|

EKONOMI TUMBUH PESAT

Payakumbuh, (Today news) - Penyampaian Walikota Josrizal Zain, akhirnya menggembirakan. Sementara pertumbuhan ekonomi nasional menurun 2 poin dari 6,7 persen menjadi 6,5 persen para revisi APBN 2012, Payakumbuh terjadi peningkatan signifikansi pertumbuhan ekonomi dari 6,79 persen diprediksi dalam APBD 2012, kini diperhitungkan meningkat menjadi 6,98 persen sesuai tren ekonomi terkini di Sumbar.

Walikota Payakumbuh harus berjujur, bahwa asumsi perubahan kebijakan umum anggaran (KUA); nilai tukar rupiah dari Rp.8.800/US$ menjadi Rp.9.000/US$, ditambah makin tingginya angka kemiskinan yang 6,85 persen atau 8.153 jiwa dari 119 ribu jiwa masih diupayakan turun menjadi 7.732 jiwa di 2012 yang telah 126 ribu jiwa jumlah penduduk Payakumbuh. Dari 2.180 KK menjadi 2.067 KK miskin.

Peningkatan pendapatan daerah terjadi Rp.16.253.042.529 menjadi Rp.471.091.621.769 atau meningkat 3,57 persen yang berasal dari PAD, dana perimbangan, dan lain-lain PAD yang sah. Khusus PAD mengalami peningkatan sebesar Rp157.555.000 atau sebesar 3,53 persen menjadi Rp50.178.575.000. Sayang, untuk retribusi pasar grosir/pertokoan turun 12,21 persen.

Berdasarkan peningkatan pendapatan maka diusulkan perubahan belanja langsung dan belanja tidak langsung. Jika pada APBD 2012 belanja tidak langsung mempunyai porsi 60,83 persen. Maka, dalam PPASP 2012 yang diajukan turun menjadi 60,55 persen, demikian pula untuk belanja langsung dari 39,17 persen naik menjadi 39,45 persen.

Walikota dalam nota penjelasannya menegaskan bahwa program dan kegiatan yang diusulkan oleh SKPD harus terukur, sistematis, efektifitas, dan efisiensi serta berpegang pada prinsip dasar penganggaran.

”Kita sebut money follow function atau anggaran mengikuti fungsi artinya penyusunan program dan pembiayaan yang dialokasikan harus berdasarkan fungsi dan tugas yang diberikan kepada SKPD dan bukan untuk kepentingan para penyelenggara pemerintahan semata,” demikian disampaikan Josrizal Zain.

29 SKPD di Pemko Payakumbuh diberikan garisan sementara dalam rancangan PPAS perubahan APBD ini terjadi penambahan sebesar Rp.20,43 miliar dari total belanja sebelumnya Rp481,65 miliar menjadi Rp502,09 miliar. Sebaran urusan wajib; Dinas Pendidikan menurun 2,83 persen sebesar Rp639,44 juta. Dinas kesehatan menurun Rp1,25 miliar, RSUD Adnaan WD naik Rp2,32 miliar, Dinas PU penambahan Rp3,31 miliar, Dinas Tata Ruang dan Kebersihan turun Rp272,95 juta, Bappeda bertambah Rp161,95 juta, Dinas Perhubungan dan Komunikasi Rp37,34 juta bertambah.

Kantor Lingkungan Hidup penambahan Rp18,37 juta, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil terjadi penambahan Rp10,98 juta. Pada Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana, mengalami penambahan sebesar Rp103,38 juta. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja penambahan Rp105,55 juta. Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan penurunan Rp79,35 juta.

Pada Badan Penanaman Modal & Layanan Terpadu Satu Pintu terjadi rencana penambahan plafon anggaran Rp138,02 miliar. Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga terjadi penambahan Rp1,58 miliar. Di Badan Kesbang dan Penanggulangan Bencana penambahan plafon anggaran direncanakan Rp984,98 juta. Kantor Satpol PP penambahan Rp.172,28 juta. Sekretariat DPRD penambahan Rp1.031 miliar. Untuk Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset penambahan Rp886,43 juta.

Inspektorat Kota penambahan pula Rp158,31 juta. Badan Kepegawaian Daerah penambahan Rp137,89 juta. Kecamatan Payakumbuh Barat penambahan sebesar Rp38,24 juta. Kecamatan Payakumbuh Utara penambahan sebesar Rp43,15 juta. Kecamatan Payakumbuh Timur penambahan Rp81,42 juta.Kecamatan Payakumbuh Selatan penambahan sebesar Rp49,06 juta. Kecamatan Lamposi Tigo Nagari penambahan sebesar Rp16,67 juta. Kantor Ketahanan Pangan penambahan Rp2,59 juta. Kantor Arsip dan Perpustakaan turun Rp2,17 juta.

Di sektor urusan pilihan, Dinas Pertanian rencana plafon anggaran perubahan turun Rp151,82 juta. Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga justru bertambah Rp286,008 juta ditambah di Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan yang bertambah Rp95,41 juta.

PERKAPITA DIPREDIKSI MENINGKAT

Pada Rancangan KUA dan PPAS 2013 ditegaskan bahwa diprediksi pendapatan per kapita sampai akhir tahun 2012, mencapai Rp19.366.551,36. Angka ini dioptimiskan oleh Josrizal Zain berasal dari pertumbuhan ekonomi Payakumbuh yang mencapai 6,98 persen, dalam perkiraan, dengan laju inflasi 6,5-7 persen.

Arah kebijakan pembangunan 2013 disampaikan Josrizal Zain di depan 12 anggota dewan, minus 13 yang tak hadir, pertama yakni penurunan tingkat kemiskinan dan pengangguran. Angka kemiskinan diharapkan bisa turun dari 5,17 persen di 2012 menjadi 4,83 persen di 2013. Penyelenggaraan pemerintah yang baik, juga menjadi kebijakan pemerintahan kota Payakumbuh, 2013. Ditambah peningkatan pemerataan dan kualitas pendidikan, peningkatan derajat kesehatan masyarakat, peningkatan iman dan taqwa, peningkatan pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis UMKM, peningkatan sarana dan prasarana, peningkatan kualitas lingkungan hidup ditambah pengembangan pariwisata dan budaya daerah.

Maka, ditegaskan Josrizal Zain, yang 23 September mendatang akan mengakhiri jabatan Walikotanya itu, bahwa pada rancangan KUA dan PPAS target pendapatan daerah direncanakan sebesar Rp482.420.540.070 meningkat 6,06 persen dari target pendapatan daerah 2012. Belanja daerah, sebesar Rp481.654.034.860 naik 2,92 persen. Ditambah pembiayaan daerah, bahwa sistem defisit anggaran masih dipakai tahun ini. Defisit direncanakan sebesar Rp21.125.411.954. untuk menutup defisit ini direncanakan berasal dari penerimaan pembiayaan berupa sisa lebih perhitungan anggaran daerah dengan nilai yang sama dengan nilai defisit.



Share this Article on : Share

__________________________________________________________________________

0 komentar for "EKONOMI TUMBUH PESAT"

Leave a reply