Maling Pembobol Brankas Mengganas di Luak Limo Puluah
Payakumbuh-today.com (Payakumbuh)
Setelah 2
unit brankas di kantor keuangan direkturat politani unand payakumbuh
pada dua minggu yang lamapau,kini giliran brankas milik Yayasan
Tinggi Perguruan Teknik (ytpt) yang berkantor didalam komplek kampus
Sekolah Tinggi Teknik Payakumbuh (sttp) dijalan chatib soeleman Kelurahan Sawah Padang Payakumbuh Selatan di kupak maling.
Menurut informasi yang di himpun, kejadian kemalingan di ketahui awalnya oleh petugas cleaning servis dan penjaga kantor tersebut, hari rabu 26 september sekitar pukul 7.15 wib pagi. Menurut petugas security anto (32 tahun), dia sangat kaget ketika akan memasuki ruangan kantor yayasan ,karena pintu belakang di dapati dalam ke adaan terbuka dan sementara para pegawai yayasan belum datang,penasaran akan kejadian itu anto menerobos ke dalam dan ternyata se isi ruangan sudah berantakan , dan satu unit brankas yang berada di ruangan Ketua Yayasan sudah raib dari tempatnya , dan di saat yang bersamaan seorang petugas cleaning service datang mengabarkan bahwa sebuah brangkas yang kondisinya sudah kupak di temukan di lapangan kosong berjarak lebih kurang 500 m dari kantor yayasan.
Sementara itu pengurus yayasan yang datang kemudian, langsung menghubungi pihak kepolisian Polres Payakumbuh. Sedangkan salah seorang pengurus yayasan yang merupakan bendahara dalam struktur kepengurusan YPTP payakumbuh yaitu Bapak Taufik (62 tahun) menerangkan lebih lanjut sedikitnya sekitar 16 juta uang yang ada di dalam brankas tersebut hilang di duga di bawa kabur maling tersebut,sementara surat berharga seperti sertifikat yang di tarok diruang tersebut tidak disentuh sama sekali. uang itu adalah merupakan uang titipan sisa dari operasional yang belum distor ke bank, dan biasanya brankas itu hanya untuk tempat penyimpanan sementara tak pernah ada uang didalamnya yang tersimpan lama, karena semua uang yayasan di tarok di rekening Bank,paparnya.
Kapolres Akbp Rubintoro Suhada,melalui Kasatreskrim Polres Payakumbuh Akp Jefrizal Jarun saat di konfirmasi membenarkan kejadian tersebut,pihaknya setelah mendapat laporan langsung ke tkp untuk melakukan identifikasi dan pengumpulan data terkait kejadian, di tkp ditemukan 2 kerusakan yang diduga dirusak maling dengan tujuan masuk ruangan, yang pertama jendela ruang yayasan dan kemudian yang kedua adalah fentilasi di bagian dapur .
Di duga kuat tersangka adalah merupakan kawanan maling yang jumlahnya lebih dari tiga orang,karena melihat perpindahan posisi brankas yang terlalu jauh, yang tak munkin dilakukan oleh 2 maupun 3 orang saja. Kasat juga menambahkan saat ini pihaknya sudah melakukan proses pemeriksaan terhadap beberapa orang pengurus yayasan ,di antaranya Ketua Yayasan yang bernama Kartini, Bendahara serta pegawai dan petugas lainya.
Beberapa barang bukti seperti peralatan yang di duga di pakai maling untuk mengupak brankas seperti pahat linggis dan martil, beserta serpihan pintu brankas yang sudah kupak, kini di amankan di mapolres payakumbuh. Saat ini selururuh anggota sudah disebar untuk melakukan penyidikan dan mengumpulkan data yang mengacu untuk mneemukan para pelaku .. (W.Gerhana)
Menurut informasi yang di himpun, kejadian kemalingan di ketahui awalnya oleh petugas cleaning servis dan penjaga kantor tersebut, hari rabu 26 september sekitar pukul 7.15 wib pagi. Menurut petugas security anto (32 tahun), dia sangat kaget ketika akan memasuki ruangan kantor yayasan ,karena pintu belakang di dapati dalam ke adaan terbuka dan sementara para pegawai yayasan belum datang,penasaran akan kejadian itu anto menerobos ke dalam dan ternyata se isi ruangan sudah berantakan , dan satu unit brankas yang berada di ruangan Ketua Yayasan sudah raib dari tempatnya , dan di saat yang bersamaan seorang petugas cleaning service datang mengabarkan bahwa sebuah brangkas yang kondisinya sudah kupak di temukan di lapangan kosong berjarak lebih kurang 500 m dari kantor yayasan.
Sementara itu pengurus yayasan yang datang kemudian, langsung menghubungi pihak kepolisian Polres Payakumbuh. Sedangkan salah seorang pengurus yayasan yang merupakan bendahara dalam struktur kepengurusan YPTP payakumbuh yaitu Bapak Taufik (62 tahun) menerangkan lebih lanjut sedikitnya sekitar 16 juta uang yang ada di dalam brankas tersebut hilang di duga di bawa kabur maling tersebut,sementara surat berharga seperti sertifikat yang di tarok diruang tersebut tidak disentuh sama sekali. uang itu adalah merupakan uang titipan sisa dari operasional yang belum distor ke bank, dan biasanya brankas itu hanya untuk tempat penyimpanan sementara tak pernah ada uang didalamnya yang tersimpan lama, karena semua uang yayasan di tarok di rekening Bank,paparnya.
Kapolres Akbp Rubintoro Suhada,melalui Kasatreskrim Polres Payakumbuh Akp Jefrizal Jarun saat di konfirmasi membenarkan kejadian tersebut,pihaknya setelah mendapat laporan langsung ke tkp untuk melakukan identifikasi dan pengumpulan data terkait kejadian, di tkp ditemukan 2 kerusakan yang diduga dirusak maling dengan tujuan masuk ruangan, yang pertama jendela ruang yayasan dan kemudian yang kedua adalah fentilasi di bagian dapur .
Di duga kuat tersangka adalah merupakan kawanan maling yang jumlahnya lebih dari tiga orang,karena melihat perpindahan posisi brankas yang terlalu jauh, yang tak munkin dilakukan oleh 2 maupun 3 orang saja. Kasat juga menambahkan saat ini pihaknya sudah melakukan proses pemeriksaan terhadap beberapa orang pengurus yayasan ,di antaranya Ketua Yayasan yang bernama Kartini, Bendahara serta pegawai dan petugas lainya.
Beberapa barang bukti seperti peralatan yang di duga di pakai maling untuk mengupak brankas seperti pahat linggis dan martil, beserta serpihan pintu brankas yang sudah kupak, kini di amankan di mapolres payakumbuh. Saat ini selururuh anggota sudah disebar untuk melakukan penyidikan dan mengumpulkan data yang mengacu untuk mneemukan para pelaku .. (W.Gerhana)
Share this Article on : Share
__________________________________________________________________________