar Sago yang memiliki moto tepat waktu, tepat ukuran dan tepat aturan, dengan prinsip di­manapun berada akan mem­beri manfaat pada orang se­kitarnya, nampak cukup berse­­ma­ngat. Ia juga berkali-kali mengunakan dialek Pa­ya­kum­buh, namun dengan gaya ”Pa­lem­bang-nya” yang lugas dan tegas. (*)



Share this Article on : Share

__________________________________________________________________________

0 komentar for "6 Cawako Baca Sendiri, F-WAN (Falepi Wandel) Gantian. Penyampaian Visi-Misi tanpa Dialog"

Leave a reply