|

Ratusan Warga Demo Tuntut Penghentian Proyek

INILAH.COM, - Ratusan warga Kelurahan Nankodok, Kecamatan Payakumbuh Utara, Jumat (6/7), sekitar pukul 17.00 WIB melakukan aksi demo terkait menolak pembangunan saluran irigasi yang memakan areal persawahan tanpa seizin warga setempat.

Warga berbondong-bondong memasang spanduk yang berisi agar proyek pembangunan drainase di hentikan. Bahkan warga sempat emosi. Mereka menendang-nendang pagar proyek.

Ratusan warga tersebut merasa kesal terhadap Pemerintah Kota Payakumbuh, karena tidak diikut sertakan dan tidak diberitahu oleh pemerintah, terkait adanya proyek di kampung mereka. 

Masyarakat mengetahui adanya proyek, setelah satu unit eskavator memasuki areal persawahan untuk menggali bandar dan sawah yang telah pasang patok pembatas . 

Bandar yang semulanya kedalamannya hanya tiga meter bakal ditambah menjadi 5 meter. Bahkan proyek tersebut memakan areal persawahan tanpa seizin warga . Warga pun terkejut, karena puluhan petak sawah, di sepanjang bandar yang mengaliri sawah mereka, dipancang oleh pihak proyek tanpa sepengetahuan warga.

“Kami atas nama warga Nankodok , menolak dan tidak akan mengizinkan pembangunan proyek drainase tersebut. Seharusnya Pemerintah Kota Payakumbuh memberitahu dan mengadakan perundingan kepada kami, warga Nankodok untuk pembangunan drainase tersebut. Kelurahan Nankodok bukan tempat penampungan limbah dari kota,” ungkap Toto, salah seorang warga setempat menyampaikan tuntukan di hadapan tim proyek dengan nada tinggi.

H. Zulkifli, tokoh masyarakat setempat mengatakan, proyek pembangunan drainase tersebut ada hubungannya dengan pembangunan kantor walikota yang saat ini mengalami masalah. “Pembangunan kantor walikota sekarang , tidak dilengkapi dengan amdal yang memadai. Akibatnya, wargalah yang akan menanggung dampak pembangunan tersebut. Pemerintah mengalihkan pembuangan limbah melalui drainase yang dibangun di sepanjang bandar Nagari Koto Nan Gadang sampai memakan areal persawahan masyarakat.

Warga menilai, proyek pembangunan drainase tersebut tidak pernah disosialisasikan atau tanpa adanya pemberitahuan dari Pemerintah Kota Payakumbuh kepada masyarakat Kelurahan Nankodok. Bahkan lurah dan camatpun tidak pernah mensosialisasikan proyek tersebut ke masyarakat.

Bukan hanya itu, dampak yang ditimbulkan dikemudian hari akan bertambah besar. Warga takut, sawah mereka nantinya menjadi kering, karena tidak dapat dialiri oleh bandar yang diperdalam hingga 3 meter. Saat ini, bandar tersebut merupakan sumber air persawahan warga. Bandar yang saat ini terbilang bagus, nantinya akan dijadikan tempat aliran air bercampur limbah dari pusat kota Payakumbuh.

Proyek tersebut dikerjakan PT. Prima Jasa Tirta Lima dengan nilai Rp8.662.047.000 yang diambil dari APBN. Pekerjaan proyek terdiri dari pembangunan drainase primer untuk pembuangan air dari pusat kota Payakumbuh melalui bandar yang berada di Kelurahan Nankodok.



Share this Article on : Share

__________________________________________________________________________

0 komentar for "Ratusan Warga Demo Tuntut Penghentian Proyek"

Leave a reply