Payakumbuh Dapat Mobil Tinja
Payakumbuh, —Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia memberiakan satu unit mobil tinja berkapasitas tiga kubik buat Kota Payakumbuh. Mobil itu diserahkan secara simbolis oleh Staf Ahli Menteri PU Hediyanto W Husaini kepada Wali Kota Payakumbuh Josrizal Zain di Balaikota Bukiksibaluik, Senin (16/7) pagi.
Turut hadir dalam acara tersebut, Direktur PPLP Kementerian PU M Syukur Amin, Ahli Bank Sampah Kementerian PU Endang Setia Ningrum, Satker PPLP Propinsi Sumbar Lilik Darmi, Sekdako Payakumbuh Irwandi, Kadis PU Muswendry, Kabid Tata Ruang dan Kebersihan Marta Minanda, dan sejumlah pejabat.
Hediyanto W Husaini yang merupakan Staf Ahli Menteri PU bidang Sosial-Budaya dan Peran Serta Masyarakat mengatakan, mobil tinja diberikan Kementerian PU kepada Payakumbuh, menyusul sukses Payakumbuh merebut gelar juara III dalam Penilaian Kinerja PU Bidang Cipta Karya, Tahun 2011.
”Selain itu, mobil tinja diberikan sebagai bentuk apresiasi dan dorongan dari Menteri Pekerjaan Umum terhadap Kota Payakumbuh yang menjadi roll model dalam pembangunan sanitasi dan penyediaan air bersih di tingkat nasional,” ujar Hediyanto.
Wali Kota Payakumbuh Josrizal Zain menyampaikan terimakasih atas apresiasi Kementerian PU terhadap Payakumbuh. ”Titip salam saya buat Pak Menteri. Kita juga berterimakasih kepada Bappenas yang menjadikan Payakumbuh sebagai cover story atau judul sampul depan, laporan pembangunan sanitasi Indonesia ke Perserikatan Bangsa-Bangsa,” ujar Josrizal.
Selepas menyerahkan mobil tinja, staf ahli Menteri PU juga mengunjungi kawasan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Regional di Kapalokoto, Nagari Auakuniang, Kecamatan Payakumbuh Selatan. Dalam kunjungan itu, tim dari Kementerian berjanji memfasilitasi penyediaan anggaran untuk pembangunan jalan ke lokasi TPA.
Berdasarkan laporan Kepala Dinas Tata Ruang dan Kebersihan Payakumbuh Marta Minanda, jalan masuk menuju lokasi TPA sepanjang lebih kurang 2,5 Km, masih dalam kondisi yang memprihatinkan. ”Jalan ini harus diperlebar Pak dan ditingkatkan dengan aspal hotmix. Sedikitnya, dibutuhkan dana sebesar Rp5 Miliar,” ungkap Marta.
Share this Article on : Share
__________________________________________________________________________