|

169 aliran silat dikhawatirkan hilang

Payakumbuh-Today.com, Bangkinang - 69 aliran pencak silat di wilayah Provinsi Sumatera Barat dikhawatirkan hilang sehingga perlu ada regenerasi karena selama ini silat dkikuasai kaum tua. "Masalah banyaknya aliran silat itu merupakan aset berharga untuk pembinaan pesilat muda, karena ada sekitar 169 aliran di daerah ini," kata Ketua Umum Pengurus Provinsi Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Sumatera Barat, Fauzi Bahar dihubungi dari Bangkinang, Kampar, Rabu.
Ia mengatakan, pesilat tua sebagai pewaris aliran tersebut belum menularkan keahliannya kepada pesilat muda, sehingga aset tersebut terancam hilang.

Jika para pesilat tua itu meninggal, maka akan hilang pula aliran-aliran tersebut tanpa ada pewaris, sambung Fauzi.

Oleh sebab itu IPSI Sumatera Bafrata akan menggelar festival pencak silat se-Sumatera Barat tahun ini dengan mengundang para pesilat tua yang menguasai aliran tersebut.

Aliran pencak silat ini tersebar di beberapa daerah Sumatera Barat seperti Kabupaten Agam, Solok, Padang Panjang, Lima Puluh Kota, Pariaman, Tanah Datar, Sijunjung dan Kabupaten Pesisir Selatan.

Menurut dia, bahwa regenerasi itu penting setelah melihat pesilat andalan Weni Sasmita yang turun pada kelas B putri meraih medali emas pada PON XVIII/2012 di Sport Center Bangkinang, Kampar, sementara Cori Mita Kurnia kelas A meraih medali perak setelah dikalahkan pesilat Yulinar Tikasari dari Jawa Barat di final.

Menurut dia, sejak PON pertama di Solo, Jawa Tengah pada 1948, belum pernah ada pesilat Sumatera Barat yang meraih medali emas, padahal banyak aliran silat potensial di daerah ini.



Share this Article on : Share

__________________________________________________________________________

0 komentar for "169 aliran silat dikhawatirkan hilang"

Leave a reply