Wujudkan Reformasi Birokrasi dengan Dasar Moral dan Integritas
Mengusung tagline Amanah Melayani Masyarakat, Abdul Malik Manan yang berumah di Jalan Kiwi, Koto Baru Balai Janggo, Nagari Koto Nan Gadang, Kecamatan Payakumbuh Utara, bercita-cita mewujudkan reformasi birokrasi di Kota Payakumbuh.
”Saya ingin wujudkan good government and clean governance (pemerintahan yang baik dan pemerintahan yang bersih) dengan dasar moral dan integritas. Pola yang berjalan selama ini, akan kita ubah dengan pola melayani masyarakat. Tak zamannya lagi, pemerintah dilayani,” ujar Abdul Malik Manan.
Pria yang disebut-sebut sebagai calon kuat wali kota dari Partai Golkar ini mengatakan, ada tiga hal yang mendorongnya untuk maju dalam bursa Pilwako Payakumbuh 2012. ”Pertama, ingin merasakan penderitaan saudara kita di Payakumbuh. Saya lihat, dari dulu sampai sekarang, penderitaan warga belum berakhir,” ujarnya.
Kedua, Abdul Malik Manan, ingin memberikan rasa aman dan sentosa kepada seluruh masyarakat Payakumbuh. ”Ketiga, ingin memberi rasa kasih-sayang dengan sahabat, keluarga, dan masyarakat Payakumbuh. Tiga hal itulah yang paling awal, mendorong saya untuk maju,” ungkapnya.
Menyinggung soal karirnya yang naik daun, Abdul Malik Manan memilih merendah hati. ”Saya tidak pintar-pintar amat. Makanya, dalam bursa pencalonan wali kota, saya tidak akan menawarkan program apapun, kalau hanya sekadar memberi janji. Kalau menuntaskan masalah, hanya masyarakat dan individu. Tidak akan berubah nasib suatu kaum, kalau tidak kaum itu merubah nasibnya sendiri,” ujar Abdul Malik Manan.
Kendati mengaku tidak mau berjanji muluk-muluk, tapi Abdul Malik Manan siap menjadi pekerja, pelayan dan pemberi solusi bagi masyarakat Payakumbuh. ”Itu semua telah kita kerangkakan dan siap kita wujudkan. Kerangka ini tentu penting, karena setiap pemimpin harus punya strategi, nilai dan harus punya proses dan sistem control,” kata pria sederhana ini.
Terkait semangat reformasi birokrasi yang dibawanya dalam Pilwako Payakumbuh, Abdul Malik Manan juga mengupasnya. Ia mengatakan, proses birokrasi akan berjalan dengan baik, sejauhamana sistem kontrol dan terstruktur. ”Ini langkah. Rapat koordinasi harus berjalan semua lini. Kemudian, kita juga harus rangkul masyarakat. Mendorong partisipasi masyarakat,” ucapnya.
Bicara soal konsep ekonomi, Abdul Malik Manan melihat, ekonomi kerakyatan harus dikembangkan di Payakumbuh. Sektor ekonomi yang bisa digarap adalah perdagangan, pertanian, jasa dan pariwisata. ”Saya lihat, itu semua belum tersentuh serius. Kita punya banyak bahan baku, tapi malah didistribusikan ke luar. Itu sungguh ironis. Mengapa tidak kita yang melakukan pengelolaan. Padahal, kota kita ini harus menjadi sentral jasa,” kata Abdul Malik Manan.
Ia juga melihat, pedagang kaki lima dan pedagang kuliner malam adalah sektor potensial Payakumbuh. ”Pedagang kaki lima itu jangan diusir. Jangan tiap sebentar dipindah-pindahkan. Sebaiknya, carikan mereka modal. Carikan mereka lokasi strategis. Kapan perlu, lapangan Poliko dan kantor bupati dijadikan alun-alun bagi orang kecil. Alun-alun yang nyaman dan menjadi ruang terbuka hijau sekaligus ruang publik,” beber Abdul Malik Manan.
Bagian lain, Abdul Malik Manan yang merupakan saudara kandung tokoh YPP-PDRI mendiang Thamrin Manan itu juga menilai, Payakumbuh harus benar-benar menjadi kota tujuan. ”Untuk itu, kita buat sekolah-sekolah. Kita ciptakan sekolah kebidanan, politeknik, sekolah jurnalistik. Kita dorong pula universitas yang sudah ada. Jangan asal dorong, tapi benar-benar diperhatikan, termasuk keberpihakan anggaran,” ucapnya.
Ia juga menyebut, Payakumbuh dengan APBD kecil, perlu dipacu pertumbuhannya dengan membuka pintu selebar-lebarnya buat investor yang beradab. ”Investor gampang datang, kalau pemerintah kota terbuka. Kalau pemimpinnya jujur. Jangan main haram. Jangan terima-terima fee,” kata Abdul Malik Manan.
Pria berjuluk AMM itu menambahkan, kalau terpilih sebagai wali kota Payakumbuh nanti, ia akan fokus ke sektor pendidikan dan kesehatan. ”Saya berani garansi, akan fokus pendidikan dan kesehatan. Kita rangkul swasta. Kita dirikan rumah sakit. Begitupula masalah pendidikan, kita cari investor. Kita juga perlu kembangkan home industry desain kayak di Jepang. Kita harus punya mimpi. Kita harus jadikan generasi muda kreatif, sarjana siap pakai dan punya lapangan kerja,” katanya.
Paling penting lagi, sambung Abdul Malik Manan, generasi muda juga harus dijadikan sebagai generasi bermoral. Pemimpin atau pejabat yang ditunjuk juga harus bermoral. ”Ibarat hendak menyapu lantai, sapu di dalam rumah harus bersih dulu. Kemudian, nilai-nilai Adat Basyandi Syarak, Syarak Basyandi Kitabullah harus dihidupkan kembali. Libatkan niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai. Gelar forum diskusi,” demikian Abdul Malik Manan. (frv/adv)
Share this Article on : Share
__________________________________________________________________________