Tinta Pilkada Tercipta di Sumbar. Pertama Dipakai di Pilkada Payakumbuh
Padang, Padek—Sebuah terobosan besar lahir dari Sumatera Barat. Tinta untuk pemilu dan pemilihan kepala daerah (pilkada) yang selama ini diimpor dari India, kini berhasil diciptakan di dalam negeri dari olahan gambir asal ranah Minang.
Tinta digunakan untuk menandai pemilih yang telah menggunakan hak pilihnya saat pemungutan suara. Untuk pertama kali, tinta itu akan digunakan pada pilkada Payakumbuh yang akan berlangsung Juli mendatang. Tinta ini juga memungkinkan untuk digunakan di pilkada kabupaten dan kota lainnya di Indonesia, bahkan pemilu dan pilpres 2014 mendatang.
Hari ini (27/6) akan dilakukan peluncuran (launching) dan penandatanganan kerja sama (MoU) antara KPU Kota Payakumbuh dengan CV Rasdi & Co sebagai perusahaan yang memproduksi tinta berbahan baku gambir itu.
Tinta itu tercipta, setelah Ramal Saleh, pengusaha ekspor komoditi Sumbar melakukan penelitian gambir di Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristan) Sumbar di Ulu Gadut Padang. “Hasilnya kemudian kami bawa ke KPU Payakumbuh, dan KPU Payakumbuh kemudian mengujinya di KPU pusat dan Alhamdulillah dinilai layak digunakan untuk pilkada,” ujar Ramal Saleh, pimpinan CV Rasdi & Co, Senin (25/6) malam.
Ketua Asosiasi Komoditi Gambir Indonesia (AKGI) itu menyebutkan, pihaknya dengan Baristan sudah MoU sepekan lalu terkait kerja sama memproduksi tinta itu. “Bagi saya, ini momentum kebangkitan komoditi dan industri gambir Indonesia, khususnya di Sumbar. Dengan terciptanya industri hilir dari gambir ini, saya berharap produksi dan kesejahteraan petani gambir kita bisa semakin meningkat,” harapnya didampingi rekannya Syafri MD.
Selama ini gambir asal Sumbar diekspor ke luar negeri, termasuk Negara yang memproduksi tinta pemilu seperti India. Dengan begitu, mereka seenaknya bisa mempermainkan harga gambir. Namun, apabila gambir bisa diproduksi sendiri di dalam negeri dengan berbagai produk turunannya, maka akan meningkatkan nilai jual gambir. “Setelah di pilkada Payakumbuh, ke depan diharapkan bisa dipakai di pilkada di seluruh Indonesia, bahkan di pemilu dan pilpres. Tinta ini berbahan alami dan sudah bersertifikat halal. Selain bisa dijual di Indonesia, kita pun bisa ekspor ke Negara lain seperti Timur Tengah,” ujar senior Kadin Sumbar, ini.
Koordinator Divisi Logistik KPU Payakumbuh Rika sebelumnya menyebutkan tinta berbahan dasar gambir hasil uji coba Baristan Sumbar ini akan dipakai dalam pilkada Payakumbuh 2012 sekitar 404 botol atau dua botol untuk satu TPS. “Adapun satu botol itu kapasitasnya 30 CC. Kalau 404 botol, berarti sekitar 12,2 liter,” ujarnya Selasa (19/6).
Rika menjelaskan, pemakaian tinta pilkada berbahan dasar gambir ini, telah mendapat rekomendasi KPU Pusat, Kementerian Perekonomian dan Kementerian Perindustrian. “Ini merupakan kali pertama, tinta gambir dipakai sebagai tinta penanda sudah memilih, dalam pemilihan kepala daerah di Indonesia,” ucapnya.
Dengan pemakaian tinta pemilu berbahan dasar gambir hasil olahan Baristand Padang yang sudah mendapat sertifikat halal dari MUI dan LP-POM tersebut, KPU berharap, pemilih ganda dalam pilkada Payakumbuh dapat dicegah. Selain mencegah pemilih ganda, pemakaian tinta gambir berbahan alami diharapkan menyehatkan masyarakat.
Jika tinta gambir dipakai dalam pemilu di Indonesia, maka akan sangat menguntungkan bagi petani gambir di Indonesia, khususnya Sumbar. Gambir, salah satu komoditi spesifik unggulan daerah Sumbar yang memasok lebih kurang 80 persen ekspor gambir nasional. Pasar utama komoditi ini adalah negara-negara India, Pakistan, Bangladesh, Srilangka, Singapura, Malaysia, Taiwan dan Jepang. Bahkan India mengimpor 68 persen gambir Indonesia.(***)
Share this Article on : Share
__________________________________________________________________________