Jangan Zalimi Josrizal. SPSI, KNPI, FKPPI Sesalkan Epyardi
Payakumbuh, Padek— Sejumlah pernyataan yang dilontarkan anggota DPR-RI dari Partai Persatuan Pembangunan Epyardi Asda, saat mengampanyekan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Payakumbuh Almaisyar-Dedrizal di Gelanggang Kubugadang, Kamis (5/7), disesalkan berbagai komponen masyarakat Luak Limopuluah Koto.
“Saya datang melihat kampanye Almaisyar-Dedrizal. Saya ingin mendengar visi-misi pasangan calon nomor urut tiga tersebut dan membandingkan dengan pasangan calon lain. Tapi darah saya berdesir, saat anggota DPR RI dari PPP Epyardi Asda ikut menjadi juru kampanye,” ujar Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Cabang Payakumbuh Basril Abbas, Jumat (6/7).
Darah Basril Abbas berdesir, lantaran Epyardi dalam kampanyenya, meminta maaf kepada warga Payakumbuh karena dalam Pilkada 2007 lalu, merasa telah mendukung orang yang salah. “Apanya yang salah? Jadi wakil rakyat, jangan asal ngomonglah. Setahu saya, PPP memang partai pendukung Josrizal Zain tahun 2002 dan 2007. Tapi ingat, yang memilih Josrizal tahun 2007 bukan hanya PPP, tapi rakyat Payakumbuh,” kata Abbas.
Selama Josrizal memimpin Payakumbuh, sebut Abbas, masyarakat Payakumbuh tidak merasa Josrizal telah berbuat salah. Bahkan, Josrizal dipercaya dua periode. Tidak pernah ada wali kota yang memimpin Payakumbuh dua periode selain Josrizal. Itu menandakan, Josrizal disenangi rakyat. Banyak, programnya yang berhasil. Jadi, janganlah menzalimi Josrizal,” ujarnya.
Abbas mendesak Epyardi meminta maaaf atas pernyataannya yang melukai hati masyarakat Payakumbuh. “Kalau ingin mengampanyekan calon pemimpin baru, jangan jelek-jelekkan pemimpin sebelumnya. Sebab, pemimpin sebelumnya, terbukti sukses dan berprestasi. Kalau begini gaya kampanye Epyardi, bisa hilang simpati orang ke calon yang diusungnya,” kata Abbas yang mengaku siap ‘pasang badan’ untuk Josrizal.
Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Payakumbuh Muhammad Budi Ananda juga menyayangkan pernyataan Epyardi saat menjadi juru kampanye. “Di Payakumbuh, orang sudah badunsanak. Apapun yang dikatakan Epyardi, tidak akan mengubah pilihan warga. Cara Epyardi menunjukkan dia orang yang kalah sebelum bertanding,” kata Budi, Jumat Siang.
Menurut Budi, sebagai seorang ketua partai yang mengklaim sebagai ‘Rumah Gadang’ Umat Islam, Epyardi harusnya berkampanye dengan santun. Bukan bilang, Zal dulu dan Zal sekarang. “Masak politisi Senayan ngomong begitu. Jangan hanya menyalahkan orang lama. Kalau ditanya ke orang lama, bisa jadi juga dia menyesal pernah masuk ke PPP,” ulas Budi.
Tokoh pemuda Payakumbuh ini juga menegaskan, masyarakat Payakumbuh tidak akan masuk jurang apapun dengan pernyataan Epyardi. “Masyarakat Payakumbuh tidak akan bisa diobok-obok. KNPI akan tetap mem-backup Payakumbuh dari pernyataan tidak mencerdaskan,” tegas Budi.
Komentar lebih pedas, disampaikan pelatih sepakbola Payakumbuh Purwanto. “Tentang perbandingan kata-kata Zal dulu dengan Zal sekarang, Epyardi Asda jangan asal ngomonglah. Beliau tidak mencerminkan sebagai panutan rakyat. Lihat bukti dululah. Bedakan, Payakumbuh sebelum 10 tahun dulu dan 10 tahun sekarang. Jangan pecah belah kami warga Payakumbuh,” ujar Purwanto.
Ketua Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI-Polri (FKPPPI) Kota Payakumbuh Markariyos, meminta semua politisi yang menjadi juru kampanye dalam pemilihan wali kota, agar tetap menjunjung semangat Pilwako badunsanak. “Ibarat kata pepatah, jika kecil lampu kita, lampu orang jangan dipadamkan. Jangan lakukan black campaign. Jangan serang-menyerang,” tegas Markariyos. (*)
Share this Article on : Share
__________________________________________________________________________