Lumpur Kantor Bupati Genangi Rumah
Payakumbuh-Today.com, Limapuluh Kota — Hujan deras yang mengguyur hampir separuh wilayah Kabupaten Limapuluh Kota Jumat (21/9) sore, membuat air bercampur tanah dari kompleks kantor bupati di kawasan Bukiklimau, kembali menggenangi puluhan rumah penduduk di sekitar pasar Sarilamak, Kecamatan Harau.
Air bercampur tanah atau lumpur itu benar-benar membuat repot penduduk Sarilamak yang merupakan Ibukabupaten Limapuluh Kota. Saking repotnya, masyarakat harus membersihkan lumpur dengan alat-alat manual, seperti ember dan baskom.
”Inilah, parasaian kami warga ibukabupaten. Kalau datang hujan deras, lumpur dari puncak Bukiklimau kantor bupati dan gedung DPRD, langsung menggenangi rumah penduduk,” kata Wali Nagari Sarilamak, Budi Febriandi kepada Padang Ekspres Jumat sore.
Hal senada disampaikan Olly Wijaya Piliang, ketua pemuda Sarilamak. ”Bangunan megah bernama kantor Bupati dan gedung DPRD di Bukiklimau, bukannya membawa berkah bagi kami di Sarilamak. Tapi, membawa lumpur setiap musim hujan. Sudah 5 tahun ini terjadi,” kata Olly, didampingi belasan pemuda
Menurut Budi Febriandi, persoalan lumpur dari komplek kantor bupati, sebenarnya dapat teratasi, kalau saluran drainase dari kantor bupati, tersambung dengan drainase di sekitar pasar Sarilamak. Hanya saja, di sekitar pasar Sarilamak, sampai sekarangbelum ada drainase yang memadai.
”Kami dari nagari, sudah empat kali menyurati pemerintah daerah, agar dapat, membangun drainase. Sehingga, lumpur dari kantor bupati itu tidak terus-terusan menggenangi rumah penduduk. Tapi sampai sekarang, belum ada juga realiasinya,” kata Budi yang getol memperjuangkan nasib warga Sarilamak.
sumber: PaDek
Share this Article on : Share
__________________________________________________________________________