Gubernur Nyatakan Bencana Provinsi
PEMPROV Sumbar menetapkan musibah galodo atau banjir bandang di Padang, Selasa (24/7) sebagai bencana daerah. Pemprov juga sudah menetapkan masa tanggap darurat selama sebulan ke depan. Masa tanggap darurat ini dapat diperpanjang, sesuai kebutuhan masyarakat.
”Surat keputusan (SK)-nya dikeluarkan provinsi dan kota. Tidak tertutup kemungkinan masa tanggap darurat diperpanjang sesuai kebutuhan,” ujar Gubernur Sumbar Irwan Prayitno saat rapat koordinasi penanggulangan banjir bandang dengan Direktur Jenderal Rehab-Rekon Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Harmensyah, seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan seluruh muspida, di Gubernuran, Rabu (25/7).
Gubernur meminta SKPD terkait mendata seluruh kerusakan dan kerugian akibat banjir bandang. “Saya minta seluruh infrastruktur rusak, rumah masyarakat dan kerugian-kerugian lainnya didata. Jangan ada yang tercecer. Datanya yang validlah,” katanya.
Belajar dari musibah Padang, Gubernur juga mengimbau 13 kota/kabupaten yang dinyatakan rawan bencana meningkatkan upaya mitigasi. Langkah mitigasi dapat dilakukan melalui pemetaan zona kerentanan gerakan tanah, serta pemantauan gerakan tanah.
Ke-13 daerah itu adalah Padang, Solok, Solok Selatan, Pesisir Selatan, Sawahlunto, Sijunjung, Padangpariaman, Tanahdatar, Bukittinggi, Agam, Pasaman dan Limapuluh Kota.
Dalam kesempatan itu, Dirjen Rehab-Rekon BNPB, Harmensyah meminta gubernur dan wali kota secepatnya mengeluarkan SK tanggap darurat agar segera dibuka posko utama menanggulangi korban banjir bandang.
Mantan kepala BPBD Sumbar ini mengaku belum dapat merinci bantuan yang akan diberikan pada korban galodo Padang, karena masih melakukan verifikasi. “Saya belum turun ke lokasi. Habis rapat inilah saya akan langsung turun ke lokasi,” ucapnya.
Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Sumbar, Ali Musri menduga galodo disebabkan jarak hulu air di Bukit Barisan dengan laut sangat pendek. Kondisi tersebut diperparah dengan jebolnya kantong-kantong air di atas bukit, sehingga aliran Batang Kuranji tidak mampu menahan luapan air.
“Kita perlu menginventarisir sungai-sungai yang mengalami kerusakan. Dari hasil inventarisir itulah, baru kita gunakan untuk mengambil langkah-langkah penanganan terhadap normalisasi sungai,” ujarnya.
Wali Kota Padang, Fauzi Bahar saat itu mengusulkan agar secepatnya dibuka dapur umum. “Ada empat lokasi untuk dapur umum; di Nanggalo dengan melibatkan unsur Batalyon, di Limaumanih melibatkan Brimob, di Lubukbegalung dibantu Marinir dan di Pauh oleh Angkatan Udara,” katanya.
Selama masa tanggap darurat, Pemko melalui BNPB berjanji mengganti ternak warga yang mati. Selain itu, melakukan perbaikan jalan-jalan lingkungan yang rusak.
Untuk air bersih, Fauzi menjamin penyaluran air PDAM dapat diaktifkan kembali mulai Kamis (26/7). Pemko juga menyediakan tenda-tenda darurat bagi korban galodo dan logistik. “Banjir bandang kemarin, diduga kuat akibat illegal logging. Jika masyarakat melihat illegal logging, tolong diinformasikan. Saya akan berikan insentif Rp 500 ribu bagi pelapor. Saya akan merahasiakan nama si pelapor tersebut,” tegasnya.
Kepala BPBD Padang Dedi Henidal mengatakan, data sementara BPBD Padang mencatat, korban luka-luka akibat banjir mencapai 646 orang. Sementara rumah terendam mencapai 448 unit. Kerusakan lain, terganggunya air bersih, dan rusaknya jalan raya kampus Unand sekitar 150 meter. “Itu data sementara kami,” katanya.
Wagub Sumbar Muslim Kasim ketika meninjau lokasi galodo di Padangbesi, mengintruksikan Dinas Prasjal Tarkim Sumbar segera melakukan normalisasi aliran sungai Lubukkilangan dan Batang Kuranji, serta mensiagakan alat-alat berat di sekitar lokasi bencana. “Harus dilakukan pengerukan sungai agar tidak meluap ke permukiman. Saya juga menduga ini akibat maraknya illegal logging,” katanya.
BPBD Sumbar telah membantu 500 lembar kain sarung, 500 lembar, 500 kaleng makanan siap saji, serta nasi bungkus untuk sahur 1.000 bungkus. “Total bantuan yang akan kami salurkan itu 80 juta,” katanya.
Share this Article on : Share
__________________________________________________________________________