Wabah DBD Berjangkit di Subarangbatuang
Payakumbuh, Padek—Cuaca yang berobah-robah di Kota Payakumbuh dalam sepekan terakhir, membuat wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) berjangkit di Kelurahan Subarangbatuang. Hal ini diketahui setelah 7 orang warga Subarangbatuang menderita demam tinggi dengan kulit berbintik-bintik merah.
Ketujuh warga Subarangbatuang itu teridentifikasi bernama Riki,22, dan Pengki,22 yang sama-sama berstatus sebagai mahasiswa. Kemudian Syafrizal Efendi,50, Akmal, 18, Imel,48, Marizon dan Efendi,50. Diantara mereka sempat dirawat di RSUD Adnan WD Payakumbuh.
”Ya, dari 7 warga kami yang terserang DBD, beberapa orang diantaraya sempat dirawat di rumah sakit. Sampai kini, masih ada satu orang yang berada di rumah sakit, yakni Efendi,” ujar Ketua RT II/RW II Subarangbatuang Mayzir kepada wartawan, Minggu (1/7).
Mayzir yang didampingi tokoh masyarakat Subarangbatuang Khairunnas dan mantan Ketua LPM Subarangbatuang Masril, mengatakan, wabah DBD yang menyerang kampung mereka, diketahui sejak seorang mahasiswa bernama Riki, dirawat di rumah sakit karena menderita demam tinggi.
Dari hasil diagnosa dokter, Riki dinyatakan terserang wabah DBD. Untuk itu, Riki pun harus menjalani perawatan. ”Belum sempat Riki sempat, temannya sesama mahasiswa yakni Pengki juga menderita demam tinggi. Setelah itu, 5 warga kami yang lainnya juga menderita hal serupa,” ujar Mayzir.
Agar wabah demam berdarah tidak bertambah mewabah di Subarangbatuang, ratusan warga setempat memilih bergotong-royong membersihkan saluran air yang ditenggarai menjadi tempat sarang nyamuk. Gotong-royong itu juga diikuti calon wali kota Payakumbuh nomor urut enam, Zainul Jusri Zainuddin. ”Kita diajak oleh masyarakat Subarangbatuang untuk ikut bergotong-royong mengantisipasi demam berdarah. Makanya, kita turun langsung,” ujar putra mendiang Buya Zainuddin Hamidy tersebut.
Sambil bergotong-royong, Zainul mendengar aspirasi masyarakat Subarangbatuang. ”Kita minta, Dinas Kesehatan melakukan fogging atau pengasapan di Subarangbatuang. Kasihan, kita dengan masyarakat,” ujarnya.
Sekadar diketahui, demam berdarah merupakan penyakit febril akut yang banyak ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis mirip malaria. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae.
Sejauh ini belum ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk penyakit demam berdarah. Namun pencegahan bisa dilakukan dengan mengurangi vektor nyamuk demam berdarah, seperti membersihkan kolam air atau selokan, pot bunga, dan menguras bak mandi. (*)
Share this Article on : Share
__________________________________________________________________________