Pelepas Lelah Sehabis Bekerja, Pererat Silaturahim. Layangan, Permainan Anak Nagari yang masih Lestari
Bermain layang-layang memiliki keasyikan tersendiri. Bagi sebagian masyarakat di Limapuluh Kota, permainan rakyat itu merupakan hiburan saat melepas lelah setelah seharian bekerja, dan juga dimanfaatkan untuk menjalin silaturahim.
WARNA-warni layangan meng hiasi langit senja di sebuah lapangan bola kaki di Jorong Rageh, Nagari Sungai Kamuyang, Kecamatan Luak. Ratusan pecinta permainan layangan unjuk kebolehan di lapangan bermain bersama kemampuan layangan ciptaan masing-masing.
Warna-warna mencolok layangan sangat penting untuk menentukan penilaian. Sebab dari ketinggian sekitar 100 meter, sangat sulit menentukan pemenang bagi juri jika warna layangan menyerupai warna langit. Dengan uang pendaftaran Rp 10 ribu rupiah, pecinta layang-layang paling unggul akan bisa mendapatkan hadiah yang cukup menggiurkan.
Permainan layang-layang yang disebut “olang-olang” tidak memandang usia. Tua, muda bahkan anak-anak ikut mengumbar benang menerbangkan layangan. Peredaran angin saat ini yang kadang ekstrem dimanfaatkan oleh para pecinta layangan.
Setiap sore di salah satu lapangan terbuka di Jorong Rageh, Nagari Sungai Kamuyang, Kecamatan Luak ramai di datangi pecinta permainan layang-layang dari sejumlah daerah di dua kecamatan di Limapuluh Kota tersebut.
Berbagai ukuran layangan dan warna-warni layangan menghiasi langit setiap sore di daerah itu sejak beberapa minggu terakhir. Ternyata tidak hanya sekadar bermain, disana terjadi kompetisi layangan terbaik. Bahkan ada panitia kecil yang dibentuk untuk mengurus permainan dan ada pulu juri yang akan memberikan penilaian.
Seni membingkai layangan yang terbuat dari bambu tersebut merupakan sebuah keahlian khusus. Sebab ada orang-orang tertentu yang memproduksi layangan terbaik dengan kemampuan terbang dan keindahan layangannya.
Meski permainan layang juga banyak terdapat di daerah lainnya di Sumatera Barat dan Indonesia yang umumnya dimainkan di pinggir pantai, sangat berbeda dengan layangan di tempat ini. Dari segi model layangan, biasanya cenderung berbentuk elips dengan dilengkapi layar penutup bingkai yang disebut “tukuk” layangan.
Dua bingkai bambu membentuk elips dengan diameter sekitar 0,5 meter dan panjangnya sekitar 2 meter, di tengah-tengah lingkaran di lengkapi sebuah tiang dan memiliki buritan segitiga dilengkapi ekor yang panjang sebagai pelengkap hiasan sekaligus penyeimbang layangan.
Semua pecinta mainan layangan tradisional ini secara tidak sadar telah membentuk komunitas yang selalu bersosialisasi ditempat ini. ”Ada kepuasan tersendiri bagi pecinta layangan ketika layangannya mampu terbang dengan baik dan mengungguli layangan lainnya,” ungkap salah seorang pecinta layangan asal, Nagari Sungai Kamuyang, Arif, 28.
Tidak itu saja, ternyata di tempat bermain bersama tersebut antar pemain juga menggunakannya untuk bersilaturahim dan mengenal kerabat jauh dari suku yang sama dari masyarakat Limapuluh Kota yang mayoritas etnis Minangkabau.
”Disiko bisa mancari dunsanak jo basilaturahim atau sekadar galak-galak sajo manghilangkan stres,” ungkap, Rusianto, 30, pecinta layangan lainnya dari nagari Halaban, Kecamatan Luak.
Tampak juga dalam kerumunan masyarakat pecinta layangan, anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, Yakubis, sedang asyik melihat layangan yang sedang bertanding sambil menikmati secangkir kopi di salah satu lapak sederhana di pinggir lapangan bermain. ”Kita mensuport kegiatan bermain layangan yang digelar masyarakat sejak satu bulan terakhir. Disini masyarakat bisa saling mempererat hubungan sosialnya dan bersilaturahim satu sama lainnya. Sehingga hubungan antar nagari bisa lebih baik,” ucap Yakubis di sela pertandingan layangan.
Meski tidak memiliki layangan, namun Yakubis menjadikan media permainan yang digemari banyak orang itu untuk menampung aspirasi dan opini yang berkembang di tengah-tengah masyarakat. ”Secara tidak langsung cerita yang berkembang di masyarakat dengan cepat bisa kita serap,” pungkasnnya. (***)
Share this Article on : Share
__________________________________________________________________________